Kapal perbaikan Jepang Akashi

Kapal perbaikan

Akashi (明石) adalah sebuah kapal perbaikan dan merupakan bagian dari proyek spesial Kekaisaran Jepang untuk persiapan Perang Dunia ke-2 yang bertugas untuk memperbaiki 40% unit dari keseluruhan armada gabungan Kekaisaran Jepang (sekitar 140.000 jam kerja manusia). Dia dibangun di Sasebo. Akashi dilengkapi dengan beberapa peralatan canggih dari Jerman dan 443 orang dari total 779 awak kapalnya terdiri dari para mekanik spesialis. Akashi mempunyai 17 segmen pabrik yang berbeda di dalam tubuhnya, dan semuanya memiliki tungku pemanas dan paron yang kompleks. Pada masanya, Ialah sang pabrik bergerak yang maha canggih; Karena kemampuannya dalam menghasilkan tenaga, dapat menyaingi sang kapal tempur legendaris Jepang, Yamato yaitu 4.8 juta Watt guna menghidupkan mesin-mesinnya. Desain tubuhnya sendiri berdasarkan pada Medusa milik Angkatan Laut Amerika Serikat.

Akashi di lepas pantai Sasebo pada Juli 1939
Sejarah
Kekaisaran Jepang
Nama Akashi
Asal nama Kota Akashi
Pembangun Arsenal Angkatan Laut Sasebo
Biaya
  • 10.000.000 JPY sebagai Akashi
  • 23.027.000 JPY untuk Mihara dan Momotori
Pasang lunas 18 Januari 1937
Diluncurkan 29 Juni 1938
Selesai 31 Juli 1939
Dipensiunkan 10 Mei 1944
Nasib Tenggelam pada 30 Maret 1944
Ciri-ciri umum
Jenis Kapal perbaikan
Berat benaman
  • 9.000 ton panjang (9.144 t) (standar)
  • 10.500 ton panjang (10.668 t) (uji coba)
Panjang
  • 158,50 m (520 ft 0 in) (keseluruhan)
  • 154,66 m (507 ft 5 in) (garis air)
  • Lebar 20,50 m (67 ft 3 in)
    Daya muat 6,29 m (20 ft 8 in)
    Tenaga 10000 bhp
    Pendorong
    Kecepatan 19,2 knot (22,1 mph; 35,6 km/h)
    Jangkauan 8.000 nmi (15.000 km) pada 14 kn (16 mph; 26 km/h)
    Awak 336 anak buah and 433 insinyur
    Senjata
    Pelindung Tidak ada
    Desain Akashi.

    Masa bertugas

    sunting

    Namun, karena kemampuannya, Akashi yang bukan kapal untuk bertempur menjadi sasaran empuk Amerika, Akashi sering beroperasi di Pulau Truk dimana Ia banyak memperbaiki kapal-kapal perang Kekaisaran Jepang yang rusak di Perairan Filipina, Asia Tenggara, termasuk yang pernah Ia perbaiki adalah Shōkaku (1942) dan Yamato (1943). Begitu mengetahui hal itu, pada bulan Februari tahun 1944, Amerika langsung melancarkan Operasi Hailstone ke Pulau Truk dan membuat Akashi harus melarikan diri Ke Palau (wilayah sebelah utara Maluku).[1]

    Sebulan kemudian setelah ia kabur, tepatnya pada 30 Maret 1944, Ia terkena bombardir pesawat dan roket dari Amerika Serikat yang sudah menunggunya berlayar menjauhi Urukthapel, Kepulauan Palau. Ia tenggelam di perairan dangkal dengan bagian anjungannya yang masih berada di atas air. Sepuluh tahun kemudian, bangkainya dibawa pulang Ke Jepang dan dibesituakan.[2][3]

     
    Akashi terbakar.

    Kapal sekelas

    sunting
    Kapal ke- Nama kapal Pembuat Dibangun Diluncurkan Selesai Nasib
    Akashi (明石) Arsenal Angkatan Laut Sasebo 18 Januari 1937 29 Juni 1938 31 Juli 1939 Tenggelam pada 30 Maret 1944; diangkat dan dibesot pada 1954.
    5416
    5417
    Mihara (三原)
    Momotori (桃取)
    Mitsubishi, di Galangan kapal Yokohama Dibatalkan pada pada 11 Agustus 1943.

    Referensi

    sunting
    1. ^ Catatan pergerakan Akashi
    2. ^ Morison, Samuel Eliot (2001). History of United States Naval Operations in World War II: New Guinea and the Marianas, March 1944 – August 1944. 8. University of Illinois Press (reprint). hlm. 32–33. ISBN 978-0-252-07038-9. Google Books limited preview
    3. ^ Belote, James H.; Belote, William M. (1975). Titans of the seas: the development and operations of Japanese and American carrier task forces during World War II. New York: Harper & Row. hlm. 226. ISBN 978-0-06-010278-4. 

    Daftar pustaka

    sunting
    • "Rekishi Gunzō". , History of Pacific War Vol.51 The truth histories of the Japanese Naval Vessels part-2, Gakken (Jepang), Agustus 2005, ISBN 4-05-604083-4
    • Ships of the World special issue Vol.47 Auxiliary Vessels of the Imperial Japanese Navy, Kaijinsha, (Jepang), Maret 1997
    • The Maru Special, Japanese Naval Vessels No.34 Japanese Auxiliary vessels, Ushio Shobō (Jepang), Desember 1979
    • Senshi Sōsho Vol.31, Naval armaments and war preparation (1), "Until November 1941", Asagumo Simbun (Jepang), November 1969
    • Senshi Sōsho Vol.88, Naval armaments and war preparation (2), "And after the outbreak of war", Asagumo Simbun (Jepang), Oktober 1975

    Pranala luar

    sunting