Kapal pendarat tank
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Kapal pendarat tank (bahasa Inggris: Landing craft tank (LCT)) adalah sebuah jenis kapal pendarat serang untuk mendaratkan tank di tepi-tepi pantai. Kapal ini mulai muncul pada saat Perang Dunia II dan digunakan oleh Angkatan Laut Inggris dan Amerika Serikat pada saat itu. AL Amerika Serikat kemudian menggunakannya untuk tujuan-tujuan lainnya selama Perang Korea dan Perang Vietnam. Selama Perang Dunia II, kapal-kapal ini biasanya dikenal dengan singkatan namanya, Kapal pendarat tank.
Sejarah
suntingSetelah evakuasi dari Dunkirk, dapat disimpulkan bahwa satu-satunya jalan yang bisa dilakukan oleh tentara Sekutu untuk bertempur di Eropa adalah dengan mendaratkan kekuatan mereka di pantai-pantai benua tersebut. Usulan Winston Churchill (Perdana Menteri Inggris saat itu) untuk membuat kapal yang mampu mengangkut beberapa tank sekaligus berlanjut pada usaha bersama untuk merancang kapal untuk "Operasi Gabungan". Konstruktor-konstruktor Inggris bertemu di pertengahan tahun 1940 dan menggambar rancangan yang selanjutnya diproduksi oleh salah seorang dari mereka, Hawthorn Leslie, untuk menghasikan Pendarat tank pertama pada bulan November 1940. Kapal ini, Kapal pendarat tank Mk I juga dikenal sebagai Kapal pendarat tank (1).
Kapal pendarat tank diproduksi dalam beberapa konfigurasi. Dua tipe kepunyaan Amerika Serikat adalah Mark V dan Mark VI. Kapal pendarat tank tipe Mk V hanya memiliki pintu pendarat di bagian haluan kapal, sementara tipe Mk VI memiliki pintu pendarat di haluan dan buritan kapal. Ukuran mereka jauh lebih kecil dari Landing Ship - Tank (atau LST), jenis kapal pendarat tank serbu yang mampu mengangkut dan meluncurkan Kapal pendarat tank. Kapal pendarat tank tidak berlapis baja dan hanya memiliki persenjataan ringan. Kapal-kapal ini tidak diberikan nama, hanya nomor lambung. Mereka banyak diberikan kepada Angkatan Laut Inggris dan sebagian kecil ke Uni Soviet.
Selain digunakan untuk mengangkut tank, prajurit atau logistik, Kapal pendarat tank juga merupakan kapal dengan bentuk dasar yang cocok untuk disesuaikan dengan kebutuhan tugas-tugas militer dalam invasi ke Normandia pada bulan Juni 1944. Untuk memberikan perlindungan serangan udara bagi konvoy dan selama serangan, beberapa Kapal pendarat tank diubah menjadi unit anti-serangan udara terapung. Kapal pendarat tank-Kapal pendarat tank ini dari konversi Kapal pendarat tank(4) kemudian dikenal sebagai LCF (Landing Craft - Flak). Beberapa Kapal pendarat tank lainnya dipersenjatai dengan meriam atau roket (kemudian dikenal sebagai Kapal pendarat tank (Rocket)) atau diubah menjadi bengkel terapung atau penyapu ranjau. Ada 26 Kapal pendarat tank yang dilapisi baja, sehingga mereka disebut sebagai Kapal pendarat tank (A): Landing Craft Tank (Armored). Jenis Kapal pendarat tank terakhir ini memiliki kemampuan mengangkut tank lebih sedikit (3 unit) daripada jenis aslinya (4 unit).
Setelah Perang Dunia II, armada Kapal pendarat tank MK5 Amerika Serikat yang tersisa dijual sebagai besi tua atau untuk digunakan oleh pihak sipil. Tipe MK6 dirancang ulang menjadi Landing Ship - Utility (LSU) pada tahun 1949 dan diubah lagi rancangannya menjadi Landing Craft - Utility (LCU). Enam unit Kapal pendarat tank MK6 dimodifikasi pada tahun 1948-1949 untuk tugas-tugas di kutub Utara.
Kapal-kapal baru dengan didasarkan tipe Mark V juga dibangun. Kapal-kapal baru ini memiliki ruang personel yang lebih luas. Mereka kemudian diklasifikasikan sebagai Harbor Utility Center (HUC) selama Perang Vietnam karena kapal-kapal ini tidak lagi berfungsi dalam operasi amfibi dan hanya berfungsi untuk mengangkut barang dari kapal pengangkut barang ke pantai/pelabuhan.
Kapal pendarat tank di Indonesia
suntingDengan tetap memakai nama Kapal pendarat tank, banyak kapal-kapal ini beroperasi di perairan dan jalur sungai Indonesia sebagai kapal-kapal komersial mengangkut berbagai muatan atau jenis barang yang berukuran besar dan berbobot besar (misalnya dump truck,dozer, escavator, alat konstruksi, steel structure, boiler, mesin turbin, rig equipment, transformer, material project, dll) ke berbagai penjuru Indonesia, terutama ke daerah pertambangan atau lokasi proyek yang berada di pulau atau pantai dan jalur sungai.
Jenis kapal Kapal pendarat tank biasa juga digunakan sebagai sarana kapal ferry untuk jalur penyebrangan antar pulau di Indonesia. Fungsi lainnya dari Kapal pendarat tank adalah sebagai sarana angkut bahan cairan untuk supply kebutuhan air bersih dan bahan bakar minyak di lokasi proyek pertambangan atau untuk distribusi ke berbagai wilayah terpencil di Indonesia.