Kapal induk Jepang Hiryū

Kapal induk Angkatan Laut Kekaisaran Jepang

Hiryū (飛龍, "Naga Terbang") adalah kapal induk milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang merupakan modifikasi Sōryū. Hiryū adalah salah satu kapal induk yang memulai Perang Pasifik dengan menyerang Pearl Harbor. Setelah mengalami kerusakan berat akibat serangan udara pada 4 Juni 1942 dalam Pertempuran Midway, Hiryū tenggelam pada 5 Juni 1942.[2]

Hiryū tertambat di Yokosuka, setelah selesai dibangun pada 1939
Tentang kelas
Operator: Angkatan Laut Kekaisaran Jepang
Didahului oleh:Sōryū
Digantikan oleh:Kapal induk kelas-Shōkaku
Dibangun:1936–1939
Bertugas:1939–1942
Selesai:1
Hilang:1
Sejarah
Kekaisaran Jepang
Nama Hiryū
Pembangun Arsenal Angkatan Laut Yokosuka
Pasang lunas 8 Juli 1936
Diluncurkan 16 November 1937
Mulai berlayar 5 Juli 1939
Dicoret 25 September 1942
Nasib Sengaja ditenggelamkan setelah Pertempuran Midway, 5 Juni 1942
Ciri-ciri umum
Jenis Kapal induk
Berat benaman
  • 17.600 ton metrik (17.300 ton panjang) (standar)
  • 20.570 ton metrik (20.250 ton panjang) (normal)
  • 20.489 ton metrik (20.165 ton panjang) (muatan penuh)
Panjang
  • 227,4 m (746 ft 1 in) (keseluruhan)
  • 222 m (728 ft 4 in) (batas air)
  • 216,9 m (711 ft 7 in) (dek terbang)
  • Lebar 22,3 m (73 ft 2 in)
    Sarat air 7,8 m (25 ft 7 in)
    Tenaga 153.000 shp (114.000 kW)
    Pendorong
    Kecepatan 34 knot (63 km/h; 39 mph)
    Jangkauan 10.330 nmi (19.130 km; 11.890 mi) pada 18 knot (33 km/h; 21 mph)
    Awak kapal 1100 orang
    Awak 1.103 orang + 23 perwira markas besar Divisi Induk ke-2
    Senjata
    Pelindung
  • Sabuk: 9–15 cm (3,5–5,9 in)
  • Geladak: 25–55 mm (1,0–2,2 in)
  • Pesawat yang
    diangkut

    64 pesawat (+9 cadangan); (7 Desember 1941)[1]

    Sejarah operasi

    sunting

    Operasi-operasi awal

    sunting

    Pada 1941, dipimpin oleh Kapten Tomeo Kaku, Hiryū tergabung dalam Divisi Induk ke-2. Pada 7 Desember 1941 bersama dengan Gugus Serang ikut menyerang Pearl Harbor. Hiryū mengirimkan satu gelombang serangan udara terhadap Pulau Oahu: 10 Nakajima B5N menyerang Arizona, California, 8 Nakajima B5N menyerang West Virginia, Oklahoma, dan Helena dan 6 Zero menyerang Lapangan Terbang Wheeler dan Barbers Point.

    Dari 21 Desember hingga 23 Desember Hiryū meluncurkan serangan udara terhadap Pulau Wake. Pada Januari 1942 ia ikut mendukung invasi Ambon. Pada 19 Februari 1942, bersama dengan kembarannya Sōryū ia meluncurkan serangan udara terhadap Darwin.

    Pada Maret 1942 Hiryū ikut ambil bagian dalam pertempuran Laut Jawa, menyerang perkapalan sekutu di Cilacap dan Pulau Christmas dan menenggelamkan kapal barang Belanda Poelau Bras. Pada April 1942 ia ikut ambil bagian dalam serangan Lautan Hindia, menyerang Angkatan Laut Inggris yang berpangkalan di Kolombo dan Trincomalee, Sri Lanka dan membantu menenggelamkan kapal penjelajah Cornwall, Dorsetshire, kapal induk Hermes, dan kapal perusak pengawalnya Vampire.

    Pada 19 April 1942, bersama dengan kapal induk kembarannya Sōryū ia mengejar, tetapi tidak berhasil, kapal induk Amerika Hornet dan Enterprise setelah keduanya meluncurkan Serangan Doolittle.

    Midway

    sunting
     
    Hiryū sesaat sebelum tenggelam pada Pertempuran Midway
     
    Hiryū di bawah serangan B-17 pada pertempuran Midway

    Pada Mei 1942, Hiryū berlayar untuk misi terakhirnya. Saat itu pesawat terbang pelengkapnya terdiri dari 21 pesawat tempur Mitsubishi A6M "Zero", 21 pengebom tukik Aichi D3A "Val", dan 21 pengebom torpedo Nakajima B5N "Kate".[1] Diarsipkan 2007-02-05 di Wayback Machine. Pada 4 Juni 1942 ia ikut ambil bagian dalam pertempuran Midway. Pada pukul 4.30 ia meluncurkan serangan udara terhadap Atol Midway, menghancurkan pesawat-pesawat terbang dan instalasi-instalasi yang ada di sana. Setelah kapal induk Kaga, Sōryū dan Akagi tidak dapat meneruskan pertempuran karena serangan udara pada sekitar pukul 10.25, Hiryū adalah satu-satunya kapal induk Jepang yang masih dapat beroperasi. Dia meluncurkan dua gelombang serangan udara pada 10.50 dan 12.45 terhadap Yorktown, mengakibatkan kerusakan hebat pada kapal induk Amerika tersebut (yang akhirnya ditenggelamkan oleh kapal selam Jepang I-168).[2]

    Pesawat-pesawat pengintai Jepang berhasil menemukan kapal-kapal induk Amerika yang masih tersisa, dan semua pesawat Gugus Serang Jepang yang masih tersisa mendarat di atas Hiryū untuk pengisian bahan bakar dan dipersenjatai kembali; namun saat mempersiapkan peluncuran gelombang serangan ketiga, Hiryū diserang pada pukul 17.03 oleh 13 pengebom tukik SBD Dauntless dari kapal induk Enterprise. Hiryū terkena empat bom 1000 lb (453,6 kg), tiga pada dek terbang depan dan satu pada atau dekat elevator depan. Ledakan bom-bom tersebut memicu kebakaran pada pesawat-pesawat terbang di atas dek hangar. Setengah dek terbang bagian depan kemudian runtuh ke hangar yang ada di lambung.

    Meskipun mesin-mesin Hiryū tidak terpengaruh, tetapi kebakaran tidak dapat dikendalikan. Pada 21.23 mesin-mesinnya berhenti, dan pada 01.58 dinihari sebuah ledakan besar mengguncangkan kapal. Perintah untuk meninggalkan kapal segera dikeluarkan dan para awak yang selamat diambil oleh kapal perusak Makigumo. Laksamana Muda Tamon Yamaguchi dan Kapten Kaku tetap berada di atas kapal dan ikut tenggelam bersama kapal induk Hiryū pada 05.10 oleh torpedo dari Makigumo. Hiryū tenggelam pada 09.12 membawa serta 35 awaknya (350 lebih telah terbunuh akibat bom, kebakaran dan ledakan). Ketiga puluh lima awak tersebut kemudian ditolong oleh Angkatan Laut Amerika Serikat dan ditawan.[3]

    Catatan kaki

    sunting
    1. ^ Bōeichō Bōei Kenshūjo, hal. 344
    2. ^ a b Hiryu @ www.history.navy.mil
    3. ^ Parshall & Tully, pp. 341, 343, 349–52, 355, 357, 359

    Bibliografi

    sunting

    Pranala luar

    sunting