Kambang Iwak
Kambang Iwak adalah sebuah taman kota di Palembang yang sudah ada sejak masa kolonial Belanda. Taman ini melingkupi dua buah telaga (kambang), yang dikenal secara lokal sebagai Kambang Iwak Besak dan Kambang Iwak Kecik. Meski nama asli taman ini pada zaman Belanda tidak diketahui dengan pasti, yang jelas taman ini dibangun pada masa kolonial dan ditujukan untuk warga Belanda yang tinggal di sekitarnya sebagai tempat rekreasi keluarga.[1]
Kambang Iwak merupakan tempat favorit bagi masyarakat untuk menikmati waktu liburan bersama keluarga, teman, atau komunitas pada akhir pekan. Mayoritas pengunjung menggunakan taman ini untuk berolahraga pagi seperti lari dan senam, serta menikmati beragam kuliner dari UMKM yang tersedia di sana.[butuh rujukan] Taman yang terletak di Jalan Tasik, Talang Semut, Kecamatan Bukit Kecil, Kota Palembang, Sumatera Selatan, ini mudah dijangkau baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.[butuh rujukan]
Dengan luas sekitar 5 hektar, taman ini terbuka untuk umum selama 24 jam setiap hari. Taman yang sudah ada sejak tahun 1900-an ini awalnya digunakan oleh kolonial Belanda sebagai tempat berolahraga, dan hingga kini masih menjadi lokasi olahraga bagi warga. Perbedaannya, beberapa tahun terakhir taman ini juga dikenal sebagai tempat wisata kuliner bagi masyarakat Palembang.[2]
Kambang Iwak pernah menjadi salah satu objek penilaian oleh AESC (Asean Environment Sustainable City) pada tahun 2008, yang membuat Kota Palembang meraih penghargaan sebagai kota paling bersih di ASEAN. Taman Kambang Iwak, yang juga dikenal sebagai KIF (Kambang Iwak Family), memperoleh penghargaan sebagai taman terbaik di Indonesia.[3]
Referensi
sunting- ^ "Detail Destination | GIWANG SUMSEL". giwang.sumselprov.go.id. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ Irawan. "Taman Kambang Iwak Jadi Pilihan Favorit Warga Palembang untuk Olahraga-Kuliner". detiksumbagsel. Diakses tanggal 2024-08-18.
- ^ Masyitoh, Husnul; Sardjono, Agung Budi (2023). "TAMAN KOTA SEBAGAI SALAH SATU SISTEM PRASARANA KOTA (Studi Kasus : Taman Kambang Iwak Palembang)". Jurnal Arsitektur Arcade. 7 (2).