Kabupaten Sumbawa
Kabupaten Sumbawa adalah kabupaten di bagian barat Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Sumbawa Besar. Pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk kabupaten Sumbawa sebanyak 526.008 jiwa.[3][6]
Kabupaten Sumbawa | |
---|---|
Motto: Samawa[a] | |
Koordinat: 8°44′S 117°40′E / 8.74°S 117.67°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Nusa Tenggara Barat |
Tanggal berdiri | 9 Agustus 1958 11 Agustus 1958 |
Dasar hukum | UU No.64 Tahun 1958 dan UU No.69 Tahun 1958 |
Ibu kota | Sumbawa Besar |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Mahmud Abdullah[2] |
• Wakil Bupati | Dewi Noviany |
• Sekretaris Daerah | Budi Prasetiyo |
Luas | |
• Total | 6.643,98 km2 (2,565,26 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 526.008 |
• Kepadatan | 79/km2 (210/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia (resmi), Sumbawa, Mbojo |
• IPM | 68,89 (2022) sedang[4] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode pos | 84310-84388 |
Kode BPS | |
Kode area telepon | (+62)371 |
Pelat kendaraan | EA xxxx A* |
Kode Kemendagri | 52.04 |
APBD | Rp 1.632.004.948.475,-[5] |
PAD | Rp 144.011.520.890,- |
DAU | Rp 875.497.412.000,- |
Situs web | sumbawakab |
|
Sejarah
suntingTana Samawa atau yang sekarang disebut Kabupaten Sumbawa, kelahirannya tidak lepas dari kelahiran Bangsa Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 dan ditetapkan Undang-undang Dasar 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945 yang merupakan landasan konstitusional dalam rangka penyelenggaraaan pemerintahan baik di pusat maupun di daerah. Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 18 UUD 1945 (sebelum amendemen), yaitu: Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang dengan memandang dan mengingat dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara dan hak-hak asal usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa.[butuh rujukan]
Selanjutnya pemerintah di Tana Samawa menjadi Swapraja Sumbawa yang bernaung dibawah Provinsi Sunda Kecil, sejak saat itu pemerintahan terus mengalami perubahan mencari bentuk yang sesuai dengan perkembangan yang ada sampai dilikuidasinya daerah pulau Sumbawa pada tangal 22 Januari 1959.
Kelahiran Kabupaten Sumbawa tidak terlepas dari pembentukan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 64 Tahun 1958 dan Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 yang merupakan tonggak sejarah terbentuknya Daswati I Nusa Tenggara Barat dan Daswati II dalam Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terdiri dari:
- Daswati II Lombok Barat
- Daswati II Lombok Tengah
- Daswati II Lombok Timur
- Daswati II Sumbawa
- Daswati II Dompu
- Daswati II Bima
Sesuai dengan ketentuan pasal 7 ayat 1 Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang PS Kepala Daerah Swantantra Tingkat I NTB menetapkan likuidasi daerah Pulau Sumbawa pada tanggal 22 Januari 1959 dilanjutkan dengan pengangkatan dan pelantikan PS Kepala Daerah Swantantra Tingkat II Sumbawa, Sultan Muhammad Kaharuddin III sebagai Kepala Daerah Swantantra Tingkat II Sumbawa. Oleh karena itu tanggal 22 Januari 1959 dijadikan hari lahirnya Kabupaten Sumbawa yang ditetapkan dengan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sumbawa Nomor 06/KPTS/DPRD, tanggal 29 Mei 1990 dengan jumlah kecamatan 14 wilayah yang terdiri dari:
Perkembangan selanjutnya, dalam rangka implementasi Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, kabupaten Sumbawa dimekarkan dan bertambah 5 kecamatan, sehingga menjadi 19 kecamatan, yaitu:
- Kecamatan Sekongkang
- Kecamatan Brang Rea
- Kecamatan Alas Barat
- Kecamatan Labangka
- Kecamatan Labuhan Badas
Aspirasi masyarakat yang berkembang dipandang perlu adanya pemekaran kecamatan lagi, sehingga pada tahun 2003 berkembang menjadi 25 kecamatan dengan bertambahnya 6 kecamatan baru, yaitu:
- Kecamatan Tarano
- Kecamatan Maronge
- Kecamatan Unter Iwes
- Kecamatan Rhee
- Kecamatan Buer
- Kecamatan Moyo Utara
Pada perkembangan selanjutnya, kecamatan Lunyuk pecah menjadi dua:
Dengan ditetapkan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2003, tanggal 18 Desember 2003, Kabupaten Sumbawa resmi dimekarkan menjadi Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat dengan pembagian; Kabupaten Sumbawa meliputi 20 kecamatan, sedangkan 5 kecamatan menjadi bagian dari Kabupaten Sumbawa Barat, yaitu:
Geografi
suntingWilayah Kabupaten Sumbawa punya lima gunung. Gunung Batu Lanteh mempunyai ketinggian 1.730 meter di atas permukaan laut, Gunung Takan 1.400 meter, Gunung Jaran Pusang 1.283 meter, Gunung Tongo 1.167 meter dan Gunung Dodo 1.147 meter.[7] Secara astronomis, Kabupaten Sumbawa terletak antara posisi 116°42’ sampai dengan 118°22’ Bujur Timur dan 8°8’ sampai dengan 9°7’ Lintang Selatan dengan luas wilayah 6.643,98 km².[6]
Batas Wilayah
suntingKabupaten Sumbawa memiliki luas wilayah 6.643,98 km² dengan batas wilayah sebagai berikut;
Utara | Laut Flores dan Teluk Saleh |
Timur | Kabupaten Dompu |
Selatan | Samudra Hindia |
Barat | Kabupaten Sumbawa Barat dan Selat Alas |
Wilayah Kabupaten Sumbawa juga mencakup sejumlah pulau-pulau di sebelah utara Pulau Sumbawa, termasuk Pulau Moyo (pulau terbesar), Pulau Medang, Pulau Panjang, Pulau Liang, Pulau Ngali dan Pulau Rakit. Pada tanggal 18 Desember 2003, bagian barat wilayah Kabupaten Sumbawa dimekarkan menjadi kabupaten baru, yakni Kabupaten Sumbawa Barat.
Iklim
suntingSeperti wilayah lain di Indonesia, Kabupaten Sumbawa beriklim tropis dengan suhu yang hangat hingga panas sepanjang tahun dengan suhu udara rerata berkisar antara 17°–34 °C. Berdasarkan klasifikasi iklim, sebagian besar wilayah Kabupaten Sumbawa beriklim tropis basah dan kering (Aw) dengan dua musim yang berbeda, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim penghujan di wilayah Kabupaten Sumbawa dipengaruhi oleh hembusan angin monsun baratan yang bersifat lembap, basah, dan banyak mengandung awan-awan hujan yang biasanya terjadi pada periode November hingga April. Puncak musim penghujan di wilayah Kabupaten Sumbawa biasanya terjadi pada bulan Januari dan Februari dengan rerata curah hujan bulanan lebih dari 260 mm per bulan.
Sementara itu, musim kemarau di wilayah Kabupaten Sumbawa berlangsung karena pengaruh hembusan angin monsun timuran yang bersifat kering dan dingin serta biasa terjadi pada periode Mei hingga Oktober. Puncak musim kemarau di wilayah ini biasanya berlangsung pada bulan Juli dan Agustus dengan rerata curah hujan bulanan kurang dari 20 mm per bulan. Tingkat kelembapan nisbi di wilayah Kabupaten Sumbawa hampir selalu tinggi di atas angka 70%. Rerata curah hujan tahunan di wilayah ini berkisar pada angka 1000–1600 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 100-140 hari hujan per tahun.
Data iklim Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 30.3 (86.5) |
30.1 (86.2) |
30.4 (86.7) |
31.6 (88.9) |
31.5 (88.7) |
30.6 (87.1) |
30.1 (86.2) |
30.3 (86.5) |
31.6 (88.9) |
32.2 (90) |
32.1 (89.8) |
31.1 (88) |
30.99 (87.79) |
Rata-rata harian °C (°F) | 26.3 (79.3) |
26.2 (79.2) |
26.4 (79.5) |
26.9 (80.4) |
26.8 (80.2) |
26.2 (79.2) |
25.7 (78.3) |
25.9 (78.6) |
26.9 (80.4) |
27.9 (82.2) |
27.9 (82.2) |
26.9 (80.4) |
26.67 (79.99) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 22.3 (72.1) |
22.3 (72.1) |
22.4 (72.3) |
22.2 (72) |
22.1 (71.8) |
21.8 (71.2) |
21.3 (70.3) |
21.5 (70.7) |
22.2 (72) |
23.7 (74.7) |
23.7 (74.7) |
22.7 (72.9) |
22.35 (72.23) |
Presipitasi mm (inci) | 264 (10.39) |
280 (11.02) |
211 (8.31) |
134 (5.28) |
60 (2.36) |
29 (1.14) |
26 (1.02) |
14 (0.55) |
25 (0.98) |
52 (2.05) |
135 (5.31) |
244 (9.61) |
1.474 (58,02) |
Rata-rata hari hujan | 14 | 14 | 12 | 9 | 4 | 2 | 2 | 1 | 2 | 4 | 8 | 12 | 84 |
% kelembapan | 86 | 87 | 85 | 81 | 78 | 75 | 71 | 70 | 70 | 72 | 76 | 83 | 77.8 |
Rata-rata sinar matahari harian | 6.6 | 6.7 | 7.5 | 9.1 | 9.3 | 9.4 | 9.6 | 9.8 | 9.8 | 9.9 | 8.9 | 7.8 | 8.7 |
Kemungkinan sinar matahari (persen) | 60 | 61 | 73 | 82 | 89 | 89 | 90 | 92 | 93 | 92 | 81 | 68 | 80.8 |
Sumber #1: BMKG[8][9][10][11][12] | |||||||||||||
Sumber #2: Weatherbase[13] |
Pemerintahan
suntingKepala daerah
suntingNo. | Bupati | Awal menjabat | Akhir menjabat | Wakil Bupati | ||
---|---|---|---|---|---|---|
Drs. H. Mahmud Abdullah |
Dewan Perwakilan
suntingBerikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Sumbawa dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[14] | 2019–2024[15] | 2024–2029 | ||
PKB | 0 | 4 | 4 | |
Gerindra | 5 | 5 | 5 | |
PDI-P | 6 | 6 | 5 | |
Golkar | 6 | 4 | 6 | |
NasDem | 4 | 4 | 5 | |
Gelora | (baru) 4 | |||
PKS | 3 | 4 | 6 | |
Hanura | 5 | 3 | 0 | |
PAN | 5 | 4 | 4 | |
PBB | 1 | 0 | 0 | |
Demokrat | 4 | 5 | 3 | |
PPP | 5 | 4 | 3 | |
Berkarya | (baru) 1 | |||
PKPI | 1 | 1 | ||
Jumlah Anggota | 45 | 45 | 45 | |
Jumlah Partai | 11 | 12 | 10 |
Kecamatan
suntingKabupaten Sumbawa terdiri dari 24 Kecamatan, 8 Kelurahan dan 157 Desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 509.234 jiwa dengan luas wilayah 6.643,98 km² dan sebaran penduduk 76 jiwa/km².[16][17]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Sumbawa, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
52.04.05 | Alas | 8 | Desa | ||
52.04.17 | Alas Barat | 8 | Desa | ||
52.04.07 | Batu Lanteh | 6 | Desa | ||
52.04.20 | Buer | 6 | Desa | ||
52.04.14 | Empang | 10 | Desa | ||
52.04.19 | Labangka | 5 | Desa | ||
52.04.18 | Labuhan Badas | 7 | Desa | ||
52.04.29 | Lantung | 4 | Desa | ||
52.04.12 | Lape | 4 | Desa | ||
52.04.27 | Lenangguar | 4 | Desa | ||
52.04.02 | Lunyuk | 7 | Desa | ||
52.04.26 | Lopok | 7 | Desa | ||
52.04.24 | Maronge | 4 | Desa | ||
52.04.09 | Moyo Hilir | 10 | Desa | ||
52.04.10 | Moyo Hulu | 12 | Desa | ||
52.04.23 | Moyo Utara | 6 | Desa | ||
52.04.28 | Orong Telu | 4 | Desa | ||
52.04.13 | Plampang | 11 | Desa | ||
52.04.21 | Rhee | 4 | Desa | ||
52.04.11 | Ropang | 5 | Desa | ||
52.04.08 | Sumbawa | 8 | -- | Kelurahan | |
52.04.22 | Unter Iwes | 8 | Desa | ||
52.04.06 | Utan | 9 | Desa | ||
52.04.25 | Tarano | 8 | Desa | ||
TOTAL | 8 | 157 |
Kebudayaan
suntingMakanan khas
suntingSumbawa memiliki beberapa makanan khas, antara lain:[18]
|
|
Referensi
sunting- ^ a b c d "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-19. Diakses tanggal 05-12-2018.
- ^ "Pelantikan Bupati/Wakil Sumbawa Terpilih Masa Jabatan 2021-2026". www.biroumum.ntbprov.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-10. Diakses tanggal 10 Juni 2021.
- ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 24 Agustus 2024.
- ^ "Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 12 Oktober 2023.
- ^ "APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018". 2018-05-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-06. Diakses tanggal 2018-07-06.
- ^ a b "Kabupaten Sumbawa Dalam Angka 2021" (pdf). www.sumbawakab.bps.go.id. hlm. 8, 45. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-06-10. Diakses tanggal 10 Juni 2021.
- ^ M. Junus Melalatoa, 1988. Ensiklopedi nasional Indonesia, Jilid 15. Jakarta: Cipta Adi Pustaka. p. 387.
- ^ "Suhu Udara Sumbawa Besar". Stasiun Klimatologi Lombok Barat. Diakses tanggal 21 Juli 2021.
- ^ "Curah Hujan Sumbawa Besar". Stasiun Klimatologi Lombok Barat. Diakses tanggal 21 Juli 2021.
- ^ "Kelembapan Sumbawa Besar". Stasiun Klimatologi Lombok Barat. Diakses tanggal 21 Juli 2021.
- ^ "Penyinaran Matahari di Sumbawa Besar". Stasiun Klimatologi Lombok Barat. Diakses tanggal 21 Juli 2021.
- ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 79 & 144. Diakses tanggal 21 September 2024.
- ^ "Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat". Weatherbase. Diakses tanggal 21 Juli 2021.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Sumbawa 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Sumbawa 2019-2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-21. Diakses tanggal 2020-06-13.