Kabupaten Pegunungan Bintang

kabupaten di Provinsi Papua Pegunungan, Indonesia


Kabupaten Pegunungan Bintang adalah sebuah kabupaten yang terletak di kawasan Pegunungan Tengah, provinsi Papua Pegunungan, Indonesia. Kabupaten ini berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini. Nama kabupaten ini diambil dari kata Steren Geberte yang dalam bahasa Belanda berarti "Gunung Bintang".[5] Kata ini merujuk kepada kumpulan gletser salju abadi di Puncak Mandala yang jika diamati berbentuk seperti bintang. Secara pembagian adat Papua, Kabupaten Pegunungan Bintang berada di wilayah adat La Pago.[6] Kabupaten ini merupakan salah satu dari 62 daerah tertinggal yang ada di Indonesia.[7]

Kabupaten Pegunungan Bintang
Daerah tingkat II
Bandar Udara di Kiwirok
Bandar Udara di Kiwirok
Lambang resmi Kabupaten Pegunungan Bintang
Peta
Peta
Kabupaten Pegunungan Bintang di Maluku dan Papua
Kabupaten Pegunungan Bintang
Kabupaten Pegunungan Bintang
Peta
Kabupaten Pegunungan Bintang di Indonesia
Kabupaten Pegunungan Bintang
Kabupaten Pegunungan Bintang
Kabupaten Pegunungan Bintang (Indonesia)
Koordinat: 4°31′18″S 140°17′43″E / 4.52167°S 140.29541°E / -4.52167; 140.29541
Negara Indonesia
ProvinsiPapua Pegunungan
Tanggal berdiri11 Desember 2002
Dasar hukumUU Nomor 26 Tahun 2002[1]
Ibu kotaOksibil
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Distrik: 34
  • Kampung: 277
Pemerintahan
 • BupatiSpei Yan Bidana
 • Wakil BupatiPiter Kalakmabin
 • Ketua DPRDDenius T. Uopmabin
Luas
 • Total15.682,00 km2 (6,054,85 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2024)[2][3]
 • Total114.151
 • Kepadatan7,3/km2 (19/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 0,95% Islam
  • 0,86% Kepercayaan[2]
 • IPMKenaikan 48,51 (2023)
 rendah [4]
Zona waktuUTC+09:00 (WIT)
Kode BPS
9417 Edit nilai pada Wikidata
Pelat kendaraanPA xxxx U*
Kode Kemendagri95.02 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 871.113.328.000,- (2020)
Semboyan daerahTerib Tibo Semo Nirya (Mari Bangkit Membangun Bersama)
Fauna resmiKangguru pohon
Situs webwww.pegbintangkab.go.id

Kabupaten ini merupakan salah satu lokasi konflik bersenjata antara Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian RI dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Per November 2021 diperkirakan terdapat sekitar 5.000 orang pergi mengungsi untuk menghindari konflik ini.[8]

Wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang berbatasan dengan Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom, Papua di sebelah utara, Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan di sebelah selatan, Kabupaten Yahukimo di sebelah barat dan Negara Papua Nugini di sebelah timur.

Sejarah

sunting

Kabupaten Pegunungan Bintang dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 26 Tahun 2002 tanggal 11 Desember 2002 bersama 13 kabupaten lainnya di Provinsi Papua. Kabupaten ini memiliki kondisi geografis yang khas, di mana sebagian besar wilayahnya pegunungan terutama di bagian barat, penduduk bermukim di lereng gunung yang terjal dan lembah-lembah kecil dalam kelompok-kelompok kecil, terpencar dan terisolir; dataran rendah hanya terdapat di bagian utara dan selatan dengan tingkat aksesibilitas wilayah yang sangat rendah, sehingga sulit dijangkau bila dibandingkan dengan wilayah lainnya di tanah Papua.

Hingga saat ini seluruh pelayanan di wilayah ini hanya dilakukan dengan transportasi udara, menggunakan pesawat kecil jenis Cessna, Pilatus, Twin Otter, Cassa dan itupun sangat tergantung pada perubahan cuaca yang sering berkabut. Keterbatasan transportasi udara dengan biaya angkutan yang cukup tinggi menyebabkan harga barang kebutuhan pokok dan bahan bangunan (terutama bahan import) menjadi sangat mahal, sehingga tidak terjangkau oleh daya beli masyarakat. Tingginya tingkat kemahalan harga barang juga disebabkan karena hampir semua barang kebutuhan pokok dan bahan bangunan didatangkan dari Jayapura menggunakan transportasi udara dengan biaya angkutan barang mulai Rp. 18.500,- per kilogram dan tarif angkutan penumpang mulai Rp. 1.200.000,- per orang.

Geografi

sunting

Letak, luas dan batas Wilayah

sunting

Secara geografis Kabupaten Pegunungan Bintang terletak di antara 14005’00’’ – 14100’00’’ Bujur Timur dan 304’00’’ – 520’00’’ Lintang Selatan dengan luas wilayah 15.683 9km². Kabupaten ini terbagi ke dalam 34 (tiga puluh empat) distrik dan 277 desa/kampung. Secara administratif batas-batasnya meliputi:

Kabupaten Pegunungan Bintang merupakan bagian dari zone tropis lembap. Umumnya iklim cenderung panas, basah (lembap) dengan curah hujan yang bervariasi antara tempat yang satu dengan tempat yang lainnya. Curah hujan pada umumnya antara 2.000 – 3.000 mm/th. Suhu udara minimum adalah ± 19,20C dan suhu maksimum adalah 31,90C. Kelembaban udara cukup tinggi, terutama disebabkan karena angin yang bertiup berasal dari pegunungan.

Pemerintahan

sunting

Daftar Bupati

sunting
Bupati Pegunungan Bintang
 
Masa jabatan5 tahun (definitif)
Pejabat pertamaWellington Lod Wenda
Situs webSitus Resmi Kabupaten Pegunungan Bintang

Kabupaten Pegunungan Bintang dari awal berdirinya hingga saat ini sudah pernah dipimpin oleh beberapa bupati.

Daftar Bupati

sunting

Berikut ini adalah Daftar Bupati Pegunungan Bintang dari masa ke masa. <onlyinclude>

  Bupati Pegunungan Bintang  
No. Bupati Potret Partai Awal Akhir Periode Masa jabatan Pemilihan umum Wakil Ref.
1 Wellington Lod Wenda
(1954-2022)
  Nonpartisipan 2005 2010 2005–2010 9–10 2005 Theodorus Sitokdana [9]
2010 2015 2010–2015 2010 Yakobus Wayam [10]
2   Costan Oktemka
(Lahir 1975)
  Nonpartisipan 17 Februari 2016 17 Februari 2021 2016–2021 5 tahun, 0 hari 2015 Decky Deal [11]
3 Spei Yan Birdana
(lahir 1977)
  Nonpartisipan 3 Maret 2021 Petahana 2021–2025 3 tahun, 274 hari 2020 Piter Kalakmabin [12]
Kris Bakweng Uropmabo

Lihat Pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 3 Mei 2021. 
  2. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 12 Oktober 2024. 
  3. ^ "Provinsi Papua Dalam Angka 2018". BPS Papua. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-19. Diakses tanggal 18 Februari 2019. 
  4. ^ "Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.papua.bps.go.id. Diakses tanggal 21 Januari 2024. 
  5. ^ bizlaw, Dela Inka Rizki Amalia. "Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pegunungan Bintang 2020". www.bizlaw.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-04. Diakses tanggal 2021-12-04. 
  6. ^ "Mee Pago – Badan Penghubung Daerah Provinsi Papua". web.archive.org. 2021-04-21. Archived from the original on 2021-04-21. Diakses tanggal 2021-12-04. 
  7. ^ Administrator (14 Mei 2020). "Tak Satu pun Boleh Tercecer di Belakang". indonesia.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-12. Diakses tanggal 12 April 2021. 
  8. ^ Lesmana, Agung Sandy (2021-11-26). "60 Ribu Warga Papua Mengungsi Akibat Perang OPM Vs TNI-Polri, Ini Daftar Lokasi-lokasinya". Suara.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-04. Diakses tanggal 2021-12-04. 
  9. ^ "Daftar Riwayat Hidup Calon Anggota DPR RI 2014-2019: Theodorus Sitokdana" (PDF). Komisi Pemilihan Umum. 10 Mei 2013. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-02-02. Diakses tanggal 2 Februari 2019. 
  10. ^ "KPK: Pengumuman Harta Kekayaan Penyelenggara Negara" (PDF). Komisi Pemilihan Umum. 18 Sepember 2019. Diakses tanggal 2 Februari 2019.  [pranala nonaktif permanen]
  11. ^ Janur, Katharina (17 Februari 2016). "Lantik 6 Bupati, Gubernur Papua Ucapkan Selamat Bergabung". Liputan 6. Diakses tanggal 31 Januari 2019. 
  12. ^ "Bupati Keerom, Merauke, Asmat dan Pegubin, Resmi Dilantik". www.papuatimes.co.id. Diakses tanggal 3 Mei 2021. 

Dewan Perwakilan

sunting

DPRD Pegubin beranggotakan 25 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Anggota DPRD Pegubin yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 5 November 2019 untuk masa jabatan periode 2019-2024 oleh Ketua Pengadilan Negeri Wamena, Yasid, S.H., M.H., di Gedung DPRD Kabupaten Pegunungan Bintang.[1][2] Komposisi anggota DPRD Pegubin periode 2019-2024 terdiri dari 9 partai politik dimana Partai Demokrat dan Partai NasDem adalah partai politik pemilik kursi terbanyak setelah masing-masing berhasil meraih 6 kursi.

Kecamatan/Distrik

sunting

Kabupaten Pegunungan Bintang terdiri atas 34 distrik dan 277 kampung dengan luas wilayah 15.683 km² dan jumlah penduduk 73.473 jiwa (2017). Kode Wilayah untuk Kabupaten Pegunungan Bintang adalah 95.02[3][4][5]

Kode Wilayah Nama Distrik Ibu kota Jumlah Kampung Daftar
95.02.01 Oksibil Mabilabol 8
95.02.02 Kiwirok Polobakon 12
95.02.03 Okbibab Abmisibil 8
95.02.04 Iwur Iwur 10
95.02.05 Batom Batom 11
95.02.06 Borme Borme 13
95.02.07 Kiwirok Timur Okyop 9
95.02.08 Aboy Aboy 7
95.02.09 Pepera Pepera 7
95.02.10 Bime Bime 10
95.02.11 Alemsom Alemsom 12
95.02.12 Okbape Bape 6
95.02.13 Kalomdol Kalomdol 5
95.02.14 Oksop Oksop 5
95.02.15 Serambakon Wanbakon 8
95.02.16 Ok Aom Bulangkop 6
95.02.17 Kawor Arintap 7
95.02.18 Awinbon Awinbon 5
95.02.19 Tarup Tarup 7
95.02.20 Okhika Okelwel 4
95.02.21 Oksamol Tinibil 12
95.02.22 Oklip Oklip 7
95.02.23 Okbemtau Okngam 9
95.02.24 Oksebang Kubiphkop 4
95.02.25 Okbab Borban 12
95.02.26 Batani Batani 7
95.02.27 Weime Weime 9
95.02.28 Murkim Bias 4
95.02.29 Mofinop Mot 5
95.02.30 Jetfa Jetfa 6
95.02.31 Teiraplu Teiraplu 10
95.02.32 Eipumek Eipumek 14
95.02.33 Pamek Pamek 11
95.02.34 Nongme Nongme 7
Total 91


Penduduk

sunting

Jumlah penduduk Kabupaten Pegunungan Bintang pada tahun 2022 sebesar 112.251 jiwa dengan laju pertumbuhan sebesar 1,00% dan tingkat kepadatan sebanyak 7,15 jiwa per km². Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki adalah 60.450 jiwa (54,16%) dan penduduk perempuan adalah 51.801 jiwa (45,84%).[6]

Jumlah penduduk laki-laki lebih besar dibanding dengan jumlah penduduk perempuan dengan sex ratio sebesar 109,52. Dilihat dari struktur umur, penduduk di Kabupaten Pegunungan Bintang dikategorikan sebagai penduduk muda yaitu penduduk yang berusia 0-30 tahun yaitu berjumlah 66.666 jiwa dengan persentasi terbesar terdapat pada kelompok 0-14 tahun yaitu sebesar 36.089 jiwa atau 34,07%, dan umur 15-49 tahun yaitu usia produktif berjumlah 62.164 jiwa (58,70 %).

Pendidikan

sunting

Penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Pegunungan Bintang banyak pengalami kendala baik geografis, ketersediaan tenaga guru dan sarana pendukung. Kendala utama dalam pembangunan pendidikan adalah letak geografis dan topografis yang sangat berat dan sulit cukup mempengaruhi pelayanan pendidikan di daerah ini.

Kesehatan

sunting

Tahun 2018 jumlah rumah sakit di Kabupaten Pegunungan Bintang sebanyak 1 unit, Puskesmas Perawatan 4 unit, Puskesmas Non Perawatan 25 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 14 unit, Posyandu 226 unit, Gudang Farmasi 1 unit dan 1 apotek yang semuanya merupakan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang.

Pertanian

sunting

Pertanian tanaman pangan menjadi kegiatan utama penduduk. Kabupaten ini mayoritas dihuni oleh suku asli/lokal Papua dengan mayoritas 7 suku besar yaitu Ngalum, Ketengban, Murop, Lepki, Arintap, Kimki dan Yefta. Sama dengan suku-suku lain di Papua, sebagian besar masyarakat lokal yang hidup di dataran tinggi ini mengkonsumsi umbi-umbian sebagai makanan pokok. Belum adanya usaha untuk mengolah hasil umbi-umbian menjadi komoditas perdagangan membuka potensi peluang usaha di sektor industri pengolahan. Tanaman umbi-umbian bisa dijadikan unggulan pertanian tanaman pangan mengingat produksi tanaman ini cukup banyak dan bisa digunakan oleh semua masyarakat.

Tanaman perkebunan yang bisa dikembangkan adalah kopi dan kakao. Kopi yang spesifik ditanam di daerah ini adalah jenis kopi bio, yang terkenal dengan aromanya yang lebih tajam daripada kopi arabika. Di beberapa negara Eropa, permintaan kopi bio cukup tinggi dan ini merupakan peluang untuk mengembangkan perkebunan kopi bio.

Infrastruktur

sunting

Dengan kondisi wilayah yang terisolasi tanpa akses jalan penghubung kabupaten ini dengan kabupaten lainnya, maka pembangunan infrastruktur terutama jalan dan jembatan menjadi fokus pemerintah Kabupaten Pegunungan Bintang dan untuk mengatasi tingginya biaya ekonomi yang harus ditanggung masyarakat akibat terbatasnya sarana dan prasarana transportasi. Akses masuk keluar wilayah ini masih mengandalkan moda transportasi udara, yang mana hanya dapat dilakukan dengan pesawat yang bermesin baling-baling seperti jenis pesawat ATR 42 dan ATR 72 milik maskapai Trigana Air, jenis Caravan dan Pilatus milik maskapai AMA, MAF, YAJASI, Dimonim, AviaStar, serta jenis pesawat bermesin baling-baling lain yang berkapasitas sedang ke bawah.

Bandara Oksibil yang merupakan bandara di ibukota kabupaten telah dikembangkan mencapai panjang 1.200m yang dilengkapi dengan apron, peralatan navigasi dan ruang tunggu. Lapangan terbang/Lapter skala kecil, telah dibangun dan ditingkatkan bandara perintis sebanyak 79 buah yang tersebar di 34 kecamatan/distrik yang lebih difokuskan pada akses antar distrik guna membuka keterisolasian.

Referensi

sunting
  1. ^ "Kumpulan Orang Pilihan yang Berakhlak Mulia dan Berintegritas". ceposonline.com. 05-11-2019. Diakses tanggal 04-01-2020. 
  2. ^ "25 ANGGOTA DPRD PEGUBIN DILANTIK". tabloidnusantara.com. 12-11-2019. Diakses tanggal 04-01-2020.  [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-19. Diakses tanggal 5 Desember 2018. 
  4. ^ "Statistik Potensi Desa Propinsi Papua 2018". BPS Provinsi Papua. Diakses tanggal 27 Februari 2019. 
  5. ^ "Kabupaten Pegunungan Bintang Dalam Angka 2018". BPS Kabupaten Pegunungan Bintang. Diakses tanggal 7 Maret 2019. 
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama DUKCAPIL

Pranala luar

sunting