Kabupaten Paser
0°45′S 115°36′E / 0.750°S 115.600°E
Kabupaten Paser
Pasir | |
---|---|
Motto: Daya taka (Paser) Tekad dari masyarakat akan terus berjuang dengan penuh semangat, ikhlas, dan takwa untuk bekerja dengan kemampuan sendiri | |
Koordinat: 1°26′07″S 116°14′07″E / 1.43517°S 116.23535°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Kalimantan Timur |
Tanggal berdiri | 22 Agustus 2007 11 Juli 1996 13 Oktober 1987 26 Juli 1959 |
Dasar hukum | PP RI No.49 Tahun 2007 PP RI No.38 Tahun 1996 PP RI No.21 Tahun 1987 UU RI No.27 Tahun 1959 |
Hari jadi | 29 Desember 1961 |
Ibu kota | Tanah Grogot |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Fahmi Fadli |
• Wakil Bupati | Syarifah Masitah Assegaf |
• Sekretaris Daerah | Katsul Wijaya |
Luas | |
• Total | 7.730,88 km2 (2,984,91 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 307.291 |
• Kepadatan | 40/km2 (100/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Indonesia, Paser, Dayak |
• IPM | 74,56 (2023) tinggi [3] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode pos | 76251-76283 |
Kode BPS | |
Kode area telepon | (+62)543 |
Pelat kendaraan | KT xxxx E** |
Kode Kemendagri | 64.01 |
APBD | Rp 1.754.343.000.000,-[4] |
PAD | Rp 112.228.163.190,- |
DAU | Rp 430.753.760.000,00- (2020) |
Semboyan daerah | Olo Manin Aso Buen Si Olo Ndo Bahasa Paser "Masa depan harus lebih baik dari sekarang" |
Flora resmi | Buah Kerantungan |
Fauna resmi | Burung Kicuit batu |
Situs web | www |
Kabupaten Paser adalah sebuah kabupaten di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kecamatan Tanah Grogot. Penduduk kabupaten Paser pada pertengahan tahun 2024 berjumlah 307.291 jiwa.[2][5]
Sejarah
suntingMasa Kesultanan Paser
sunting- Abad XVI (1516 M), Kerajaan Sadurangas yang kemudian dinamakan Kesultanan Paser, berdiri dan dipimpin oleh seorang wanita (Ratu I) yang dinamakan Putri Di Dalam Petung. Wilayah kekuasaan kerajaan Sadurangas meliputi Kabupaten Paser yang ada sekarang, ditambah dengan Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Provinsi Kalimantan Selatan.
- 1523 M, Perkawinan Putri Di Dalam Petung dengan Abu Mansyur Indra Jaya (pimpinan ekspedisi agama Islam dari kesultanan Demak) memperoleh empat orang anak, yaitu Aji Mas Pati Indra, Aji Putri Mitir, Aji Mas Anom Indra dan Aji Putri Ratna Beranak.
- 1607-1644 M, pemerintahan Aji Mas Anom Indra bin Aji Mas Pati Indra.
- 1644-1667 M, pemerintahan Aji Anom Singa Amulana bin Aji Mas Anom Indra.
- 1667-1680 M, pemerintah Aji Perdana bin Aji Anom Singa Maulana, diberi gelar Penambahan Sulaiman.
- 1680-1730 M, pemerintahan Aji Duwo bin Aji Mas Anom Singa Maulana, diberi gelar Penambahan Adam.
- 1703-1738 M, pemerintahan Aji Geger bin Aji Anom Singa Maulana, diberi gelar Sultan Aji Muhammad Alamsyah (Sultan Paser I).
- 1738-1768 M, pemerintahan Aji Negara bin Sultan Aji Muhammad Alamsyah, diberi gelar Sultan Sepuh Alamsyah (Sultan Paser II).
- 1768-1799 M, pemerintahan Aji Dipati bin Panembahan Adam, diberi gelar Sultan Dipati Anom Alamsyah (Sultan paser III).
- 1799-1811 M, pemerintah Aji Panji bin Ratu Agung, diberi gelar Sultan Sulaiman Alamsyah (Sultan paser IV).
- 1811-1815 M, pemerintah Aji Sembilan bin Aji Muhammad Alamsyah, diberi gelar Sultan Ibrahim Alamsyah.
- 1815-1843 M, pemerintah Aji Karang bin Sultan Sulaiman Alamsyah, diberi gelar Mahmud Han Alamsyah.[6]
- 1843-1853 M, pemerintah Aji Adil bin Sultan Sulaiman Alamsyah, diberi gelar Sultan Adam Alamsyah.
- 1853-1875 M, pemerintahan Aji Tenggara bin Aji Kimas, diberi gelar Sultan Sepuh II Alamsyah.
- 1875-1890 M, pemerintah Aji Timur Balam, diberi gelar Sultan Abdurahman Alamsyah.
- 1880-1897 M, kekuasaan Sultan Muhammad Ali Alamsyah.
- 1897 M, pemerintahan Pangeran Nata bin Pangeran Dipati Sulaiman, diberi gelar Sultan Sulaiman Alamsyah
- 1898-1900 M, pemerintahan Pangeran Ratu bin Sultan Adam Alamsyah, diberi gelar Sultan Ratu Raja Besar Alamsyah.
- 1900-1906 M, pemerintahan Pengeran Mangku Jaya Kesuma, diberi gelar Sultan Mohamad Anom atau Sultan Ibrahim Khaliluddin (Sultan terakhir).[7]
- 1906-1918 M, masa perjuangan rakyat paser melawan kolonial Belanda.
Masa Kemerdekaan Indonesia
sunting- Sampai dengan 1959, wilayah Paser berstatus kewedanaan di dalam wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.
- Undang-undang No. 27 tahun 1959 tanggal 29 Desember 1959, Wilayah Paser direstui dan diresmikan Kepala Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan menjadi daerah otonom, meliputi sembilan kecamatan dan terdiri dari 91 desa dan ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Paser.
- 3 Agustus 1961, Daerah Swatantra Tingkat II Paser dimasukkan ke dalam wilayah Kalimantan Timur.
- PP No. 21 Tahun 1987, tanggal 13 Oktober 1987, Kabupaten Paser yang semula terdiri dari sembilan Kecamatan menjadi 10 kecamatan yaitu dengan dimasukkannya Kecamatan Balikpapan Seberang dari wilayah Kotamadya Dati II Balikpapan ke wilayah Paser, dengan nama Kecamatan Penajam.
- Undang-undang No. 7 Tahun 2002, Tentang Pembentukan Kabupaten Penajam Paser Utara di Provinsi Kalimantan Timur (Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4182), di mana empat wilayah kecamatannya, yaitu: Kecamatan Babulu, Kecamatan Waru, Kecamatan Penajam dan Kecamatan Sepaku berpisah dari Kabupaten Paser dan menjadi Kabupaten Penajam Paser Utara.
Terbentuknya Kabupaten Paser
suntingKabupaten Paser awalnya adalah Kabupaten Pasir sebagai daerah otonomi Kalimantan Timur yang pengesahannya berdasarkan UU Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan UU Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan, dengan sebutan Daerah Swatantra Tingkat II Pasir.
Sebelum UU 27 Tahun 1959 ditetapkan, daerah Pasir berbentuk kewedanaan yang berada dalam wilayah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri yang dikeluarkan di Yogyakarta pada tanggal 29 Juni 1959 Nomor C-17/15/3 yang bersifat sementara, dan Penetapan Gubernur Kalimantan Timur tanggal 14 Agustus 1950 Nomor 186/OPB/92/14.
Lahirnya UU Nomor 27 tahun 1959 tanggal 29 Desember 1959 memberikan momentum yang sangat penting yakni terlepasnya kewedanaan Batu Besar dari wilayah daerah Swatantra Tingkat II Pasir dan dimasukkan ke dalam wilayah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Pada tanggal 3 Agustus 1961 Daerah Swatantra Tingkat II Pasir dimasukkan ke dalam Wilayah Kalimantan Timur. Pada tanggal 29 Desember 1961 dilaksanakanlah serah terima oleh Gubernur Kepala Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan, H. Maksid kepada Gubernur Kepala Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Timur, A.P.T. Pranoto di Departemen Dalam Negeri, Jakarta.
Melalui perjuangan Bupati Paser H.M. Ridwan Suwidi dan Wakil H.M. Hatta Garit waktu itu, Kabupaten Pasir berubah nama menjadi Kabupaten Paser yang ditandai dengan terbitnya Peraturan Pemerintah No. 49 Tahun 2007.
Paser dahulu pernah dijuluki sebagai "kota ungu" pada masa jabatan H.M. Ridwan Suwidi karena banyaknya bangunan yang dicat ungu. Sayangnya, kecuali di beberapa bangunan tertentu, warna tersebut dihilangkan setelah masa jabatannya selesai pada 2015.[8]
Geografi
suntingKabupaten Paser merupakan wilayah Provinsi Kalimantan Timur yang terletak paling selatan.[butuh rujukan] Lokasi Kabupaten Paser berada pada posisi 0º48'29,44"–2º 37'24,21" Lintang Selatan dan 115º76'0,77" -118º1'19,82" Bujur Timur.[9] Kabupaten Paser terletak pada ketinggian yang berkisar antara 0-500 meter di atas permukaan laut.
Batas Wilayah
suntingBatas wilayah Kabupaten Paser adalah sebagai berikut:
Utara | Kabupaten Kutai Barat dan Kabupaten Penajam Paser Utara |
Timur | Selat Makassar |
Selatan | Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan |
Barat | Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Barito Utara |
Luas Wilayah
suntingLuas wilayah Kabupaten Paser saat ini adalah 11.603,94 km², terdiri dari 10 kecamatan dengan 125 buah desa/kelurahan (data sampai tahun 2008) dan empat buah UPT (Unit Pemukiman Transmigrasi). Jumlah penduduk pada tahun 2010 mencapai 231.593 jiwa atau memiliki kepadatan penduduk 8 jiwa/km². Kecamatan dengan wilayah terluas di Kabupaten Paser adalah Kecamatan Long Kali, Paser, dengan luas wilayah 2.385,39 km², termasuk di dalamnya luas daerah lautan yang mencapai 20,50 persen dari luas wilayah Kabupaten Paser secara keseluruhan, sedangkan kecamatan yang luas wilayahnya terkecil adalah Kecamatan Tanah Grogot, hanya seluas 33,58 km² atau 2,89 persen.
Dari segi konstelasi regional, Kabupaten Paser berada di sebelah Selatan Provinsi Kalimantan Timur. Posisinya dilintasi oleh jalan arteri primer (jalan negara/nasional) yang menghubungkan Provinsi Kalimantan Timur dengan Kalimantan Selatan. Pada bagian timur Kabupaten Paser melintang selat Makassar, dimasa yang akan datang memiliki prospek dan fungsi penting sebagai jalur alternatif pelayaran internasional. Pelabuhan laut utama di Kabupaten Paser, yaitu Pelabuhan Teluk Adang terletak 12 km ke arah utara ibu kota Kabupaten (Kota Tanah Grogot), sedangkan Kota Tanah Grogot berjarak lebih kurang dari 145 km dari Balikpapan atau 260 km dari Ibu kota Provinsi Kalimantan Timur, Kota Samarinda.
Topografi
suntingSecara garis besar Kabupaten Paser dibagi menjadi 2 wilayah, yaitu:
- Bagian timur, merupakan daratan rendah, lantai hingga bergelombang. Daerah ini memenjang dari utara ke selatan dengan lebih melebar di bagian selatan yang terdiri dari rawa-rawa dan daerah aliran sungai. Jalan Negara Penajam-Kedeman-Kuaro dan Kuaro Batu Aji sebagai batas topografi.
- Bagian barat, merupakan daerah bergelombang hingga berbukit dan bergunung sampai ke perbatasan dengan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah, pada wilayah ini terdapat beberapa puncak gunung, yaitu:[10]
- Gunung Sarumpaka (1.380 m)
- Gunung Lumut (1.233 m)
- Gunung Narujan atau Gunung Rambutan
- Gunung Halat
Di kabupaten ini terdapat 3 buah sungai besar, antara lain:
- Sungai Pasir (221 km)
- Sungai Kandilo (191 km)
- Sungai Taluksari (169 km)
Geologi
suntingStruktur geologi Kabupaten Paser berumur antara metozoik, tertiar dan kuartair. Penyeberangannya adalah sebagai berikut:
- Wilayah bagian timur, berumur kuarter dan miosen (neogen)
- Wilayah bagian tengah, berumur meosen bawah (paleogen)
- Wilayah bagian barat, berumur tersier dan pra-tersier (mesozoik)
Iklim
suntingKeadaan iklim di Kabupaten Paser banyak dipengaruhi oleh lintang dan topografi wilayahnya. Suhu rata-rata tahunan adalah 25 derajat Celcius, sedangkan rata-rata curah hujan di kawasan ini adalah 222,9 milimeter.
Pemerintahan
suntingBupati
suntingBupati yang menjabat di kabupaten Paser ialah Fahmi Fadli, didampingi wakil bupati, Syarifah Masitah Assegaf. Mereka adalah pemenang pada Pemilihan umum Bupati Paser 2020, untuk masa jabatan 2021-2024. Fadli dan Syafirah dilantik oleh gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, pada 26 Februari 2021.[11]
No | Bupati | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Prd. | Wakil Bupati | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|
dr. Fahmi Fadli |
Syarifah Masitah Assegaf S.H. |
Dewan Perwakilan
suntingBerikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Paser dalam dua periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||
---|---|---|---|
2014-2019[12] | 2019-2024[13] | ||
PKB | 2 | 6 | |
Gerindra | 3 | 2 | |
PDI-P | 3 | 3 | |
Golkar | 5 | 5 | |
NasDem | 2 | 3 | |
Berkarya | (baru) 1 | ||
PKS | 0 | 1 | |
PPP | 4 | 1 | |
PAN | 2 | 1 | |
Hanura | 3 | 0 | |
Demokrat | 5 | 6 | |
PBB | 1 | 1 | |
Jumlah Anggota | 30 | 30 | |
Jumlah Partai | 10 | 11 |
Kecamatan
suntingKabupaten Paser terdiri dari 10 kecamatan, 5 kelurahan, dan 139 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 254.503 jiwa dengan luas wilayah 7.730,88 km² dan sebaran penduduk 33 jiwa/km².[14][15]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Paser, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
64.01.09 | Batu Engau | 13 | Desa | ||
64.01.01 | Batu Sopang | 9 | Desa | ||
64.01.05 | Kuaro | 1 | 12 | Desa | |
Kelurahan | |||||
64.01.06 | Long Ikis | 1 | 25 | Desa | |
Kelurahan | |||||
64.01.08 | Long Kali | 1 | 22 | Desa | |
Kelurahan | |||||
64.01.07 | Muara Komam | 1 | 12 | Desa | |
Kelurahan | |||||
64.01.10 | Muara Samu | 9 | Desa | ||
64.01.03 | Paser Belengkong | 15 | Desa | ||
64.01.04 | Tanah Grogot | 1 | 15 | Desa | |
Kelurahan | |||||
64.01.02 | Tanjung Harapan | 7 | Desa | ||
TOTAL | 5 | 139 |
Pariwisata
suntingObjek wisata
suntingPotensi pariwisata yang ada di Kabupaten Paser cukup layak untuk dikembangkan sebagai penopang perekonomian daerah. Bahkan, baik objek wisata alam maupun objek wisata sejarah. Beberapa objek wisata di Kabupaten Paser antara lain:[16]
- Telaga Air Panas (Danum Layong) di Long Kali
- Gua Jurong di Long Kali
- Air Terjun Tiwei di Long Ikis
- Air Terjun Gerigu di desa Samuntai, Long Ikis
- Air Terjun Batu Badinding di desa Rangan, Kuaro
- Air Terjun Doyam Seriam di desa Modang, Kuaro
- Air Terjun Doyam Turu di desa Lempesu, Pasir Belengkong
- Air Terjun Rantau Buta di Rantau Buta
- Air Terjun Gunung Rambutan di Batu Sopang
- Gua Alam Loyang di Batu Sopang
- Gua Tengkorak di desa Kasungai, Batu Sopang
- Liang/Gua Losan di Muara Komam
- Liang Mangkulangit di Muara Komam
- Pasir Pantai di Tanjung Harapan
- Pulau Batu Kapal di Tanjung Harapan
- Kandilo Plaza, pusat perbelanjaan di Tanah Grogot
- Agro Wisata Trubus Sari di desa Padang Pengrapat, Tanah Grogot
- Taman Hutan Raya Lati Petangis, Batu Engau
- Taman Alam Lembayung di Tanah Grogot
- Taman Rigari di Tanah Grogot
- Museum Sadurangas di Pasir Balengkong
- Batu Indra Giri
- Meriam Portugis
- Kompleks makam raja-raja dari Kesultanan Paser
- Pantai Pasir Putih Desa. Pasir Mayang Kecamatan Kuaro
- Kampung Warna Warni Desa. Janju Kecamatan Tanah Grogot
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ a b c d "Permendagri no.137 tahun 2017". 27 Desember 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 12 Juni 2018.
- ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 10 Agustus 2024.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Hasil Long Form SP2020 2021-2023". www.kaltim.bps.go.id. Diakses tanggal 8 Januari 2024.
- ^ "APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018". 2018-05-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-06. Diakses tanggal 2018-07-06.
- ^ "Jumlah Penduduk di Provinsi Kalimantan Timur 2022". www.dkp3a.kaltimprov.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-26. Diakses tanggal 5 Agustus 2023.
- ^ "Landsdrukkerij". Almanak en Naamregister van Nederlandsch-Indië voor 1860 (dalam bahasa Belanda). 33. Batavia: Ter Lands-Drukkerij. 1860. hlm. 141. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-13. Diakses tanggal 2020-07-09.
- ^ "Landsdrukkerij". Almanak en Naamregister van Nederlandsch-Indië voor 1858 (dalam bahasa Belanda). 31. Batavia: Ter Lands-Drukkerij. 1858. hlm. 134. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-13. Diakses tanggal 2020-07-08.
- ^ "Warna Ungu di Paser akan Dihilangkan". helloborneo.com. Diakses tanggal 2023-12-08.
- ^ Subagiyo, L., dkk. (2020). Potensi Kawasan Pesisir Kabupaten Paser, Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan Provinsi Kalimantan Timur (PDF). Malang: Media Nusa Creative. hlm. 19. ISBN 978-602-462-506-1.
- ^ PN Tanah Grogot - Pembagian Wilayah
- ^ Sya’rawie, M. Mutawallie (26 Februari 2021). Ajijah, ed. "Gubernur Kaltim Lantik 6 Bupati dan Wali Kota, Ajak Kerja Sama Cegah Covid-19". Bisnis.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-08. Diakses tanggal 5 Agustus 2023.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Paser 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Paser 2019-2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ "Metro Balikpapan - Potensi Wisata di Paser". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-27. Diakses tanggal 2010-07-06.