Kabupaten Nduga
Kabupaten Nduga adalah sebuah kabupaten yang berada di provinsi Papua Pegunungan, Indonesia, dengan ibu kota kabupaten berada di distrik Kenyam. Jumlah penduduk kabupaten ini pada pertengahan tahun 2024 berjumlah 111.597 jiwa dengan kepadatan penduduk 9 jiwa/km2.[1] Sementara untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kabupaten Nduga memiliki IPM yang paling rendah di Indonesia, yakni 37,68 ditahun 2023.[3][4] Kabupaten ini juga rentan diserang oleh Kelompok Kriminal Bersenjata.[5]
Kabupaten Nduga | |
---|---|
![]() | |
![]() Peta | |
Koordinat: 4°27′03″S 138°06′03″E / 4.45093°S 138.10089°E | |
Negara | ![]() |
Provinsi | Papua Pegunungan |
Tanggal berdiri | 4 Januari 2008 |
Dasar hukum | UU No. 6 Tahun 2008 |
Ibu kota | Kenyam |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Elai Giban (Pj.) |
• Wakil Bupati | lowong |
• Sekretaris Daerah | Namia Gwijangge (Pj.) |
Luas | |
• Total | 12.941 km2 (4,997 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 111.597 |
• Kepadatan | 8,6/km2 (22/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• IPM | ![]() rendah [3] |
Zona waktu | UTC+09:00 (WIT) |
Kode BPS | |
Pelat kendaraan | PA xxxx B*/Y* |
Kode Kemendagri | 95.08 ![]() |
DAU | Rp 649.048.365.000,00- (2020) |
Situs web | Situs Resmi Kabupaten Nduga |
Sejarah
suntingDulunya pernah menjadi bagian dari wilayah Kabupaten Jayawijaya. Kabupaten ini dibentuk pada tanggal 4 Januari 2008 berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2008, bersama-sama dengan pembentukan 5 kabupaten lainnya di Papua. Peresmiannya dilakukan oleh Mendagri H. Mardiyanto pada tanggal 21 Juni 2008.[6]
Pada tanggal 31 Desember 2015 Presiden Joko Widodo (Jokowi), didampingi Ibu Negara Iriana, mengunjungi Desa Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua, untuk meninjau pembangunan jalan yang akan menghubungkan Nduga dan Wamena. Perjalanan Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama rombongan dari Wamena menuju Desa Kenyam, Kabupaten Nduga itu ditempuh selama 2 jam dengan berganti moda transportasi dari Hercules VVIP A 1314 dan Heli Super Puma TNI AU. Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi juga menyampaikan, selain dibangun jalan tembus menuju Wamena, di wilayah Nduga juga akan dibuka pelabuhan besar Mumugu. Dengan dibukanya pelabuhan besar ini, maka logistik dan material dari dan ke Mumugu ini dapat didistribusikan menggunakan jalur darat yang telah menembus semua kabupaten di Papua.[7]
Geografi
suntingBentang alam Kabupaten Nduga berada di hamparan Lembah Baliem, sebuah lembah aluvial yang terbentang pada areal ketinggian 1500–2000 m di atas permukaan laut. Temperatur udara bervariasi antara 14,5 derajat Celcius sampai dengan 24,5 derajat Celcius. Dalam setahun rata-rata curah hujan adalah 1.900 mm dan dalam sebulan terdapat kurang lebih 16 hari hujan. Musim kemarau dan musim penghujan sulit dibedakan. Berdasarkan data, bulan Maret adalah bulan dengan curah hujan terbesar, sedangkan curah hujan terendah ditemukan pada bulan Juli. Kabupaten Nduga mempunyai luas wilayah 2.168 km persegi.
Lembah Baliem dikelilingi oleh Pegunungan Jayawijaya yang terkenal karena puncak-puncak salju abadinya, antara lain: Puncak Trikora (4.750 m), Puncak Mandala (4.700 m) dan Puncak Yamin (4.595 m). Pegunungan ini amat menarik wisatawan dan peneliti Ilmu Pengetahuan Alam karena puncaknya yang selalu ditutupi salju walaupun berada di kawasan tropis. Lereng pegunungan yang terjal dan lembah sungai yang sempit dan curam menjadi ciri khas pegunungan ini. Cekungan lembah sungai yang cukup luas terdapat hanya di Lembah Baliem Barat dan Lembah Baliem Timur (Wamena).
Iklim
suntingVegetasi alam hutan tropis basah di dataran rendah memberi peluang pada hutan iklim sedang berkembang cepat di lembah ini. Ekosistem hutan pegunungan berkembang di daerah ketinggian antara 2.000–2.500 m di atas permukaan laut.
Batas wilayah
suntingUtara | Kuyawage, Balingga, Pirime dan Makki |
Timur | Pelebaga dan Wamena |
Selatan | Sawaerma, Asmat |
Barat | Jila |
Pemerintahan
suntingDaftar bupati
suntingBupati Nduga | |
---|---|
Petahana Elai Giban (Plt.) sejak 31 Mei 2024 | |
Masa jabatan | 5 tahun (definitif) |
Dibentuk | 21 Juni 2008 |
Pejabat pertama | Hans D. Maniagasi |
Situs web | Situs Resmi Kabupaten Nduga |
Kabupaten Nduga dari awal berdirinya pada tahun - hingga saat ini sudah pernah dipimpin oleh beberapa bupati.
Daftar Bupati
sunting<onlyinclude>Berikut ini adalah Bupati Nduga dari masa ke masa
Bupati Nduga | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
No. | Bupati | Potret | Partai | Awal | Akhir | Periode | Masa jabatan | Pemilihan umum | Wakil | Ref. | |
1 | Yairus Gwijangge (1968-2020) |
Nonpartisipan | 2011 | 2016 | 2000–2004 | 4–5 tahun | 2011 | Frans Roberth Kristantus | |||
22 Mei 2017 | 15 November 2020 | 2017–2020 | 4 tahun, 177 hari | 2017 | Wentius Nimiangge | [8] |
Pengganti sementara
suntingDalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau bahkan wakil bupati, termasuk ketika posisi bupati berada dalam masa transisi.
Pejabat | Potret | Partai | Awal | Akhir | Masa jabatan | Bupati definitif | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Hans D. Maniagas (?-) (Penjabat) |
Nonpartisipan | 2008 | 2009 | 0–1 tahun | Transisi (2008–2009) | [9] | ||
Benyamin Arisoy (?-) (Penjabat) |
Nonpartisipan | 2009 | 2011 | 1–2 tahun | Transisi (2009–2011) | [10] | ||
Doren Wakerkwa (?-) (Penjabat) |
Nonpartisipan | 6 Oktober 2016 | 22 Mei 2017 | 259 hari | Transisi (2016–2017) | [11] | ||
Wentius Nimiangge (lahir 1976) (Penjabat) |
Hanura | 15 November 2020 | 22 Mei 2022 | 1 tahun, 219 hari | Yairus Gwijangge | [12] | ||
Namia Gwijangge (lahir 1979) (Penjabat) |
Nonpartisipan | 27 Mei 2022 | 30 Mei 2023 | 1 tahun, 3 hari | Transisi (2022-2023) | |||
Edison Gwijangge (Lahir 1964) (Penjabat) |
Nonpartisipan | 5 Juni 2023 | 31 Mei 2024 | 361 hari | Transisi (2023–2024) | |||
Elai Giban (?–) (Penjabat) |
Nonpartisipan | 31 Mei 2024 | petahana | 255 hari | Transisi (2021) |
- Keterangan
Lihat Pula
suntingReferensi
sunting- ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (Visual). gis.dukcapil.kemendagri.go.id. Kementerian Dalam Negeri Indonesia. Diakses tanggal 12 Oktober 2024.
- ^ "Penduduk menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Nduga". www.sp2010.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-17. Diakses tanggal 22 Januari 2021.
- ^ a b "Indeks Pembangunan Manusia, 2022-2023". Badan Pusat Statistik. Diakses tanggal 12 Oktober 2024.
- ^ "Kabupaten Nduga Dalam Angka 2023". Badan Pusat Statistik Kabupaten Nduga. 2023-02-28. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-06. Diakses tanggal 2023-04-05.
- ^ Riana, Friski (2018-12-04). "Jokowi Sebut Wilayah Nduga Papua Zona Merah". TEMPO. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-01. Diakses tanggal 2023-08-01.
- ^ Gatra Daring Diarsipkan 2015-09-24 di Wayback Machine. Mendagri resmikan enam kabupaten baru. Diakses 20 Juni 2008
- ^ Resmikan Jalan dan Kunjungi Pasar Diarsipkan 2018-10-11 di Wayback Machine. - PresidenRI.go.id - 31 Desember 2015
- ^ "Usai dilantik, Penjabat Bupati serahkan tugas kepada Bupati Nduga baru". Tabloid Jubi. 24 Mei 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-16. Diakses tanggal 29 Januari 2019.
- ^ "Beratnya Pimpin Kabupaten di Pedalaman". Kompas.com. 29 Oktober 2008. Diakses tanggal 29 Januari 2019.
- ^ Alyudha (24 November 2009). "Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Yalimo dan Jayawijaya dengan Perwakilan BPKP Provinsi Papua". Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Diakses tanggal 29 Januari 2019.
- ^ Alyudha (24 November 2009). "Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Yalimo dan Jayawijaya dengan Perwakilan BPKP Provinsi Papua". Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Diakses tanggal 29 Januari 2019.
- ^ "StackPath". suarapapua.com. Diakses tanggal 2022-06-26.
Dewan Perwakilan
suntingDPRD Nduga beranggotakan 25 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Anggota DPRD Nduga yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019. Komposisi anggota DPRD Nduga periode 2019-2024 terdiri dari 10 partai politik dimana Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera adalah partai politik pemilik kursi terbanyak setelah masing-masing berhasil meraih 6 kursi.
Distrik/kecamatan
suntingKabupaten Nduga terdiri atas 32 distrik dan 248 kampung dengan luas wilayah 2.168,00 km² dan jumlah penduduk 106.354 jiwa (2017). Kode Wilayah Kabupaten Nduga adalah 95.08.[1][2][3]
Kode Wilayah | Nama Distrik | Ibu kota | Jumlah Kampung | Daftar |
---|---|---|---|---|
95.08.01 | Kenyam | Kenyam | 9 | |
95.08.02 | Mapenduma | Mapenduma | 10 | |
95.08.03 | Yigi | Yigi | 12 | |
95.08.04 | Wosak | Pilini | 5 | |
95.08.05 | Geselma | Geselma | 3 | |
95.08.06 | Mugi | Mugi | 18 | |
95.08.07 | Mbuwa | Mbuwa | 6 | |
95.08.08 | Gearek | Gearek | 7 | |
95.08.09 | Koroptak | Kroptak | 6 | |
95.08.10 | Kegayem | Kegayem | 13 | |
95.08.11 | Paro | Paro | 5 | |
95.08.12 | Mebarok | Meborok | 14 | |
95.08.13 | Yenggelo | Yenggelo | 4 | |
95.08.14 | Kilmid | Kilmid | 4 | |
95.08.15 | Alama | Alama | 4 | |
95.08.16 | Yal | Yal | 20 | |
95.08.17 | Mam | Mam | 14 | |
95.08.18 | Dal | Dal | 6 | |
95.08.19 | Nirkuri | Nirkuri | 10 | |
95.08.20 | Inikgal | Biripem | 8 | |
95.08.21 | Iniye | Iniye | 6 | |
95.08.22 | Mbulmu Yalma | Uburu | 7 | |
95.08.23 | Mbua Tengah | Paris | 9 | |
95.08.24 | Embetpen | Embetpen | 5 | |
95.08.25 | Kora | Kora | 5 | |
95.08.26 | Wusi | Wusi | 4 | |
95.08.27 | Pija | Pija | 5 | |
95.08.28 | Moba | Moba | 8 | |
95.08.29 | Wutpaga | Wutpaga | 6 | |
95.08.30 | Nenggeagin | Nenggeagin | 5 | |
95.08.31 | Krepkuri | Krepkuri | 6 | |
95.08.32 | Pasir Putih | Pasir Putih | 4 | |
Total | 248 |
Kemiskinan
suntingPada tahun 2022, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Nduga, merupakan IPM paling rendah di Indonesia, yakni 34,10 dan bahkan jauh di bawah rata-rata IPM Indonesia yang berada ditingkat IPM Tinggi yakni 72,91.[4] Kemudian berdasarkan data dari BKKBN provinsi Papua, sebagian besar keluarga di kabupaten Nduga merupakan keluarga prasejahtera, yaitu sebanyak 1.021 keluarga (63,61 persen). Kurang dari satu persen keluarga di Kabupaten Nduga termasuk dalam tahapan keluarga sejahtera II dan III, yaitu masing-masing sebanyak 5 keluarga dan 1 keluarga. Keluarga yang termasuk dalam tahapan keluarga sejahtera I cukup banyak, yaitu sebanyak 578 keluarga (36,01 persen). Tidak ada satu pun keluarga yang termasuk dalam prasejahtera III+. Garis kemiskinan Kabupaten Nduga pada tahun 2011 sebesar 211.691 rupiah/kapita/bulan. Persentase penduduk miskin, yaitu 42,54 persen pada tahun 2011.[5]
Perekonomian
suntingBabi merupakan jenis ternak yang paling banyak dipelihara di Kabupaten Nduga. Jumlahnya mencapai 25.845 ekor pada tahun 2011. Hewan ternak lainnya yang dikembangkan adalah kelinci, dengan jumlah 1.774 ekor. Terdapat juga hewan unggas lainnya didominasi oleh ayam buras atau ayam kampung. Kemudian untuk sektor perikanan kolam, pembudidayaan ikan di Kabupaten Nduga ada seluas 84,5 hektar yang dikembangkan oleh 87 kelompok tani dan anggota 2.800 orang. Jenis ikan yang dibudidayakan, antara lain ikan mas, nila, mujair, dan lele. Produksi ikan darat tahun 2011 sebesar 227.060 ton. Jenis tanaman perkebunan yang banyak dibudiadayakn ialah kopi, buah merah, kelapa, tebu, dan sagu. Produksi tanaman perkebunan terbesar tahun 2011, yaitu sagu sebesar 200 ton dengan produktivitas 8 ton/ha, lalu diikuti produksi buah merah sebesar 45 ton dan produktivitas 1,5 ton/ha.[5]
Konflik bersenjata
suntingSebuah konflik militer terjadi di kabupaten Nduga, sejak 2 Desember 2018. Rentang waktu antara 2 Desember 2018 hingga 18 Juli 2020, ada sebanyak 263 warga sipil tewas dalam konflik tersebut. Total warga yang tewas tersebut termasuk 20 orang pekerja PT Istaka Karya yang dibunuh oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang dipimpin oleh Egianus Kogoya.[6] Hasil ini merupakan laporan jilid II dari Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua yang telah diserahkan ke Komnas HAM Papua. Pada peristiwa pertama 2 Desember 2018 hingga 2019 terdapat korban 184 orang, dan pada peristiwa kedua terdapat 59 orang korban, hingga total 243 orang ditambah dengan 20 pekerja Istaka Karya. Penyebab kematian disebabkan adanya korban penembakan, dan kebanyakan karena kelaparan selama berada di tempat pengungsian dan juga karena sakit.[6]
Rencana pemekaran
suntingDikarenakan aspek pembangunan di Kabupaten Nduga yang belum merata, terdapat desakan dan aspirasi dari masyarakat maupun politisi lokal yang menyerukan agar dilakukan pemekaran daerah dari wilayah induk Kabupaten Nduga. Beberapa Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB) yang diusulkan diantara Kabupaten Nduga Barat yang direncanakan akan meliputi Distrik Alama, Yenggelo, Geselma, Kilmid, Nenggeagin, dan Mebarok. Ibukotanya kemungkinan terletak di Kampung Yenggelo atau Geselma. Selain itu, terdapat juga usulan pembentukan Kabupaten Nduga Timur yang kemungkinan akan meliputi Distrik Wosak, Pija, Moba, Wusi, Gearek, Pasir Putih, dan Koraref. Ibukotanya direncanakan akan terletak di Kampung Moba.[7]
Referensi
sunting- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-19. Diakses tanggal 5 Desember 2018.
- ^ "Statistik Potensi Desa Propinsi Papua 2018". BPS Provinsi Papua. Diakses tanggal 27 Februari 2019.
- ^ "Kabupaten Nduga Dalam Angka 2010". BPS Kabupaten Nduga. 11 Maret 2011. Diakses tanggal 18 Maret 2019.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaIPM
- ^ a b "Kabupaten Nduga". www.penghubung.papua.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-02. Diakses tanggal 23 Februari 2021.
- ^ a b Suwandi, Dhias. David Oliver Purba, David Oliver, ed. "Konflik Nduga, 263 Orang Tewas sejak 2018, Kebanyakan karena Kelaparan Mengungsi ke Hutan". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-24. Diakses tanggal 23 Februari 2021.
- ^ Gwijangge, Ruben B. (2022). Masa depan Nduga dalam bayang-bayang pemekaran kabupaten. catalogue.nla.gov.au (edisi ke-1). Jayapura, Indonesia: Cendrawasih Press. hlm. 222. ISBN 9786028174879. Diakses tanggal 08-03-2024.