Kabar Baik[BIS] atau dalam terjemahan lain disebut sebagai kabar kesukaan[TL], berita kesukaan[FAYH], berita baik[TMV], atau kabar gembira[ENDE] merupakan sebuah konsep Kristen yang bersumber dari 1 Petrus 1:25. Di dalam bahasa Yunani, terdapat kata euangelion yang berarti "kabar yang baik".[1] Di dalam Injil Lukas dikatakan bahwa kabar baik itu adalah mengenai Kerajaan Allah.[1] Mukjizat-mukjizat dan penyembuhan-penyembuhan yang menyertai pemberitaan itu adalah sebagai tanda dan bukti dari Kerajaan Allah yang akan datang itu.[1] Kabar baik ini merupakan hakikat amanat Kristiani.[2] Allah mencintai manusia yang berdosa sedemikian rupa sehingga Ia mengutus Yesus Kristus ke dalam dunia.[2] Kabar baik ini dibawa dan diwartakan oleh Yesus Kristus tetapi sesungguhnya menjelma di dalam Dia.[2] Sebab, Ia tidak hanya berbicara tentang Allah Bapa-Nya dan Bapa kita, tetapi juga memperlihatkan-Nya.[2] Sikap dan tindakan Yesus mencerminkan sikap dan tindakan Allah.[2] Orang yang menginsafi kabar baik itu menyadari juga bahwa keselamatan yang diperolehnya itu diperoleh di dalam hidup, ajaran, wafat, dan kebangkitan Yesus Kristus.[2]

Yesus Kristus merupakan sang pembawa kabar baik.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c B.J. Boland. 2008, Tafsiran Alkitab Injil Lukas. Jakarta: BPK Gunung Mulia. hlm. 212.
  2. ^ a b c d e f Adolf Heuken SJ. 2005, Ensiklopedi Gereja: jilid K-Kl. Jakarta: Yayasan Cipta Loka Caraka. hlm. 7.