Kereta rel listrik i9000

tipe kereta api di Indonesia
(Dialihkan dari KRL i9000)

Kereta Rel Listrik INKA seri EA202, atau yang lebih dikenal dengan KRL i9000 KfW, adalah kereta rel listrik AC produksi PT INKA, Madiun yang beroperasi di lintas Jogja-Solo-Palur. KRL ini dibeli oleh Kementerian Perhubungan Indonesia (Kemenhub) sejumlah 40 unit (10 set), dan disponsori oleh bank milik Pemerintah Federal Jerman, yakni "Kreditanstalt für Wiederaufbau" (KfW), yang namanya diidentikkan dengan KRL ini.[3].

KRL KfW i9000
KRL KfW i9000 meninggalkan Stasiun Palur dan akan diantar menuju area Stabling di Solo Balapan
BeroperasiYa
ProdusenPT INKA
Bombardier Transportation
DigantikanTokyo Metro seri 05 di Lin Tanjung Priok
Konstruksi2011
Mulai beroperasi24 Agustus 2011-sekarang
Tanggal rehabilitasi2019-2020
Formasi4 atau 8 kereta per set
Nomor armada40 unit (K3 1 11 01-K3 1 11 40)
Kapasitas628 penumpang (rata-rata)
OperatorPT Kereta Api Indonesia (Persero)
KAI Commuter
Jalur dilayaniY Commuter Line Yogyakarta
Data teknis
Konstruksi bodiStainless Steel
Panjang kereta20.000 mm
Lebar2.990 mm
Tinggi3.820 mm
Pintu3 pintu di setiap sisi
Kelajuan maksimum100 km/jam[1]
Sistem traksiVVVF-IGBT (IEC 349-2)
Motor traksi: MJA.280-3
TransmisiStatic Inverter (SIV)
Percepatan2,88 km/h/s[2]
Perlambatan3,3 km/h/s (normal)
4,3 km/h/s (darurat)
Sistem pembangkitListrik Aliran Atas (LAA)
Pemanas, ventilasi, dan penyejuk udaraKonvekta (sebelum rehabilitasi)
INKA I-Cond (setelah rehabilitasi)
Elektrifikasi1.500 V DC
Penangkap arusPantograf
BogieBolsterless Bogie
Motor: MB-409
Trailer: TB-809
AbarElectropneumatic Regenerative Brake
Sistem keselamatanTMS, Deadman Control, dan MITRAC
Alat perangkaiAutomatic tight locked coupler, Bar coupler AAR No. 10A Contour
Kerja majemukTidak Ada
Lebar sepur1.067 mm

PT INKA bekerjasama dengan Bombardier Transportation untuk membuat KRL ini dan selesai pada tahun 2011. Total 40 unit (10 rangkaian) berformasi 4 kereta mulai diboyong dari pabrik PT INKA, Madiun ke Jakarta dan melalui serangkaian ujicoba untuk melihat performa dan kehandalannya.

Pada awal tahun 2013, KRL yang bentuknya mirip dengan KRL-I ini menjalani ujicoba operasi sebelum dioperasikan pada saat ini.

Sejarah

sunting

KRL i9000 pertama kali diresmikan oleh Menteri Perhubungan RI saat itu, Freddy Numberi, di Stasiun Jakarta Kota pada 24 Agustus 2011 bersama Kereta api Gajahwong.

KRL ini pada dasarnya memiliki formasi 4 kereta dalam satu rangkaiannya. Karena hanya berformasi 4 kereta dalam satu rangkaiannya, 2 rangkaian (TS) akhirnya digabung menjadi satu sehingga menjadi 8 kereta dalam satu rangkaiannya. Rangkaian yang pertama beroperasi adalah gabungan TS1+TS2 dan TS9+TS10 pada tanggal 19 Februari 2013, disusul TS3+TS4 dan TS5+TS6 pada tanggal 7 Maret 2013, serta TS7+TS8 pada tanggal 27 Maret 2013.

KRL ini juga sempat dioperasikan dengan rangkaian tunggal (1 TS), untuk KRL Feeder sebelum dioperasikan secara gabungan 2 TS untuk memenuhi formasi 8 kereta dalam 1 rangkaian. Pada awal ujicoba operasi, KRL ini hanya berdinas di lintas Duri-Tangerang pp, Tanahabang-Maja pp, serta feeder lintas Kampung Bandan-Jakarta Kota pp dan Manggarai-Tanahabang-Kampung Bandan-Jakarta Kota pp. Namun, KRL ini pada akhirnya beroperasi juga pada lintas lainnya di Jabodetabek.

KRL ini meskipun merupakan KRL dengan AC terdingin, tetapi KRL ini sempat ditarik ke PT INKA akibat beberapa masalah kehandalan seperti mogok, tetapi akhirnya kembali beroperasi lagi, meskipun hanya sebagai KRL Feeder dan jarang berdinas di lintas yang padat. Selain itu, karena kurangnya perawatan, banyak KRL ini yang ACnya menjadi panas.

Beberapa rangkaian KRL KfW yang tidak dibawa ke PT INKA juga sempat disimpan di Depo KRL Depok, namun pada akhirnya KRL KfW tersebut ditarik ke PT INKA Madiun juga untuk menjalani perbaikan.

Terkait dengan pengoperasian KRL Yogyakarta–Solo, KfW i9000 ini mengenakan corak batik Parang Barong serta kursi yang kini berwarna cokelat.[4][5]

Daftar rangkaian[3]

sunting
Daftar Rangkaian KRL KfW i9000
  Susunan rangkaian
Nomor 1 (TC) 2 (M1) 3 (M2) 4 (TC)
TS1 K3 1 11 01 K3 1 11 02 K3 1 11 03 K3 1 11 04
TS2 K3 1 11 05 K3 1 11 06 K3 1 11 07 K3 1 11 08
TS3 K3 1 11 09 K3 1 11 10 K3 1 11 11 K3 1 11 12
TS4 K3 1 11 13 K3 1 11 14 K3 1 11 15 K3 1 11 16
TS5 K3 1 11 17 K3 1 11 18 K3 1 11 19 K3 1 11 20
TS6 K3 1 11 21 K3 1 11 22 K3 1 11 23 K3 1 11 24
TS7 K3 1 11 25 K3 1 11 26 K3 1 11 27 K3 1 11 28
TS8 K3 1 11 29 K3 1 11 30 K3 1 11 31 K3 1 11 32
TS9 K3 1 11 33 K3 1 11 34 K3 1 11 35 K3 1 11 36
TS10 K3 1 11 37 K3 1 11 38 K3 1 11 39 K3 1 11 40
  • Keterangan* : Seluruh TS KRL KfW ini dibawah asuhan PUK (Pengawas Urusan Kereta) KRL Klaten (rencana alokasi untuk Depo KRL Solo Jebres bila telah selesai pembangunannya).

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "EMU | PT INKA". Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 February 2012. 
  2. ^ "Railways Products | PT Industri Kereta Api (Persero)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 June 2017. 
  3. ^ a b Majalah KA Edisi Juni 2014
  4. ^ "KRL Jogja – Solo Bakal Singgahi 11 Stasiun, Mana Saja?". Solopos.com. 2020-10-08. Diakses tanggal 2020-12-14. 
  5. ^ Nugroho, Rento Ari. "Inilah Jenis KRL yang akan Dioperasikan PT KCI untuk Relasi Yogyakarta - Solo". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-12-14. 

Pranala luar

sunting