KRI Sigalu (857)
KRI Sigalu (857) adalah kapal patroli cepat kelas Attack yang tergabung dalam armada kapal Komando Armada Barat dan merupakan kapal pemberian hibah dari pemerintah Australia.[1]
KRI Sigalu (857) merupakan satu dari delapan unit kapal yang dihibahkan oleh pemerintah Australia, mulai tahun 1973 hingga pertengahan tahun 1980-an. Kapal dengan tipe ini dibuat oleh galangan kapal Walkers Ltd of Maryborough, Queensland sebanyak 7 kapal dan Evans Deakin and Co, Brisbane, sebanyak 13 kapal antara tahun 1967 dan 1969.[1] Total kapal sebanyak 20 unit ini kemudian digunakan untuk Royal Australian Navy dengan misi utama sebagai kapal pengintai dan pengawasan di sepanjang garis pantai Australia hingga terakhir pada tahun 1988.[2]
Dari 20 unit kapal kelas patroli cepat kelas Attack tersebut, delapan unit diantaranya kini masih digunakan oleh TNI AL. Kedelapan kapal tersebut dan tahun kedatangannya adalah sebagai berikut:[3]
- 16 November 1973, kapal HMAS Bandolier (P95) yang menjadi KRI Sibarau 847
- 21 Mei 1974, kapal HMAS Archer (P86) berubah menjadi KRI Siliman 848
- 20 Mei 1982, kapal HMAS Barricade (P98) berubah menjadi KRI Sigalu 857
- 15 Juni 1984, kapal HMAS Barbette (P97) berubah menjadi KRI Siada 862
- 6 Mei 1983, kapal HMAS Acute (P81) berubah menjadi KRI Silea 858
- 12 September 1983, kapal HMAS Bombard (P99) berubah menjadi kapal KRI Siribua 859
- 21 Februari 1985, kapal HMAS Attack (P90) berubah menjadi KRI Sikuda 863
- 18 Oktober 1985, kapal HMAS Assail (P89) berubah menjadi KRI Sigurot 864.
Kapal HMAS Barricade (P98) sebelum berganti nama menjadi KRI Sigalu (857) dibuat oleh galangan kapal Evans Deakin and Company, di Brisbane, Queensland dan resmi menjadi armada Royal Australian Navy pada 14 Desember 1968. Adapun motto dari kapal HMAS Barricade (P98) adalah "They Shall Not Pass".[1] HMAS Barricade bertugas menjaga perairan Australia ketika Indonesia dan Malaysia berkonfrontasi.[4]
Spesifikasi Kapal
suntingKapal ini memiliki spesifikasi panjang 32,8 meter, lebar 6,1 meter, dan draught 2,2 meter dengan bobot kosong 100 ton dan bobot tempur 146 ton. Dengan dibekali 2 mesin Paxman V16 Ventura Turbo Charged Diesel 2611 Kw dan 2 baling-baling, kemampuan daya jelajah kapal ini bisa mencapa 1.200 nautical miles (2.200 km) dengan kecepatan maksimum 24 knot (44 km/jam). Kapal ini juga dilengkapi dengan 1 pucuk kanon ringan Bofors 40 mm di sisi haluan dan pada sisi buritan terdapat dua pucuk Senapan Mesin Berat (SMB) M2HB Browning kaliber 12,7 mm.[2]
Kapal ini memiliki enam tangki utama dengan kapasitas 20 ton dan dua tangki ferry berkapasitas 2,5 ton. Sedangkan kapasitas empat tangki air minum normal adalah 6,5 ton dan maksimum 7,5 ton. Kapal ini dilengkapi dengan jangkar seberat 81,8 kilogram jenis Danforth dengan dilengkapi rantai kabel 11/16 inch.[1]
Riwayat Komandan Kapal
suntingMisi Operasi
suntingBeberapa misi yang pernah dilakukan oleh KRI Sigalu (857) adalah sebagai berikut:
Tanggal | Misi Operasi | Keterangan |
---|---|---|
11 Maret 2014 | Tim SAR pesawat MH370 bersama KRI Krait 827, KRI Matacora 823, KRI Tarehu 829 dan KRI Siribua 859[7] | |
14 Februari 2016 | Tim SAR KM Nusantara Akbar yang mengalami kebocoran di perairan Dumai[8] | |
20 Februari 2018 | Menangkap kapal KM Samudra Indah GT 88 No 858/Ssd di perairan Belawan | |
14 Desember 2018 | Menangkap kapal SPOB yang tidak dilengkapi izin di perairan Pulau Rangsang[9] | |
7 Februari 2019 | Menangkap tugboat TB Puma 57 berikut tongkang bermuatan kayu log Meranti 1.738 batang[6] |
Daftar Referensi
sunting- ^ a b c d "Occasional Paper 51: The Attack Class Patrol Boat". Naval Historical Society of Australia (dalam bahasa Inggris). 2019-04-12. Diakses tanggal 2020-01-07.
- ^ a b "Akibat Cuaca Buruk, KRI Sibarau 847 Mengalami Insiden di Perairan Tanjung Tiram". Indomiliter.com. 2017-12-01. Diakses tanggal 2020-01-07.
- ^ "Musibah Kapal Hibah". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. Diakses tanggal 2020-01-07.
- ^ "RAN Tally Band - HMAS Barricade". Welcome to Australian Militaria Sales (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-07.
- ^ "Empat Perwira Satrol Koarmabar Dikukuhkan". www.ekpos.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-15. Diakses tanggal 2020-01-07.
- ^ a b "KRI Sigalu-857 Tangkap Kapal Tongkang Muat Kayu Ilegal di Perairan Tanjung Balai Asahan". indonews. 2019-02-07. Diakses tanggal 2020-01-07.
- ^ "Profil Kapal Perang TNI AL Di Misi MH370 Malaysia Airlines". riau.antaranews.com. 11 Maret 2014. Diakses tanggal 2020-01-07.
- ^ 53788620694 (2016-02-14). "JPNN". www.jpnn.com. Diakses tanggal 2020-01-07.
- ^ "KRI Sigalu 857 tangkap kapal tanpa dokumen". TNI AL. Diakses tanggal 7 Januari 2020.