KRI Karang Tekok (982)

KRI Karang Tekok (982)
Karier (ID) Indonesia
Mulai dibuat Digalangan Kapal Laurzen Jerman tahun 1998
Diluncurkan 2005
Harga Unit -
Ditugaskan18 Oktober 2006 - 16 April 2021
Status Dijadikan sasaran tembak rudal Exocet oleh kapal KRI I Gusti Ngurah Rai
Pelabuhan utamaSatban Komando Armada II
Karakteristik umum
Berat benaman 493 ton
Panjang 69,8 meter (229,00 ft)
Lebar 10,4 meter (34,12 ft)
Draft285 meter (935,04 ft)
Tenaga penggerakMTU 2 x 3.805HP
Kecepatan 38 knot (maksimum)
Awak kapal -

KRI Karang Tekok (982) merupakan kapal angkut pasukan di jajaran TNI AL yang merupakan bekas kapal angkutan sipil dan masuk dalam Satuan Kapal Bantu Koarmada II. Saat ini status nya sudah dipensiunkan dari Dinas TNI AL dan dijadikan sasaran tembak rudal Exocet yang ditembak dari kapal KRI I Gusti Ngurah Rai.[1]

Sejarah

sunting

Sebelumnya KRI Karang Tekok adalah Kapal Fery Cepat Mahakam, sebuah kapal fery penumpang yang dioperasikan oleh PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferri (Persero). Pada 15 September 2005 Departemen Perhubungan menghibahkan lima kapal senilai Rp 491 miliar kepada Departemen Pertahanan melalui TNI AL. Kelima kapal tersebut terdiri dari KFC Serayu, KFC Mahakam, KFC Ambulu, KFC Cisadane dan KFC Barito. Alasan penghibahan ini adalah kalahnya kapal-kapal ini bersaing dengan angkutan udara yang semakin murah dan jauh lebih cepat. Kapal perang eks feri ini tidak ditempatkan di garis depan bila ada perang. Kapal ini dimasukkan dalam Satuan Kapal Bantu (Satban) dengan tugas mendukung pergerakan pasukan dan peralatan militer yang akan melaksanakan tugas di suatu wilayah. Karena fungsinya juga sebagai kapal angkut peralatan militer, maka kapasitas penumpang kapal ini dikurangi untuk memberi tempat bagi peralatan militer yang akan diangkut. KFC Ambulu diubah menjadi KRI Karang Pilang (981), KFC Mahakam diubah menjadi KRI Karang Tekok (982), KFC Serayu menjadi KRI Karang Banteng (983), KFC Cisadane menjadi KRI Karang Galang (984), dan KFC Barito menjadi KRI Karang Unarang (985).

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting