KRI Hasan Basri (382)
Karier (ID) | |
---|---|
Mulai dibuat | |
Diluncurkan | |
Harga Unit | - |
Status | |
Pelabuhan utama | Armada Timur TNI-AL |
Karakteristik umum | |
Berat benaman | 793 ton standar 854 ton beban penuh |
Panjang | 75,2 m (246,7 ft) |
Lebar | 9,78 m (32,1 ft) |
Draft | 2,65 m (8,7 ft) |
Tenaga penggerak | 3 shaft M504 diesel, 14.250 hp |
Kecepatan | 24,7 knot |
Jarak tempuh | 2.100 nm pada 14 knot |
Awak kapal | 62 orang |
Sonar & Radar | Radar MR-302/Strut Curve Radar kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cob |
Persenjataan elektronik | Sonar MG-322T Decoy PK-16 decol RL |
Persenjataan | 2 x SA-N-5 SAM 2 x 57 mm gun (1x2) 2x30mm gun (1x2) atau 1 x AK-630 2 x RBU-6000-peluncur roket anti kapal selam 4 x 400 mm tabung torpedo 60 x ranjau |
KRI Hasan Basri merupakan kapal perang Indonesia dari jenis korvet. Kapal ini termasuk kapal korvet kelas Parchim dengan kode Pakta Warsawa Project 133.1. Kapal ini didesain untuk peperangan anti kapal selam diperairan dangkal/pantai. Enambelas kapal dibuat untuk Volksmarine (Angkatan Laut Jerman Timur) (1997-1981) dan 12 kapal yang dimodifikasi dibuat untuk AL Soviet pada 1985-1990 oleh Peenewerft, Wolgast. Setelah penyatuan kembali Jerman, bekas negara Jerman Timur menjual kapal-kapal ini ke TNI AL pada 1993. Kapasitas kapal ini bisa menampung sebanyak 20 hingga 59 orang anak buah kapal.
Dimensi kapal
suntingKRI Hasan Basri berukuran 75.2 meter x 9.78meter x 2.65 meter/ (246.7 x 32.1 x 8.7 kaki). Berat muatan penuh sekitar 900 ton.
Senjata
suntingTorpedo
suntingKRI Hasan Basri dilengkapi dengan empat tabung peluncur torpedo 15.7 inci.
Peluru kendali
suntingSistem pertahanan udaranya adalah dua peluncur rudal SA-N-5, rudal darat ke udara untuk pertahanan udara jarak-dekat terhadap pesawat sayap tetap, pesawat sayap putar dan terhadap rudal antikapal yang datang, tapi sekarang rudal SA-N-5 sudah tidak lagi dipakai.
Anti kapal selam
suntingKRI Hasan Basri juga dilengkapi dengan 2 unit RBU-6000 untuk peranan anti-kapal selam (ASW RL) dan juga mempunyai 2 rak bom laut (depth charges).
Meriam
suntingMeriam utama kapal perang KRI Hasan Basri yang dipasang pada buritan kapal, adalah meriam kembar 57mm/70 AK-725. Kapal ini juga dilengkapi dengan satu meriam kembar serbaguna kaliber 30mm tipe AK-230.
PK-16 decoy RL yang bisa diluncurkan dalam mode ganggu (distraction) atau menarik (seduction) untuk mengelabui rudal musuh. Selain itu ia juga mempunyai sistem pemantau Watch Dog intercept.
Radar kapal ini adalah MR-302/Strut Curve bisa digunakan untuk pencarian sasaran di permukaan dan di udara yang dipadukan dengan sistem kontrol tembakan MR-123 Vympel/Muff Cop. Kedua alat itu bekerja secara bersamaan dalam men-scan area diudara maupun dipermukaan. Kapal antikapal selam (AKS) ini juga dilengkapi dengan sonar aktif berfrekuensi sederhana di badan kapal dari jenis MG-322T.
Tenaga penggerak
suntingKapal ini mempunyai tiga mesin disel yang dihubungkan dengan tiga gandar bagi menghasilkan tenaga sebesar 14,250 bhp, dengan kecepatan beroperasi 24 nm.
Komandan
sunting- Letkol Laut (P) M. Puji Santoso, M.Sc. (-2024)
- Letkol Laut (P) Angga Radiansyah, S.E. (2024-Sekarang)