Jython
Jython sebelumnya dikenal dengan JPython merupakan salah satu bentuk implementasi bahasa pemrograman Python yang ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Program yang dibuat di atas Jython dapat dengan mudah memanfaatkan fungsionalitas serta kepustakaan Java secara langsung kecuali pada beberapa modul dasar. Karena fungsionalitas tersebut, umumnya program Jython lebih banyak memanfaatkan kepustakaan Java dibandingkan milik python sendiri. Jython membawa serta hampir semua kepustakaan yang terdapat pada standar implementasi bahasa pemrograman Python terkecuali pada beberapa kepustakaan yang ditulis dengan memanfaatkan bahasa C. Cara kerja Jython adalah dengan mengkompilasi kode sumber dalam bahasa Python ke dalam bytecode Java. Proses kompilasi ini dapat dilakukan secara statis ataupun dinamis.
Jython | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Tipe | implementasi bahasa pemrograman dan perangkat lunak bebas | ||||||||
Versi pertama | 17 Januari 2001 | ||||||||
Versi stabil | |||||||||
Genre | Python Programming Language Interpreter | ||||||||
Lisensi | Python Software Foundation License | ||||||||
| |||||||||
| |||||||||
Sejarah
suntingJim Hugunin menciptakan Jython pada akhir tahun 1997, awalnya perangkat lunak ini ditujukan untuk menggantikan kebergantungan pada bahasa C dengan memanfaatkan Java untuk unjuk kerja dan pemanfaatan intensif atas program yang ditulis dengan bahasa Python. Perangkat lunak tersebut dikembangkan hingga tahun 1999.[1] Pada bulan Februari 1999, Barry Warsaw mengambil alih kepemimpinan pengembangan perangkat lunak tersebut. Pada bulan Oktober 2000, fasilitas pengembangan serta distribusi perangkat lunak ini sepenuhnya diganti dengan memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh SourceForge.
Status dan Rencana pengembangan
suntingRilis terbaru saat ini adalah Jython 2.5.2, tersedia sejak 3 Maret 2011.[2] Jython 2.5.2 membawa serta beberapa fitur-fitur baru seperti dukungan atas soket IPv6, serta peningkatan unjuk kerja, termasuk didalamnya pula perbaikan atas kesalahan-kesalahan program. Jython 2.5.2 mengimplementasikan seperangkat fitur bahasa seperti yang terdapat pada CPython 2.5.[3] Seperti halnya Python 2.5, Jython mampu menjalankan framework populer saat ini seperti Django, Pylons, atau SQLAlchemy.[4] Meskipun secara teknis Jython mengimplementasikan spesifikasi bahasa pemrograman Python, pada implementasinya terdapat beberapa perbedaan termasuk masalah kompatibilitas dengan CPython.[5][6]
Kebijakan lisensi
suntingSejak rilis 2.2, Jython menyertakan pustaka standar yang dirilis di bawah lisensi Python Software Foundation License (v2). Versi-versi sebelumnya dirilis dengan menggunakan lisensi Jython 2.0, 2.1 dan JPython 1.1.x Software License.[7]
Penggunaan
sunting- Jython merupakan satu dari dua bahasa skrip yang digunakan dalam paket server aplikasi WebSphere. Bahasa ini digunakan pula dalam paket pengembangan perangkat lunak IBM Rational. Jython juga digunakan pula sebagai bahasa pemrograman utama pada aplikasi JHelpWork, sebuah perangkat lunak analisis data.
- Ghidra, perkakas rekayasa balik yang dikembangkan oleh NSA. Pluginnya dapat ditulis dalam Java atau Jython.
Lihat pula
suntingPranala luar
suntingRujukan
sunting- ^ Hugunin, Jim (March 2002). "Story of Jython". Diakses tanggal 2009-06-05.
- ^ "Jython 2.5.2 Release Notes!". 2011-03-03. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-01. Diakses tanggal 2011-04-01.
- ^ Wierzbicki, Franck (2009-06-16). "Jython 2.5.0 Final is out!". Diakses tanggal 2009-07-02.
- ^ "Jython 2.5 - Why you should upgrade". March 2002. Diakses tanggal 2009-06-26.
- ^ "JythonFaq". Jython's project. Diakses tanggal 2009-07-05.
- ^ "Differences between CPython and Jython". Jython's project. Diakses tanggal 2009-07-05.
- ^ "The Jython License". Jython's project. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-02-23. Diakses tanggal 2008-02-09.