Juan José Zúñiga

Juan José Zúñiga Macías adalah seorang perwira militer Bolivia yang menjabat sebagai panglima Angkatan Darat Bolivia dari November 2022 hingga pemecatannya pada Juni 2024.

Latar belakang

Zúñiga menjabat sebagai kolonel resimen REIM-23 Max Toledo antara tahun 2012 dan 2013. Ia didakwa melakukan penggelapan sebesar Bs2,7 juta yang ditujukan untuk Renta Dignidad dan Juancito Pinto selama masa jabatannya, dan dipenjara selama tujuh hari. Setelah menjabat sebagai Kepala Staf dan brigadir jenderal, Zúñiga diangkat menjadi panglima Angkatan Darat Bolivia melalui keputusan Luis Arce pada 1 November 2022.

Konflik dengan Evo Morales

Pada 24 Juni 2024, Zúñiga mengumumkan bahwa Angkatan Bersenjata Bolivia akan menangkap mantan Presiden Evo Morales jika ia mencalonkan diri sebagai kandidat pada pemilihan presiden berikutnya pada tahun 2025. Dalam ancaman yang ditujukan terhadap Morales, ia menggambarkan mantan presiden tersebut sebagai "pengkhianat" dan menuduhnya merencanakan revolusi melawan pemerintahan saat ini, sambil menyatakan bahwa Konstitusi Bolivia akan mencegah Morales kembali berkuasa. Setelah pernyataan Zúñiga, ia dicopot dari jabatannya sebagai komandan jenderal pada tanggal 25 Juni 2024. Sebelum peristiwa ini, Zúñiga dituduh oleh Morales sebagai komandan organisasi militer Pachajcho, diduga berencana untuk menyingkirkan mantan presiden tersebut sebagai bagian dari "rencana hitam" terhadap para pemimpin produksi koka dan lawan politik.

Ia dilaporkan menjadi pemimpin utama di balik upaya kudeta Bolivia tahun 2024. Presiden Luis Arce meminta Zúñiga untuk mendemobilisasi tentara yang telah mengambil alih alun-alun utama La Paz.