Josephine Ford adalah pesawat pertama yang melintasi Kutub Utara pada tanggal 9 mei 1926.[1] Pesawat ini dikomandoi oleh Richard Evelyn Byrd, Jr. (1888-1857), seorang pensiunan pejabat Angkatan Luat Amerika Serikat dan pilot Floyd Bennertt.[1] Ada beberapa pendapat yang mengemukakan bahwa mereka tidak berhasil mencapai tujuan karena mereka kembali hanya dalam waktu 15½ jam, jauh di bawah perkiraan awal Byrd yaitu 22 jam.[1]

Nama Josephine Ford diambil dari nama anak perempuan Edsel Ford, salah satu pendukung ekspedisi tersebut. Pesawat tersebut merupakan Fokker bersayap tunggal (monoplane) yang menggunakan tiga motor dan dilengkapi mesin Wright Whirlwind J-48 (mesin berpendingin udara dan memanfaatkan kebiasan udara dari baling-baling pesawat untuk mendinginkan panas yang dihasilkan).[1]

Ekpedisi Melintasi Kutub Utara

sunting

Admiral Robert E. Peary mencapai Kutub Utara mencapai Kutub Utara dengan berjalan kaki pada bulan April tahun 1090, tetapi hampir dua puluh tahun kemudian tidak seorang pun terbang melintasi ujung dunia.[1]

Josephine Ford tiba di Norwegia pada tanggal 29 April 1926, di atas kapal Chantier yang membawa pesawat tersebut dalam dua bagian.[1] Badan pesawat dibongkar di atas rakit yang dibuat saat itu juga; kemudian, sayap sepanjang 63 kaki (± 18 meter) diturunkan lalu dipasang di atas badan pesawat.[1]

Saat menggunakan roda, Josephine Ford mampu terbang dengan kecepatan 70 mph (112 km/jam). Jika ski yang terpasang, sehingga terjadi lebih banyak hambatan, kecepatannya pun berkurang setelah tiga kali galgal lepas landas dua diantaranya membuat ski pesawat rusak—pada tanggal 9 Mei 1926, pukul 12.37 Josephine Ford lepas landas dari Kings Bay, West Spitsbergen, Norwegia.[1] Perlengkapannya meliputi sextant, altimeter, dua kompas magnetis (magnetic compasses) sebuah kompas matahari (sun compass) dan dia kronometer. Jarak bolak-balik ke Kutub Utara adalah 1.535 mil (2.456 km).[1] Byrd mengharapkan dirinya serta sang pilot. Bennet, mencapai tujuan, lalu kembali dalam waktu 22 jam.[1]

Penerbangan tersebut berlangsung mulus sampai, satu jam sebelum Kutub, terjadi kebocoran tangki cadangan minyak di mesin sebelah kanan (starboard).[1] Bennett perlahan-lahan menurunkan daya pada mesin tersebut, dan pesawat pun terus melaju dengan kecepatan 60 mph (96 km/jam).[1] Kebocoran tersebut akhirnya berhenti dengan sendirinya.[1] Setelah penerbangan tersebut, para penerbang mendapati bahwa kebocoran tersebut terjadi saat sebuab baut mengendur lalu jatuh.[1] Kebocoran berhenti saat tingkat bahan bakar di dalam tangki penyimpanan berada di bawah lubang bekas baut tersebut.[1]

Josephine Ford mencapai Kutub Utara pada tanggal 9 mei 1926, pukul 09.04 pagi.[1] Sambil terbang setinggi 3.000 kaki (914 meter), pesawat tersebut mengitari puncak dunia selama 14 menit.[1] Nantinya, Byrd menulis bahwa ia dan pilotnya merupakan "dua buah titik tak berarti di atas kehampaan di atas sebuah pesawat kecil, tanpa dapat berkata apa pun dan tuli karena suara pesawat, hanya sebuah titip dengan 10.000 mil (16.000 km) hamparan kesedihan."[1]

Josephine Ford kembali ke Kings Bay pukul 16.07 pada hari yang sama.[1]

Rujukan

sunting
  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s (Inggris)Caper, William. 100 Ships and Planes That Shaped World History. Blue Woods Books, 2000, California. Page X