Jonas Andreas Latumeten

Prof. dr. Jonas Andreas Latumeten atau lebih dikenal J.A. Latumeten (15 Mei 1888 – 30 Mei 1948) merupakan salah satu dokter dan ahli jiwa generasi pertama Indonesia. Selain aktif di dunia medis, Jonas Latumeten dikenal aktif di dunia politik. Ia dikenal sebagai salah satu pemimpin gerakan mogok dokter pribumi pada 1919 yang menentang kesewenang-wenangan dan ketidakadilan pemerintah Belanda terhadap dokter pribumi. Ia kemudian mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan dokternya di Utrecht, Belanda dari 1922 hingga 1925. Pascakemerdekaan JA Latumeten diangkat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Agung oleh Presiden Soekarno. JA Latumeten meninggal dunia di Rumah Sakit Perguruan Tinggi Djakarta pada 30 Mei 1948 dalam usia 60 tahun, Namanya pun diresmikan sebagai nama jalan di Jakarta Barat.[1][2][3]

Prof. dr. Jonas Andreas Latumeten
LahirJonas Andreas Latumeten
(1888-05-15)15 Mei 1888
Ambon, Maluku, Hindia Belanda
Meninggal30 Mei 1948(1948-05-30) (umur 60)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Nama lainJonas Andreas
AlmamaterFakultas Kedokteran Universitas Indonesia
PekerjaanPsikiatri
Suami/istriLeentje Jacomina Tehupeiory
Anak4 (Termasuk Willem Johannes Latumeten)

Referensi

sunting
  1. ^ "JA Latumeten, Psikiatris Nasionalis Kompeten Namun Kurang Beken". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia. Diakses tanggal 2020-08-16. 
  2. ^ Tempomedia (2020-08-15). "Kisah Dokter Latumeten Meninju Dokter Belanda yang Menyebutnya Monyet Hitam". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-16. 
  3. ^ Pols, Hans (2018-08-09). Nurturing Indonesia: Medicine and Decolonisation in the Dutch East Indies (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. ISBN 978-1-108-42457-8.