Jodoh Jejaka

sinetron Indonesia

Jodoh Jejaka adalah sebuah sinetron Indonesia yang dibuat dan ditayangkan oleh Indosiar pada tahun 2004.

Jodoh Jejaka
GenreDrama
Komedi
PembuatIndosiar Pictures
PemeranFerry Anwar
Dhini Aminarti
Tengku Firmansyah
Cindy Fatika Sari
Abimana Aryasatya
Muchsin Alatas
Titiek Sandhora
Joe Richard
Denada
Silvana Herman
Rissa Susmex
Zee Zee Shahab
Yoga Pratama
Lagu pembuka"Untuk Dikenang" (Jikustik)
Negara asal Indonesia
Bahasa asliIndonesia
Jmlh. episode13 episode
Produksi
Lokasi produksiJakarta
Durasi1 jam
Rilis asli
JaringanIndosiar
Format audioStereo
Dolby Digital 5.1
RilisMinggu, 21 November 2004 –
Minggu, 13 Februari 2005

Pemeran

sunting
Pemeran Peran Keterangan
Ferry Anwar Jaka menyukai Shara
Dhini Aminarti Shara
Cindy Fatika Sari adik Jaka
Tengku Firmansyah
Abimana Aryasatya adik Jaka
Muchsin Alatas ayah Jaka
Titiek Sandhora ibu Jaka
Joe Richard musuh Jaka
Denada penyanyi cafe
Silvana Herman
Rissa Susmex
Zee Zee Shahab

Sinopsis

sunting

Jaka (Ferry Anwar) adalah seorang pengacara tampan yang masih berstatus jomblo di usia 35 tahun. Kesendirian ini membuat kedua orang tuanya (diperankan oleh Muchsin Alatas dan Titiek Sandhora) serta adik-adiknya yang sudah menikah (diperankan oleh Cindy Fatika Sari dan Abimana Aryasatya) sampai rekan kerja sekaligus rivalnya semasa SMA dulu (Joe Richard) mencari segala cara memilih wanita yang cocok untuk Jaka. Mereka lalu berebut menyodorkan cewek ke depan hidung Jaka. Dari sekretaris perawan tua (Silvana Herman) yang kebelet kawin, rekan kerja adiknya (Rissa Susmex) sampai penyanyi cafe (Denada) yang naif. Semuanya ditolak mentah-mentah oleh Jaka.

Proses pencarian jodoh ini akan membuka tabir masa lalu Jaka sebagai si kuper dan pengagum misterius Shara (Dhini Aminarti), gadis populer di SMA nya yang sangat menyukai biola. Jaka sangat suka dengan Shara. Tapi sayangnya hubungan mereka tidak direstui oleh orang tuanya Shara. Hingga Akhirnya setelah tamat SMA, Shara melanjutkan belajarnya ke Amerika. Sudah sekian lama tidak pernah ketemu Shara dan tidak tahu dimana rimbanya, Jaka masih tetap setia menunggu keajaiban akan kedatangan Shara. Apakah karena trauma cinta pertamanya yang gagal, membuat Jaka dingin dan tak peduli pada perempuan? Ataukah karena masih berharap Shara akan kembali, yang membuatnya bertahan membujang? Lalu siapakah di antara mereka yang begitu setia mendampingi Jaka menghadapi ancaman kebutaan yang dialaminya setelah kecelakaan lalu lintas?

Pranala luar

sunting