Jihad-jihad Fula atau Fulani adalah serangkaian jihad yang dikobarkan di Afrika Barat pada abad ke-18 dan ke-19 oleh negara-negara suku bangsa Fula yang beragama Islam. Jihad mereka berakhir akibat penjajahan bangsa Eropa.

Negara-negara yang mengobarkan jihad Fula di Afrika sekitar tahun 1830

Perang pertama yang terilhami oleh agama Islam di Afrika Barat berlangsung di Futa Jalon pada 1725 ketika para penggembala Fula (yang dibantu oleh pedagang Muslim) memberontak melawan negara-negara yang masih didominasi agama tradisional. Pada tahun 1750, suku Fula telah mendirikan Keimaman Futa dan menerapkan hukum syariah. Keberhasilan mereka mengilhami suku Toucouleur di tepi Sungai Senegal yang kemudian mendirikan keimaman mereka sendiri, yaitu Keimaman Futa Toro.[1]

Pada awal abad ke-19, pergerakan jihad menyebar ke negara-negara suku Hausa di timur. Pada tahun 1804, Usman dan Fodio memimpin jihad yang berujung pada pendirian Kekhalifahan Sokoto, negara terbesar di Afrika Barat pada masa itu.[1]

Walaupun agama menjadi landasan jihad, mungkin ada pula faktor ekonomi yang menjadi pendorong: suku Fula ingin memperoleh tawanan yang dapat dijual sebagai budak.[2]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b Shillington (2012), hlm. 230ff.
  2. ^ Hawthorne, Walter (2010-09-13). From Africa to Brazil: Culture, Identity, and an Atlantic Slave Trade, 1600–1830 (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. hlm. 70. ISBN 9780521764094.