Jerman Baltik
Jerman Baltik (bahasa Jerman: Deutsch-Balten atau Deutschbalten, belakangan disebut Baltendeutsche) adalah orang Jerman yang pernah tersebar di wilayah pesisir timur Laut Baltik, tepatnya di wilayah Estonia dan Latvia modern. Semenjak mereka diusir dari Estonia dan Latvia setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua, status Jerman Baltik sebagai kelompok etnis yang ditentukan secara geografis telah mengalami kemunduran.[1] Sebagian besar orang Jerman Baltik kini dapat ditemui di Jerman dan Kanada. Diperkirakan masih terdapat beberapa ribu orang Jerman di Latvia dan Estonia.
Jumlah populasi | |
---|---|
~5.000 (di Latvia dan Estonia) | |
Latvia: 2.882 | |
Estonia: 1.945
Sebelumnya Terra Mariana, Kegubernuran Courland, Kegubernuran Estonia, Kegubernuran Livonia Sejak tahun 1945 terasimilasi diJerman, Kanada, minoritas di Latvia dan Estonia | |
Bahasa | |
Jerman Hulu, Jerman Hilir | |
Agama | |
Lutheranisme Katolik Roma | |
Kelompok etnik terkait | |
Orang Jerman, Orang Jerman di Rusia |
Selama berabad-abad, bangsawan Jerman Baltik merupakan kelas penguasa para Undeutsche (orang-orang non-Jerman). Sementara itu, kelas menengah Baltik Jerman kebanyakan tinggal di kota dan memiliki profesi tertentu.
Pada abad ke-12 dan ke-13, orang Jerman Katolik (baik itu pedagang maupun tentara salib, lihat Ostsiedlung) mulai menetap di wilayah Baltik timur.[2] Setelah meletusnya Perang Salib Livonia, mereka menguasai pemerintahan, politik, ekonomi, pendidikan, dan budaya wilayah Baltik selama lebih dari 700 tahun hingga tahun 1918. Setelah kemunduran bahasa Latin, bahasa Jerman menjadi bahasa resmi di pemerintahan dan pendidikan.
Pada awalnya para pemukim Jerman tinggal di kota-kota kecil dan kastil-kastil militer. Kelompok elit Baltik Jerman kemudian memperoleh tanah yang luas, dan setelah tahun 1710 banyak yang memperoleh posisi penting di bidang militer, politik, dan sipil di Kekaisaran Rusia, terutama di Saint Petersburg. Warga Jerman Baltik memiliki kewarganegaraan Kekaisaran Rusia hingga meletusnya Revolusi Rusia. Mereka juga memiliki kewarganegaraan Estonia atau Latvia hingga wilayah-wilayah tersebut diserbu oleh Jerman Nazi pada tahun 1939–40.
Populasi Jerman Baltik tidak pernah melebihi 10% total populasi Latvia dan Estonia.[3] Pada tahun 1881, terdapat sekitar 180.000 orang Jerman Baltik di provinsi-provinsi Baltik Rusia, dan pada tahun 1914 jumlahnya telah berkurang menjadi 162.000.[4] Pada tahun 1881, diperkirakan terdapat 46.700 orang Jerman di Estonia (5,3% populasi).[5] Menurut Sensus Kekaisaran Rusia pada tahun 1897, terdapat 120.191 orang Jerman di Latvia atau 6,2% populasi.[6]
Keberadaan Jerman Baltik mulai berakhir pada akhir tahun 1939 setelah disepakatinya Pakta Molotov–Ribbentrop dan pertukaran populasi Nazi-Soviet. Hampir semua orang Jerman Baltik dipindah oleh program Heim ins Reich yang dilancarkan oleh Jerman Nazi. Mereka dipindah ke Reichsgaue Wartheland dan Danzig-Prusia Barat yang baru saja dibentuk (di wilayah pendudukan Jerman di Republik Polandia Kedua). Pada tahun 1945, sebagian besar orang Jerman diusir dari wilayah-wilayah ini oleh Tentara Merah. Mereka lalu dipindah ke wilayah di sebelah barat garis Oder-Neisse.
Catatan kaki
sunting- ^ Miljan, Toivo (2004). Historical Dictionary of Estonia. Scarecrow Press. hlm. 121. ISBN 9780810865716.
- ^ Christiansen, Eric (1980). The Northern Crusades: The Baltic and the Catholic Frontier 1100–1525. Minneapolis: University of Minnesota Press. ISBN 9780816609949. OCLC 6092550.
- ^ Baltic states:: Gradual modernization
- ^ Die Geschichte der baltischen Staaten
- ^ Baltic Germans in Estonia, Estonian Institute www.einst.ee
- ^ Latvia – Population