Jendela peringatan di Gereja St. Eusebius (Arnhem)
Gedenkraam di Gereja Sint-Eusebius adalah sebuah monumen perang di kota Arnhem, Belanda.[1][2] Monumen ini juga dikenal sebagai Jendela Pembebasan.
Gedenkraam di Gereja Sint-Eusebius | |
---|---|
Seniman | Joop Janssen |
Tahun | 1957/1994 |
Tipe | kaca patri |
Lokasi | Arnhem |
Latar Belakang
suntingSelama Perang Dunia II, dalam Pertempuran Arnhem pada bulan September 1944, yang merupakan bagian dari operasi Market Garden, sebagian kota hancur. Gereja Katolik Sint-Eusebius di Nieuwe Plein, termasuk jendela-jendela rasul dari abad ke-19 yang dibuat oleh F. Nicolas dan Putra-Putra, juga mengalami kerusakan. Pada tahun 1947, seniman Joop Janssen (1914-1993) ditugaskan untuk membuat jendela baru. Ia juga merancang altar baru dan bangku komuni untuk gereja tersebut.[3] Pada tahun 1957, Janssen membuat sebuah jendela yang menggambarkan Simon si Zelot, yang juga merujuk pada kehancuran Yerusalem.[4] Kota yang terbakar ini menjadi simbol kehancuran Arnhem.
Gereja Sint-Eusebius Kecil dinonaktifkan pada tahun 1985 dan dirobohkan pada tahun 1990. Melalui inisiatif swasta, didirikan Yayasan Pelestarian Jendela Gereja Sint-Eusebius Kecil dan jendela rasul Simon si Zelot berhasil diselamatkan. Setelah dipugar oleh Bas Beckers, jendela tersebut dipasang pada bulan September 1994 di Kapel Anna di Gereja Besar atau Gereja Sint-Eusebius.[5][6]
Deskripsi
suntingJendela ini menampilkan pemandangan di bagian bawah dengan Simon si Zelot. Di bagian atas, terdapat adegan kehancuran Yerusalem seperti yang dinubuatkan oleh Yesus, dan orang-orang yang meninggalkan kota tersebut. Di bawahnya terdapat teks dari Matius 24:
DI SINI TIDAK AKAN ADA BATU YANG TINGGAL DI ATAS BATU LAINNYA
Lihat juga
suntingBronnen, noten en/of referenties
|