Jelaga adalah butiran-butiran arang yang halus dan lunak yang terjadi dari asap lampu dan sebagainya yang berwarna hitam.[1] butiran jelaga ini bertanggung jawab atas 20% pemanasan global yang terjadi di dunia, dengan pengurangannya menjadi salah satu cara tercepat dan paling ekonomis untuk memperlambat perubahan iklim, dalam hal ini akan melindungi kesehatan manusia.[2] Dalam pembentukan jelaga, mekanismenya adalah ketika pembakaran hidrokarbon terjadi, radikal-radikal hidrokarbon parafiniklah yang memainkan peranan penting, pembakaran hidrokarbon akan terurai (pirolis) dan membentuk asetilena.[3] Manakala komponen aroamtik pula yang terhasil kemudian mempolimer untuk membentuk polietina.[3] Hasil ini bersama-sama dengan gelang poliaromatik akan membentuk zarah-zarah jelaga yang mengental lalu membentuk hasil akhir.[3] Tapi hasil akhir ini bergantung pada kandungan minyak bahan api, terutama yang berkaitan dengan aromatik dan asfaltena, karena untuk bahan api hidrokarbon, mekanisme umum boleh dinyatakan dalam rajah.[3] Sifat-sifat dan jumlah jalaga yang terhasil akan bergantung pada masa mastautin dan suhu, walaupun yang terbentuk oleh semua nyalaan adalah serupa.[3] Beberapa hidrokarbon sangat cenderung membentuk jelaga dibandingkan dengan yang lain dan struktur molekul hidrokarbon ialah salah satu parameter yang paling penting yang kemudian menentukan jumlah dan kadar pembentuk jalaga (parameter lain ialah nisbah bahan api/bahan pengoksidaan, suhu gas dan tekanan).[3] a=b+c

Jelaga yang keluar dari knalpot truk diesel

Referensi

sunting
  1. ^ "Jelaga". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-06-13. Diakses tanggal 12 Mei 2014. 
  2. ^ "SOS pemanasan global". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-10. Diakses tanggal 18 Juni 2014. 
  3. ^ a b c d e f Farid Nasir, Hj. Ani, Mohd Nazri Mohd Jaafar dan Che Abas Che Ismail (1998). Pembakaran Semburan Bahan Api Cecair. Penerbit UTM. hlm. 134. ISBN 9835201137.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "buku" didefinisikan berulang dengan isi berbeda