Jejak kaki Buddha (Sanskerta: Buddhapada) adalah ikon Buddhisme yang berbentuk seperti jejak kaki atau kedua kaki Buddha Gautama. Ada dua bentuk: alami, seperti yang ditemukan pada batu atau batu karang, dan yang dibuat secara buatan.[1]  Banyak dari jejak kaki "alami" yang diakui bukan merupakan jejak kaki asli Sang Buddha, melainkan replika atau representasi dari jejak kaki tersebut yang dapat dianggap cetiya (peninggalan Buddha) dan juga merupakan representasi anikonik dan simbolis awal dari Buddha.[2]

Jejak kaki Buddha dengan Dharmacakra dan Triratna, abad ke-1, Gandhāra

Pemujaan terhadap kaki guru atau dewa adalah hal yang lumrah di India kuno, menempatkan kepala di atas atau di bawah kaki mereka menjadi isyarat ritual yang menandakan hierarki.  Sebagai cetiya, jejak kaki Buddha diklasifikasikan dalam berbagai cara. Beberapa di antaranya adalah uddesika, peninggalan representasional, dan lainnya adalah paribhogika, peninggalan penggunaan atau kontak, dan kadang-kadang saririka, seolah-olah itu bukan sekadar jejak kaki melainkan kaki Buddha yang sebenarnya. Beberapa penggambaran jejak kaki mungkin menandakan peristiwa dalam kehidupan Sang Buddha, namun yang lainnya mungkin merupakan penggambaran orang-orang yang beribadah di kuil jejak kaki.[2]

Referensi

sunting
  1. ^ Stratton, Carol (2003). Buddhist Sculpture of Northern Thailand. Serindia Publications. ISBN 1-932476-09-1. 
  2. ^ a b Strong, John S. (2004). Relics of the Buddha (Buddhisms: A Princeton University Press Series). Princeton University Press. ISBN 0-691-11764-0. :87