Arthur Rimbaud

Penyair Prancis abad ke-19 yang memengaruhi sastra dan seni modern, dan surealisme yang sudah ada sebelumnya

Jean Nicolas Arthur Rimbaud (IPA: [aʀ'tyʀ ʀɛ̃'bo]) (20 Oktober 1854 – 10 November 1891) adalah seorang penyair Prancis yang lahir di Charleville. Dia memiliki pengaruh yang besar dalam bidang sastra, musik, dan seni modern.[1][2][3][4][5][6][7][8][9][10]

Arthur Rimbaud
LahirJean Nicolas Arthur Rimbaud
(1854-10-20)20 Oktober 1854
Charleville-Mézières,Prancis
Meninggal10 November 1891(1891-11-10) (umur 37)
Marseille, Prancis
MakamCharleville-Mézières Cimetière, Charleville-Mézières, Prancis
PekerjaanSastrawan dan penyair
Pendidikan
  • Pension Rossat (1862)
  • College de Charleville (1865)
Aliran sastraSimbolisme
PasanganPaul Verlaine
Tanda tangan

Kehidupan awal dan karya

sunting
 
Peringatan tempat kelahiran Rimbaud di Charleville

Rimbaud lahir dari keluarga kelas menengah di Charleville (kini bagian Charleville-Mézières) di département Ardennes, Prancis timur laut. Dia adalah anak kedua dari Kapt. Frédéric dan Vitalie Cuif. Sebagai bocah, dia adalah anak yang gelisah namun cemerlang. Pada usia 15 tahun, ia telah memenangkan banyak hadiah dan mengarang syair dan dialog asli dalam bahasa Latin. Pada 1870, gurunya Georges Izambard menjadi penasihat sastra Rimbaud dan syair aslinya mulai berkembang cepat.

Ia sering kabur dari rumah dan dalam masa yang singkat bergabung dengan Komune Paris 1871, di mana hal itu ia potret dalam syairnya L'orgie parisienne (ou : Paris se repeuple). Ia barangkali telah dicabuli oleh prajurit Communard yang mabuk (seperti sajaknya Le cœur supplicié (Hati yang Teraniaya) barangkali mengesankan). Dari waktu itu ia menjadi seorang anarkis, mulai minum minuman keras dan menghibur diri dengan mengejutkan orang-orang kaya setempat dengan pakaiannya yang compang-camping dan rambut yang gondrong. Di saat yang sama ia menulis pada Izambard dan Paul Demeny mengenai metodenya mendapatkan transendensi puisi atau kekuatan visioner melalui "penyakit jiwa yang lama, mengintimidasi, parah, dan rasional dari semua indra" ("Les lettres du Voyant").

 
Lembaran tulisan tangan Les Assis

Ia kembali ke Paris pada akhir September 1871[11] atas undangan penyair simbolis termasyhur Paul Verlaine[12] (setelah Rimbaud mengiriminya sebuah surat yang mengandung beberapa contoh karyanya) dan tinggal sementara di rumah Verlaine. Verlaine, yang sudah menikah, jatuh hati dengan remaja bermata biru, jangkung (5 kaki 10 in), dan berambut coklat muda. Mereka menjadi pasangan dan menjalani kehidupan liar dan mirip pengembara yang dibumbui oleh absinthe dan hashish.[13]

Kisah cinta Rimbaud dan Verlaine yang berliku membawa mereka ke London pada September 1872,[14] Verlaine meninggalkan istri dan puteranya yang masih bayi (mereka berdua pernah disakiti bila Verlaine di bawah pengaruh minuman keras).

 
Karikatur tentang Rimbaud oleh Verlaine.

Pada Juli 1873, Rimbaud berniat diri bepergian ke Paris dengan atau tanpa Verlaine. Di bawah pengaruh minuman keras, Verlaine menembaknya, salah satu dari 2 tembakan itu mengenai pergelangan tangan kiri remaja 18 tahun itu[15] Rimbaud menganggap luka itu dangkal dan awalnya tidak menuntut Verlaine. Setelah kejadian ini, Verlaine dan ibunya menemani Rimbaud ke stasiun KA Brusel di mana Verlaine "bertingkah seperti Orang gila", yang membuat Rimbaud "takut kalau ia bertindak di luar batas",[16] sehingga ia berbalik dan melarikan diri. Dalam kata-katanya, "saat itulah saya (Rimbaud) meminta seorang perwira polisi untuk menahannya (Verlaine)."[16] Verlaine ditangkap dan didakwa atas pelecehan ujian medikolegal,[17] termasuk hubungannya yang erat dengan kekasih-kekasihnya dan dakwaan isteri Verlaine mengenai sifat hubungan mereka. Rimbaud akhirnya menarik keluhannya, tetapi hakim menjatuhi hukuman 2 tahun penjara pada Verlaine.[18]

Rimbaud pulang kampung ke Charleville dan menyelesaikan prosa Une Saison en Enfer (Semusim di Neraka), banyak dianggap sebagai salah satu contoh pioner penulisan simbolis modern dan penggambaran kehidupan "drôle de ménage" (hubungan yang berantakan) dengan Verlaine, "pitoyable frère" ("saudara yang pantas disayangi") dan "vierge folle" ("perawan gila") yang padanya ia memposisikan diri sebagai "l'époux infernal" ("pasangan infernal"). Pada 1874 ia kembali ke London dengan penyair Germain Nouveau[19] dan mengummpulkan puisi Illuminations, termasuk salah satu dari 2 orang yang pernah berbuat demikian pertama kali dalam sajak bebas.

Kehidupan akhir (1875-1891)

sunting
 
Stasiun Tuntang, tempat ketika Rimbaud tiba di Jawa Tengah tahun 1876.

Rimbaud dan Verlaine bertemu untuk yang terakhir kali pada Maret 1875, di Stuttgart, Jerman, setelah bebasnya Verlaine dari penjara dan masuknya ia ke agama Katolik.[20] Saat itu Rimbaud menyelesaikan penulisan dan memutuskan hidup yang kokoh dan bekerja; beberapa pihak berspekulasi bahwa ia terpancing dengan kehidupan liarnya pada masa lalu, sedangkan yang lainnya mengatakan ia tampaknya menjadi kaya dan bebas untuk hidup sehari sebagai penyair dan penulis surat yang periang. Ia terus bepergian ke seantero Eropa, sebagian besar jalan kaki.

Pada Mei 1876 ia mendaftar sebagai serdadu KNIL[21] untuk berjalan bebas biaya ke Jawa (Hindia Belanda, kini Indonesia) di mana ia melakukan desertir dan kembali ke Prancis dengan kapal.[22] Di Rumah Dinas Wali Kota Salatiga terdapat piagam marmer yang menyatakan bahwa Rimbaud pernah tinggal di kota ini.

 
Rimbaud di Harar.

Pada Desember 1878, Rimbaud tiba di Larnaca, Siprus, di mana ia bekerja di perusahaan konstruksi sebagai mandor di penambangan batu.[23] Pada Mei tahun berikutnya ia harus meninggalkan Siprus karena penyakit, yang pada saat kembali ke Prancis ia didiagnosis menderita tifus. Pada 1880 Rimbaud akhirnya tinggal di Aden sebagai pekerja utama di kantor Bardey.[24] Ia memiliki beberapa kekasih dari wanita setempat dan selama beberapa waktu ia tinggal dengan seorang wanita Ethiopia. Pada 1884 ia menghentikan pekerjaan di Bardey dan menjadi pedagang di Harar, Ethiopia.

 
Makam Arthur Rimbaud.

Rimbaud lalu menderita sinovitis lutut kanan dan kemudian kanker di lutut kananannya dan keadaan kesehatannya memaksanya meninggalkan Prancis pada 9 Mei 1891.[25] Rimbaud dirujuk ke RS di Marseille dan kakinya diamputasi pada 27 Mei.[26] Setelah tinggal dalam masa yang singkat di rumah keluarganya ia mencoba kembali ke Afrika, tetapi di tengah jalan keadaannya menjadi lebih buruk dan ia dirujuk ke RS yang sama di Marseille di mana pembedahan dilaksanakan, dan selama beberapa saat menderita sakit yang luar biasa, ditemani oleh saudarinya Isabelle. Rimbaud meninggal di Marseille pada 10 November 1891, pada usia 37, dan jasadnya dimakamkan di Charleville.[27]

Daftar karya

sunting

Sepanjang hidupnya, Rimbaud telah menghasilkan sekitar 11 puisi, antara lain:

  • Les Étrennes des orphelins (1869).
  • Première soirée (1870).
  • Le rêve de Bismarck (1870).
  • Le Dormeur du val (The Sleeper in the Valley ) (1870).
  • Voyelles (1871 utawa 1872).
  • Le Bateau ivre, Voyelles, Oraison du soir, Les assis, Les effarés, Les chercheuses de poux (1870–1872).
  • Les corbeaux (1871 utawa 1872).
  • Quest-ce pour nous mon cœur (1872).
  • Une Saison en Enfer (1873).
  • Illuminations (1872–1875).
  • Rapport sur l'Ogadine (1883).[28]

Anumerta

sunting
  • Narration ("Le Soleil était encore chaud… ") (1864–1865).
  • Lettre de Charles d'Orléans à Louis XI (1869 utawa 1870).
  • Un coeur sous une soutane (1870).
  • Reliquaire - Poésies (1891).
  • Poésies complètes (1869–1873).
  • Les mains de Marie-Jeanne (1871).
  • Lettres du Voyant (13–15 May 1871).
  • Album Zutique (1871).
  • Les Déserts de l'amour (Deserts of Love ) (1871–1872).
  • Proses "évangeliques" (1872–1873).
  • Lettres de Jean-Arthur Rimbaud – Égypte, Arabie, Éthiopie (1880–1891).

Lihat pula

sunting

Rujukan

sunting
  1. ^ "Arthur Rimbaud". Poetry Foundation. Diakses tanggal 14 Desember 2020. 
  2. ^ "Arthur Rimbaud". Encyclopedia Britannica. Diakses tanggal 14 Desember 2020. 
  3. ^ "French Poet Arthur Rimbaud is Born". History. Diakses tanggal 14 Desember 2020. 
  4. ^ "Arthur Rimbaud, Penyair Perancis yang Jadi Desertir KNIL di Jawa". Tirto.id. Diakses tanggal 14 Desember 2020. 
  5. ^ "Adakah Hubungan Antara Salatiga, Arthur Rimbaud, dan Soekarno?". National Geographic Indonesia. Diakses tanggal 14 Desember 2020. 
  6. ^ "Desersi Sang Penyair, Kisah Arthur Rimbaud". Historead (Majalah Intelektual Populer). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-10-21. Diakses tanggal 14 Desember 2020. 
  7. ^ "Remeh-Temeh Rimbaud". Indo Progress. Diakses tanggal 14 Desember 2020. 
  8. ^ Islam, Putri Ainur. "OKEZONE STORY: Petualangan Arthur Rimbaud, Menjadi Penyair yang Disegani hingga Berkarier di Dunia Penyelundupan Senjata". Okezone.com. Diakses tanggal 14 Desember 2020. 
  9. ^ Patnistik, Egidius (ed.). "Gila-gilaan Orang Hutan: Arthur Rimbaud di Jawa". Kompas.com. Diakses tanggal 14 Desember 2020. 
  10. ^ "Arthur Rimbaud". Indonesiana. Diakses tanggal 14 Desember 2020. 
  11. ^ Robb 2000, hlm. 109
  12. ^ Robb 2000, hlm. 102
  13. ^ Bernard, Suzanne and Guyaux, André. Oeuvres de Rimbaud, Classiques Garnier, Bordas, 1991. ISBN 2-04-017399-4
  14. ^ Robb 2000, hlm. 184
  15. ^ Robb 2000, hlm. 220.
  16. ^ a b Harding & Sturrock 2004, hlm. 160
  17. ^ Robb 2000, hlm. 223-224
  18. ^ Robb 2000, hlm. 224
  19. ^ Robb 2000, hlm. 241
  20. ^ Robb 2000, hlm. 264
  21. ^ Robb 2000, hlm. 278
  22. ^ Robb 2000, hlm. 282-285
  23. ^ Robb 2000, hlm. 299
  24. ^ Robb 2000, hlm. 313
  25. ^ Robb 2000, hlm. 422-424
  26. ^ Robb 2000, hlm. 426
  27. ^ Robb 2000, hlm. 440-441
  28. ^ "About Arthur Rimbaud". Academy of American Poets. Diakses tanggal 14 Desember 2020. 

Daftar pustaka

sunting

Buku

  • Damono, Sapardi Djoko; Pamusuk, Eneste (1983). Kesusastraan Indonesia Modern (Beberapa Catatan Kumpulan Karangan). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-602-03-3954-2. 
  • Djokosujanto, Apsanti, dkk (2020). Pengarang Prancis Sepanjang Masa Abad XV–XXI. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. ISBN 978-602-4339-92-0. 
  • Dorleans, Bernard (2006). Orang Indonesia dan Orang Prancis: Dari Abad XVI Sampai dengan Abad XX. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 978-602-4245-68-9. 
  • Fowlie, Wallace (1966). Rimbaud: Complete Works, Selected Letters. Chicago: University of Chicago Press. ISBN 978-022-6719-73-3. 
  • Hollier, Denis (1998). A New History of French Literature. Cambridge: Harvard University Press. ISBN 978-067-4254-61-9. 
  • Ishaaq, Luthfi Hasan (2019). Hari-Hari di Sukamiskin: Kumpulan Catatan Renungan Kala Diri Berjarak dengan Kemerdekaan (2). Surakarta: Era Adicitra Intermedia. ISBN 978-623-7493-63-1. 
  • James, Jamie (2011). Rimbaud in Java: The Lost Voyage. Telok Ayer Street: Toppan Security Printing Pte Ltd. ISBN 978-981-4260-82-4. 
  • Kurnia, Anton (2019). Ensiklopedia Sastra Dunia. Bantul: Diva Press. ISBN 978-602-3916-62-7. 
  • Mason, Wyatt (2003). Rimbaud Complete. New York: Modern Library. ISBN 978-037-5757-70-9. 
  • Matanasi, Petrik (2007). Koninklijk Nederlandsch-Indische Leger (KNIL): Bom Waktu Tinggalan Belanda. Yogyakarta: Media Pressindo. ISBN 978-979-2222-30-2. 
  • Miller, Henry (1962). The Time of the Assassins: A Study of Rimbaud. New York: New Directions Publishing. ISBN 978-081-1201-15-5. 
  • Prakosa, Abel Jatayu (2017). Diskriminasi Rasial di Kota Kolonial: Salatiga 1917-1942. Semarang: Sinar Hidoep. ISBN 978-602-6196-60-6. 
  • Rampan, Korrie Layun (1997). Wanita Penyair Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. ISBN 978-979-6660-44-5. 
  • Rimbaud, Arthur (2020). Semusim di Neraka. Yogyakarta: Penerbit Jualan Buku Sastra. ISBN 978-623-9216-58-0. 
  • Robb, Graham (2001). Rimbaud. London: Pan Macmillan. ISBN 978-033-0488-03-7. 
  • Rocher, Jean; Santosa, Iwan (2013). Sejarah Kecil Indonesia-Prancis 1800–2000 (Petite Histoire de L'Indonesie et du Francais). Jakarta: Kompas. ISBN 978-979-7097-67-7. 
  • Rocher, Jean; Santosa, Iwan (2016). KNIL: Perang Kolonial di Nusantara dalam Catatan Prancis. Jakarta: Kompas. ISBN 978-602-4120-60-3. 
  • Rosidi, Ajip (2010). Mengenang Hidup Orang Lain: Sejumlah Obituari. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-979-9102-22-5. 
  • Supangkat, Eddy (2012). Salatiga: Sketsa Kota Lama. Salatiga: Griya Media. ISBN 978-979-7290-68-9. 
  • Supangkat, Eddy (2019). Gedung-Gedung Tua yang Melewati Lorong Waktu Salatiga. Salatiga: Griya Media. ISBN 978-623-7528-00-5. 
  • Supangkat, Eddy (2020). Ensiklopedia Salatiga. Salatiga: Griya Media. ISBN 978-623-7528-43-2. 
  • Sylado, Remy (2014). Perempuan Bernama Arjuna 2: Sinologi dalam Fiksi. Bandung: Nuansa Cendekia. ISBN 978-602-3503-76-6. 

Jurnal

Buletin

Bacaan lanjutan

  • Aiyub, Azhari (2018). Kura-Kura Berjanggut. Yogyakarta: Penerbit Banana. ISBN 978-979-1079-64-8. 
  • Triwikromo, Triyanto (2009). Ular di Mangkuk Nabi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-979-2247-42-8. 

Bacaan lanjut

sunting
  • Œuvres complètes, correspondance, d'Arthur Rimbaud de Louis Forestier - Éd. Robert Laffont, collection Bouquins - 1998, 607 pages ;
  • Un ardennais nommé Rimbaud de Yann Hureaux - Éd. La Nuée Bleu / L'Ardennais - 217 pages ;
  • Arthur Rimbaud, de Jean-Luc Steinmetz - Éd. Tallandier - 486 pages ;
  • Rimbaud Ailleurs, photographies contemporaines et entretiens de Jean-Hugues Berrou, textes et documents anciens de Jean-Jacques Lefrère et Pierre Leroy, avec la collaboration de Maurice Culot - Éd. Fayard - 303 halaman.
  • Arthur Rimbaud 'Déposition de Rimbaud devant le juge d'instruction (12 July 1873)'.
  • Félicien Champsaur, Dinah Samuel (1882), sebuah roman à clé konon di mana Rimbaud dikarikaturkan.

Pranala luar

sunting