Jayarasi Bhatta adalah seorang filsuf India yang diperkirakan lahir pada abad ke-8 atau abad ke-9.[1] Karya utamanya adalah Tattovopaplavasimha.[1] Tulisannya ini ditemukan pada tahun 1926 dan dipublikasikan pada tahun 1940.[1] Tattovopaplavasimha ini diklaim sebagai milik sekolah filsafat Carvaka atau lokayata.[1] Karya utamanya adalah Tattovopaplavasimha.[1] Jayarasi Bhatta diperkirakan lahir pada abad ke-8 atau abad ke-9. Tulisannya ini ditemukan pada tahun 1926 dan dipublikasikan pada tahun 1940.[1] Tattovopaplavasimha ini diklaim sebagai milik sekolah filsafat Carvaka atau lokayata.[1] Tidak banyak yang dapat diketahui tentang Jayarasi Bhatta, oleh karena itu informasi yang dapat diketahui melalui ideologi yang dianut oleh sekolah filsafat Caraka.[1] Akan tetapi Dr. Salunkhe menganggap tulisan ini bukan milik sekolah filsafat Carvaka.[2] Sekolah filsafat Carvaka yang terkenal pada masa itu menantang kembali ajaran tentang keberadaan Yang Supernatural melalui pendekatan epistemologis.[1] Mereka menanyakan pertanyaan dasar, yaitu: bagaimana kamu dapat mengetahui bahwa suatu entiti itu ada?[1] Carvaka melihat kepercayaan ortodoks tentang keberadaan Yang Supernatural merupakaan kunci dari kebudayaan Veda.[1] Mereka berusaha untuk melawan pandangan ini.[1]

Sekolah Filsafat Carvaka yang menolak pandangan ortodoks tentang Veda

Di kalangan filsuf pada masa itu, terdapat tiga hal yang diketahui dan dapat diterima, yaitu:[1]

1. persepsi,

yang dibagi menjadi dua, yaitu eksternal yang memberikan pengetahuan fisik melalui lima pancaindra dan internal yang memberikan pengetahuan mengenai kondisi mental kita;

2. kesimpulan,

yaitu cara untuk memperoleh pengetahuan; dan

3. kesaksian,

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e f g h i j k l m Ian P. McGreal. Great Thinkers of The Eastern World.1995. New York: Harper Collins Publisher. hal. 2002
  2. ^ Salunkhe 2009, hlm. 36