Jalan Teuku Umar (Jakarta)

Jalan Teuku Umar adalah nama jalan tua di Jakarta yang menghubungkan Jalan Cut Meutia di sebelah utara dan Taman Suropati di sebelah selatan. Jalan ini pada masa penjajahan Belanda bernama Van Heutzboulevard.[1] Nama jalan ini diambil dari nama seorang pahlawan Indonesia asal Aceh bernama Teuku Umar. Jalan ini melintasi dua kelurahan:

Bangunan di sepanjang Jalan Teuku Umar

sunting
Barat Timur
Yayasan Jantung Indonesia Tugu Kunstkring Paleis
Gedung Sekretariat Negara RI
Asrama Putri International Islamic Education Council
Teuku Umar Mansion Badan Restorasi Gambut Republik Indonesia
Kedutaan Besar Irak
Museum Sasmitaloka Jenderal Besar Dr. A. H. Nasution Kedutaan Besar Vietnam
Pos Polisi Teuku Umar

Persimpangan dan Jalan di sekitar Jalan Teuku Umar

sunting

Jalan-jalan kecil di sekitar Jalan Pintu Besar, antara lain:

  • Jalan Cut Mutia
  • Jalan Tanjung
  • Jalan Jeruk
  • Jalan Suwiryo
  • Jalan Sutan Syahrir
  • Jalan Mohammad Yamin
  • Jalan Padalarang

Terdapat empat persimpangan:

  • Jalan Cut Mutia dan Jalan Sam Ratulangi menuju Taman Menteng
  • Bundaran Gondangia (Jalan Suwiryo) menuju Gondangdia
  • Jalan Sutan Syahrir menuju Cikini
  • Jalan Mohammad Yamin menuju Bundaran HI dan Kuningan

Referensi

sunting
  1. ^ "Poestaha Depok: Sejarah Jakarta (55): Daftar Nama Jalan di Jakarta Tempo Dulu; Nama Jalan, Lapangan dan Taman Diubah Pada Era NKRI, 1950". Poestaha Depok. Selasa, 11 Juni 2019. Diakses tanggal 2022-07-12.