Istana Nijo
Istana Nijo adalah sebuah kastil di Kyoto, Jepang. Kastil ini terdiri dari dua benteng berbentuk cincin konsentris (Kuruwa), Istana Ninomaru, reruntuhan Istana Honmaru, berbagai bangunan pendukung dan beberapa taman. Luas permukaan kastil adalah 275.000 meter persegi (27,5 ha; 68 hektar), dimana 8.000 meter persegi (86.000 kaki persegi) ditempati oleh bangunan.
Kastil ini adalah salah satu dari tujuh belas Monumen Bersejarah Kyoto Kuno yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia.
Didirikan pada tahun 1603, sebagai rumah peristirahatan bagi Tokugawa Ieyasu, Shogun pertama dalam pemerintahan Tokugawa. Pada tahun 1626, Tokugawa Iemitsu, Shogun ke-3, memperbaharui dan memperbesar bangunan yang dahulu hanya setengah dari ukuran sekarang. Akan tetapi setelah Shogun Iemitsu berkuasa, kastel ini jarang dikunjungi oleh para Shogun lainnya, dan hanya merupakan simbol dari keagungan pemerintahan Tokugawa. Pada tahun 1867, Shogun ke-15 menyerahkan kekuasaannya di istana ini dan dengan demikian menandai berakhirnya kekuasaan Tokugawa.
Benteng
suntingKastil Nijō memiliki dua lingkaran benteng konsentris, masing-masing terdiri dari tembok dan parit lebar. Dinding luar mempunyai tiga gerbang sedangkan dinding dalam mempunyai dua. Di sudut barat daya tembok bagian dalam, terdapat fondasi bangunan lima lantai, yang hancur akibat kebakaran pada tahun 1750. Dinding bagian dalam mengelilingi Bangsal Dalam, yang berisi Istana Honmaru ("Bangsal Dalam") dengan tamannya. Istana Ninomaru ("Bangsal Kedua"), dapur, rumah jaga, dan beberapa taman terletak di Bangsal Luar, di antara dua lingkaran utama benteng.
Sejarah
suntingSetelah berakhirnya pertempuran Sekigahara pada tahun 1600, pemerintahan Jepang beralih kekuasaan di bawah pimpinan Tokugawa Ieyasu yang berhasil menyatukan Jepang dan mendirikan Keshogunan Tokugawa. Ieyasu memerintahkan pembangunan Kastil Nijo pada tahun 1601 dan diselesaikan pada 1603. Bangunan tersebut berfungsi sebagai tempat penginapan bagi Ieyasu setiap kali mengunjungi ibukota kekaisaran di Kyoto.
Pada tahun 1624, renovasi besar dilakukan pada Kastil Nijo di bawah kepemimpinan Shogun Iemitsu sebagai bagian dari persiapan kunjungan kaisar Kaisar Go-Mizunoo.[1] Pada Agustus 1750, salah satu menara utama Nijo habis terbakar akibat sambaran petir dan tidak dibangun kembali. Pada tahun 1939, Istana Nijo diserahterimakan kepada Pemerintah Kota Tokyo. Istana ini kemudian resmi masuk ke dalam daftar Warisan Budaya UNESCO pada tahun 1994. Baru pada tahu 2011, dilakukan restorasi dalam skala besar untuk Istana Nijo.
Taman
suntingArea kastil memiliki beberapa taman dan rerimbunan pohon sakura dan plum Jepang. Taman Ninomaru dirancang oleh arsitek lanskap dan ahli teh Kobori Enshū. Terletak di antara dua lingkaran benteng utama, di sebelah istana dengan nama yang sama. Taman ini memiliki kolam besar dengan tiga pulau dan menampilkan banyak batu dan pohon pinus topiary yang ditempatkan dengan cermat.
Taman Seiryū-en adalah bagian terbaru dari Kastil Nijō. Dibangun pada tahun 1965 di bagian utara kompleks, sebagai fasilitas penerimaan tamu resmi Kyoto dan sebagai tempat acara kebudayaan. Seiryū-en memiliki dua rumah teh dan lebih dari 1.000 batu yang ditata dengan cermat.
Referensi
sunting- ^ JCastle - Guide to Japan Castle, Jcastle.info. Diakses pada 27 Juni 2019.