Istana Kecantikan

film Indonesia

Istana Kecantikan adalah sebuah film Indonesia yang dirilis pada tahun 1988. Film yang disutradarai oleh Wahyu Sihombing dan ditulis oleh Asrul Sani ini dibintangi oleh Nurul Arifin, Mathias Muchus dan Joyce Erna.

Istana Kecantikan
SutradaraWahyu Sihombing
ProduserGunawan Prihatna, TK
Ditulis olehAsrul Sani
PemeranNurul Arifin
Mathias Muchus
Joyce Erna
August Melasz
Tonny Hidayat
Soenjoto Adibroto
Komalasari
Anita S.
Penata musikOddie Agam
DistributorTobali Indah Film
Tanggal rilis
1988
Durasi93 menit
NegaraIndonesia
Penghargaan
Festival Film Indonesia 1988

Istana Kecantikan mendapatkan 6 nominasi dalam Festival Film Indonesia 1988, termasuk Film Terbaik, Sutradara Terbaik untuk Wahyu Sihombing, Aktris Terbaik untuk Nurul Arifin, dan memenangkan satu yaitu Aktor Terbaik untuk Mathias Muchus.

Sinopsis

sunting

Siska (Nurul Arifin) adalah seorang wanita berparas sangat ayu namun tidak berkelakuan secantik penampilannya, terlihat ketika ia malah berzinah dengan Sumitro (August Melasz) yang bukan siapa-siapanya. Karena tidak mau bertanggungjawab, Sumitro pun berusaha mencari cara agar ada yang mau menikahi Siska secara sukarela. Dilain tempat, Tuti (Joyce Erna) sedang menasihati adiknya yang didesak terus oleh orangtuanya agar cepat menikah. Sang adik, Niko (Mathias Muchus) dinasihati Tuti agar menikah saja karena orang tua mereka ingin cepat punya cucu. Masalahnya, Niko adalah seorang gay, dan ia kelabakan mencari solusinya. Akhirnya, Sumitro yang tahu kelainan seksual Niko pun memintanya menikahi Siska. Maka dimulailah perkawinan pura-pura Niko dan Siska, tanpa diketahui oleh Siska bahwa Niko adalah seorang gay.

Namun sepandai-pandainya tupai melompat pasti akhirnya jatuh juga, Siska memergoki Niko saat ia sedang berkencan dengan seorang pegawan salon Istana Kecantikan, Toni. Niko yang tidak punya pilihan pun membiarkan Siska pacaran lagi dengan Sumitro, tetapi Niko pun meledak saat mengetahui bahwa Siska ternyata main serong dengan "pacarnya", Toni. Niko pun langsung berniat membunuh Siska, tetapi Toni yang terkena imbasnya menjadi korban sehingga Niko harus mendekam dipenjara. Ketakutan terbesar Niko pun terjadi, karena cepat atau lambat Siska pasti akan membeberkan kisah asmara di antara mereka berdua, dan semua orang akan tahu, termasuk Tuti, dan yang paling dikhawatirkan Niko, orangtuanya.

Pranala luar

sunting