Isdiman
Kolonel Anumerta Isdiman Suryokusumo[1] (12 Juli 1913 – 26 November 1945) adalah perwira Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan juga Komandan Resimen TKR Banyumas sekaligus perwira menengah dalam sistem kemiliteran indonesia. Pahlawan nasional yang gugur dalam Palagan Ambarawa, Semarang - Jawa Tengah.[2]
Isdiman | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | Pontianak, Kalimantan Barat | 12 Juli 1913
Meninggal | 26 November 1945 Ambarawa, Jawa Tengah | (umur 32)
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Masa dinas | 5 Oktober 1945–26 November 1945 |
Pangkat | Kolonel (Anumerta) |
Pertempuran/perang | Revolusi Nasional Indonesia |
Pangkat terakhirnya adalah Letkol, tetapi karena gugur dalam tugas, maka diberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) menjadi Kolonel (Anumerta). | |
Sunting kotak info • L • B |
Latar Belakang
suntingLetkol Isdiman lahir di Pontianak tanggal 12 Juli 1913. Ia pernah bersekolah di SMK Bojonegoro. Masa kecil Isdiman dihabiskan di Cianjur. Ambarawa adalah pusaka yang diperjuangkan Isdiman dan laskar pejuangnya. Ia sangat berperan dalam perang di Ambarawa. Ia adalah seorang kepercayaan Kolonel Soedirman untuk mengatur siasat pertempuran di Ambarawa. Ia memimpin para pejuang dalam perang di Ambarawa melawan Sekutu.
Pasukan Indonesia dibawah pimpinan Letkol Isdiman berusaha membebaskan kedua desa yang ingin dikuasai Sekutu. Namun, Letkol Isdiman malah terluka parah akibat serangan udara dan dibawa ke Magelang, tetapi Letkol Isdiman gugur saat perjalanan ke Magelang.[3] maka setelah gugur Resimen Kedu Tengah di bawah pimpinan Letkol. M. Sarbini segera mengadakan pengejaran terhadap mereka.
Letkol Isdiman dikenang sebagai spirit yang hidup dan menggetarkan jantung, memompa darah juang gerilyawan-gerilyawan muda. Saat ini nama Isdiman diabadikan di sebuah jalan di Purwokerto, yakni Jalan Overste Isdiman, atau yang kerap disebut dengan jalan Ovis.
Referensi
sunting