Isabel Wijsen
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
Isabel Wijsen adalah aktivis iklim dari Indonesia. Sebagai upaya memerangi sampah Isabel dengan programnya yaitu Bye Bye Plastic Bags.[1]
Tentang Isabel
suntingPulau Bali terkenal dengan destinasi wisata sampai ke manca negara, namun dibalik itu semua masalah terbesar yang dihadapi pulau Dewata ini adalah sampah plastik.[2] Bahkan masuk pada pencemar plastik laut terbesar kedua di dunia, bahkan menyumbang 10 persen polusi plastik laut, pengunjung Bali sendiri setiap harinya membuang sampah 5000 ton dengan 30 persen sampah plastik.[3][4] Tokoh yang menjadi inspirasi Isabel untuk mewujudkan lingkungan yang bersih adalah Nelson Mandela, Lady Diana, dan Mahatma Gandhi. Baginya, usia muda harus dimanfaatkan untuk membuat sesuatu yang berguna.[1] Isabbel berasal dari Bali, untuk mewujudkan mimpinya menjadikan dunia bebas sampah plastik, ia bersama-sama dengan saudara perempuannya, Melati.[5] Menurut Isabel, pandemi yang melanda kini memungkinkan untuk melakukan pergerakan lebih dalam upaya melindungi planet kita.[1]
Capaian Isabel
suntingUsahanya diawali dari pengumpulan tanda tangan untuk menarik perhatian pemerintah setempat, namun hingga dua tahun usahanya belum membuahkan hasil, masih belum dapat bertemu dengan gubernur Bali. Saat ini Isabel Wijsen telah merekrut 30 siswa untuk menjadi tim sukarelawan yang menhatur pembersihan desa dan pantai dan mengontrol penggunaan kantong plastik toko-toko serta mendorong pendidik untuk tidak menggunakan plastik.[4]
Setelah sukses program Bye-Bye Plastic Bags yang didirikan pada 2019,[4] pada 16 November 2017 Isabel mendapat penghargaan Bambi di Berlin, Jerman.[1] Penghargaan tak berhenti sampai disitu, pada 2017 Isabel diundang ke New York untuk menghadiri peringatan Word Oceans Day 2017 sebagai pembicara di PBB.[1] Hingga saat ini Isabel terus konsisten dalam mengkampanyekan dunia bebas plastik dan melawan polusi plastik, upayanya membuahkan hasil, Juni lalu semua bahan berbasis plastik dilarang di Bali dan namanya masuk dalam "20 orang yang harus diperhatikan pada tahun 2020".[6] Pada 17 Januari 2020, Isabel menghadiri Konferensi Perubahan Iklim di Kochi yang diselenggarakan oleh inisiatif berbasis di Thiruvananthapuram 'Bring Back Green'.[6] Isabel dan Melati bahkan berniat untuk memperluas tim Bye Bye Plastic Bags ke Jakarta dan seluruh dunia termasuk Australia, Singapura, Filipina, Myanmar, Cina, Meksiko, dan Amerika Serikat.[4]
Referensi
sunting- ^ a b c d e Komarudin (2018-11-04). Elmira, Putu; Komarudin, ed. "Melati dan Isabel Wijsen Konsisten Perangi Sampah Plastik di Bali". Liputan6.com. Diakses tanggal 2020-07-20.
- ^ "Bali fights for its beautiful beaches by rethinking waste, plastic trash". Science (dalam bahasa Inggris). 2019-10-14. Diakses tanggal 2020-07-20.
- ^ "How Teenage Sisters Pushed Bali To Say 'Bye-Bye' To Plastic Bags". NPR.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-20.
- ^ a b c d News, A. B. C. "'Wonder Girls': How girl-led activists are changing the world". ABC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-07-20.
- ^ Paddock, Richard C.; Laula, Nyimas (2020-07-03). "After Fighting Plastic in 'Paradise Lost,' Sisters Take On Climate Change". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2020-07-20.
- ^ a b "These sisters dream of a plastic-free world". The New Indian Express. Diakses tanggal 2020-07-20.