Ireng Maulana
Ireng Maulana (dengan nama lahir Eugene Lodewijk Willem Maulana 15 Juni 1944 – 6 Maret 2016) adalah seorang penyanyi jazz Indonesia. Ia juga pernah bermain bersama beberapa musisi junior seperti Bara, Andien, Iskandarsyah Siregar dan Syaharani.
Ireng Maulana | |
---|---|
Lahir | Eugene Lodewijk Willem Maulana 15 Juni 1944 Batavia, Hindia Belanda |
Meninggal | 6 Maret 2016 Jakarta, Indonesia | (umur 71)
Suami/istri | Maria Maulana |
Anak | Tomi Maulana Esther Maulana Andrea Maulana Natashya Maulana |
Orang tua | Max Maulana Georgiana Sinsoe |
Keluarga | Nadine Maulana |
Karier musik | |
Genre | Jazz |
Perjalanan karier
suntingIreng Maulana putra dari pasangan Max Maulana dengan Georgiana Sinsoe. Bakat musiknya menurun dari ayahnya, seorang pemain gitar asal Cirebon yang pernah terlibat di Perang Saudara Spanyol sebagai tentara dari pasukan faksi Nasionalis yang berhaluan fasis dan ibunya asal Sangir, adalah seorang penyanyi yang pandai memainkan piano. Nama Ireng diperoleh pada masa kanak-kanak. Adik kandung Kiboud Maulana ini terpaksa dititipkan orang tuanya kepada orang lain, untuk mengubah tabiatnya yang amat bandel. Kebetulan yang menerimanya adalah tetangganya, orang Jawa, yang kemudian memberi nama baru "Ireng", yang artinya hitam, meskipun kulit si kecil anak putih bersih.[1] Kesenangan akan jazz mungkin turun dari pamannya, Tjok Sinsoe, pemain bass pada era jazz tahun 40-an.[2]
Sampai usia remaja Ireng belum berminat pada musik. Karena ada rasa tanggung jawab kepada keluarga, lantaran ayahnya meninggal, Ireng kemudian kursus bahasa Prancis dan mengetik, juga kursus pemegang buku bond A dan bond B. Namun bakat musiknya mulai menggoda. Pada usia 16 tahun, Ireng sudah bergumul dengan alat musik, terutama gitar. Dia mulai ikut-ikutan kakaknya Kiboud Maulana, yang waktu itu sudah menjadi gitaris kondang. Semula tujuannya bukan untuk mencari uang, hanya sekadar untuk gaya saja. Kemudian bergabung dengan grup band Joes & His Band, dan mulai turut serta pada festival-festival musik. Ternyata dalam lomba itu grupnya berhasil meraih juara ke dua, dan ia terpilih sebagai gitaris terbaik.[1]
Dari kelompok Joes & His Band, ia bergabung bersama grup musik Gelora Samudra bermain di Hotel Des Indes Jakarta. Pada tahun 1960-an bersama Bing Slamet, Idris Sardi dan Eddy Tulis, mendirikan Band Eka Sapta. Grup musik ini ditampilkan oleh Mus Mualim, untuk mengisi acara Pojok Jazz TVRI pada tahun 1970-an. Ia juga sempat membuat album duet bersama Alice Iskak. Keinginan memperdalam permainan gitar membuat Ireng bertekad hijrah ke luar negeri selama beberapa tahun. Dia belajar di City Line Guitar Centre Amerika Serikat, anehnya dia malah belajar memainkan gitar klasik. Setelah itu dilanjutkan untuk memperdalam musik di Konijnklijk Conservatorium, Den Haag, Belanda. Mulai mempelajari musik jazz justru dari Mus Mualim[1].Pada tahun 1964, ia pernah melawat ke New York, turut berpartisipasi mengisi acara New York World Fair.[2]
Tahun 1978 mendirikan grup Ireng Maulana All Stars dengan delapan anggota antara lain, Benny Likumahuwa, (trombone), Hendra Wijaya (piano), Maryono (saksofon), Benny Mustapha (drums), Karim Tes (trompet), Roni, (bass) dan Ireng Maulana sendiri pada (gitar dan banjo). Kelompok ini terus berkembang hingga terbentuknya Ireng Maulana Associates, sebuah organisasi tempat bergabung para musisi jazz di Jakarta. Dengan lembaga ini pula Ireng menyelenggarakan pesta musik jazz internasional Jakarta Jazz Festival. Selain itu ia juga pernah ikut tampil di North Sea Jazz Festival di Belanda.[1]
Penampilannya dalam Festival Jazz Internasional di Singapura, September tahun 1983, mungkin tidak terlupakan Ireng Maulana. Dengan membawa bendera Ireng Maulana All Stars, sambutan penonton di luar dugaan. Mulanya terkesima, lalu di akhir pertunjukan mereka berdiri, bertepuk tangan, dan meneriakkan bis”(lagi) berkali-kali. Esoknya, pada tanggal 25 September 1983, surat kabar The Sunday Times, muncul dengan berita berjudul Standing Ovation for Jazz Group. Hal yang konon belum pernah dilakukan sebelumnya oleh penonton Singapura, terutama untuk musik jazz. Kritikus jazz Balbier S. Marcus mengomentari mereka sungguh luar biasa dan sangat sempurna dalam bidangnya masing-masing.”[2]
Pendidikan
sunting- Akademi Musik LPKJ
- Peabody Conservatorium of Music, Baltimore, Maryland, Amerika Serikat
- Koninklijk Conservatorium, Den Haag, Belanda (gitar)
Karier
sunting- Bergabung dengan band Gelora Samudra (1960)
- Eka Sapta
- Ikut main musik di New York World Fair (1964)
- Bergabung dengan grup jazz Indonesia Lima (1968)
- Pimpinan Ireng Maulana And His All Stars (1984)
- Berpacu Dalam Melodi
Diskografi
sunting- (1963) Kasih Remaja (duet dengan Alice Iskak).
- (1974) Semua Bisa Bilang (Hidayat).
- (1976) Jazz Vocal Indonesia Volume 1 (Granada) - Margie Segers.
- (1977) Festival Lagu Populer Indonesia 1977 - Album Kompilasi.
- (1979) Jazz vocal Indonesia (Granada) - Margie Segers.
- (1981) Jazz (Granada) - Margie Segers.
- (1982) Jazz Vocal Indonesia Volume 2 (Granada) - Margie Segers.
- (1982) Jazz Tempo Doeloe (Sumber Ria) - Ireng Maulana All Stars.
- (1982) Bossanova Indonesia (Musica Studios) - Rafika Duri.
- (1983) Bossanova Indonesia Vol. 2 (Musica Studios) - Rafika Duri.
- (1983) Jazz Samba (Musica Studio) - Margie Segers.
- (1984) Bossanova Indonesia III (Musica Studios) - Rafika Duri.
- (1985) Bagian 1 (Musica Studios) - album duet Bersama Harvey Malaiholo.
- (1985) Bagian 2 (Musica Studios) - album duet Bersama Harvey Malaiholo.
- (1987) Lembut & Manis (Hemagita Recorda) - Harvey Malaiholo & Andi Meriem Matalatta.
- (1987) Merah Biru Bossanova (Musica Studios) - Harvey Malaiholo.
- (2005) Sweet Jazzy (Platinum) - Margie Segers.
- (2005) The Lady Of Jazz (Platinum) - Margie Segers.
Filmografi
suntingFilm
suntingTahun | Judul | Dikreditkan sebagai | Catatan |
---|---|---|---|
Komponis | |||
1977 | Cinta Putih | Ya | |
1979 | Sepasang Merpati | Ya | |
1980 | Gadis | Ya | |
1981 | Bawalah Aku Pergi | Ya |
Penghargaan dan nominasi
suntingTahun | Penghargaan | Kategori | Hasil |
---|---|---|---|
2016 | Anugerah Musik Indonesia | Legend Award | Penerima |
Referensi
sunting- ^ a b c d Ireng di Jakarta go id Diarsipkan 2011-04-05 di Wayback Machine., Jakarta go id, diakses 12 April 2011
- ^ a b c Ireng di Taman Ismail Marzuki.com, Tamanismailmarzuki.com, diakses 12 April 2011