Invasi Burma pertama oleh Mongol
Setelah menaklukkan Cina, Kubilai Khan dari Kekaisaran Mongolia menyerang Kerajaan Pagan di Burma tahun 1277 dan 1283. Namun, Dinasti Yuan nantinya juga akan menyerang Burma beberapa kali untuk menyatakan supremasi terhadap wilayah Burma.
Invasi Mongol ke Burma | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagan (Pagan), ibukota Kerajaan Pagan | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Dinasti Yuan | Kerajaan Pagan | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
Khudu Nasir al-Din Sangudar Esen-temur |
Narathihapate Thihathu | ||||||
Kekuatan | |||||||
12.000 dan 3.840 pada 1277 10.000 pada 1283 7.000 pada 1287 |
20.000 tentara 200 gajah perang |
Konflik awal tahun 1277
suntingSetelah menaklukkan Yunnan tahun 1253, terdapat rute terbuka ke Indochina. Kubilai mengirim tiga utusan untuk meminta Burma menyerah. Menurut beberapa sumber, Raja Burma, Narathihapate, menerima utusan Kubilai Khan dengan baik pada awalnya, tetapi Narathihapate menghukum mati utusan Kubilai Khan ketika utusan dari Yuan tiba untuk kedua kalinya. Kerajaan Mien di Burma lalu menyerang Kaungai di Thailand, salah satu protektorat Kubilai.
Pada tahun 1277, Mien Burma dengan 80-200 gajah perang bergerak ke perbatasan di sepanjang Baoshan. 700 garnisun Mongol di bawah Khudu dikirim untuk menghentikan langkah mereka. Kuda Mongol menolak untuk maju ketika mereka melihat gajah. Khudu memerintahkan tentaranya untuk turun, berperang tanpa kuda dan menghujani gajah-gajah dengan panah. Terluka akibat panah, gajah-gajah masuk ke dalam hutan, menghancurkan semua yang dilaluinya, termasuk infanteri Burma. Tentara Burma mundur, meskipun Khudu terluka selama pertempuran melawan Burma di Nandian.
Tentara Mongol, Yi, dan Mosuo sejumlah 3.840 orang di bawah Nasir al-Din menyerang Burma pada November 1277, dan mereka berhasil mengalahkan tentara Mien.[1] Namun, tentara Mongol terpaksa mundur untuk menghindari panas dan malaria.[2]
Invasi Mongol ke Burma 1283
suntingTentara Yuan sebanyak 10.000 orang di bawah komando Sangudar dari Sichuan bergerak ke Burma untuk meminta raja Burma menyerah.[3] Mongol menyerang Bhamo dan dengan cepat mengalahkan tentara Burma pada tahun 1283. Raja Burma pun terpaksa mundur ke bukit dengan bawahannya dan meminta mereka untuk kembali ketika panen sudah tiba. Akibat kekalahan ini, reputasi Narathihapate berkurang dan ia dikenal sebagai Tayokpyay Min atau "raja yang melarikan diri dari orang Cina".
Jatuhnya Pagan 1287
suntingNarathihapate telah dibunuh oleh anaknya Thihathu ketika Kubilai akan mengirim pasukannya lagi pada akhir tahun 1286. Esen-temur memimpin 7.000 tentaranya melewati Irrawaddy. Ketika ia mencapai Pagan, raja musuh sudah lari ke bukit terdekat. Tentara Yuan menjarah biara Pagan untuk mengambil emas dan perak. Esen-temur membagi Burma menjadi divisi politik Yuan dan memasang pemimpin boneka dari Mongol. Namun, Kerajaan Pagan jatuh ke dalam anarkisme.
Akibat
suntingPada tahun 1297 saudara Thihatu, Tribuhuvanaditya, Raja Pagan, menyerah kepada Mongol.[4] Sebagai tanggapan, Temur Khan menghentikan rencananya menyerang Burma. Burma terus mengirim upeti kepada Dinasti Yuan untuk seterusnya.
Catatan kaki
suntingDaftar pustaka
sunting- J.Bor "History of diplomatic relations of Mongol-Eurasia" Vol. II
- Rene Grousset "The Empire of the Steppes - Attila, Chingis khan and Tamerlane" ISBN 978-0-8135-1304-1