Indonesian Business Council
Indonesian Business Council, disingkat IBC adalah organisasi nirlaba yang didirikan pada Februari 2023. IBC berfungsi sebagai platform untuk mendorong dialog antara pemimpin industri, sektor swasta, dan pemerintah dalam rangka memperkuat daya saing nasional dan memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia. IBC didirikan untuk menjawab kebutuhan sektor bisnis akan wadah yang memfasilitasi kerja sama strategis dan kolaborasi lintas sektor di tengah perubahan ekonomi global dan tren keberlanjutan.[2]
Singkatan | Indonesian Business Council |
---|---|
Tanggal pendirian | September 2023 |
Tipe | Lembaga di Indonesia |
Kantor pusat | Sequis Center Lantai 1, Senayan, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia 12190 |
Wilayah layanan | Indonesia |
Ketua | Arsjad Rasjid[1] |
Situs web | https://business-council.id |
Sejarah dan latar belakang
suntingIBC didirikan pada 2023 oleh sejumlah perusahaan besar di Indonesia sebagai platform think tank independen. Organisasi ini bertujuan untuk mendorong daya saing nasional dan memperkuat kolaborasi antara sektor bisnis dan pemerintah guna menghadapi tantangan global serta mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. IBC lahir dari kesadaran komunitas bisnis mengenai tantangan dan peluang dalam ekonomi global, termasuk kemajuan teknologi, perubahan iklim, perdagangan internasional, dan penerapan ekonomi berkelanjutan. Organisasi ini muncul sebagai respons terhadap kebutuhan sektor swasta untuk terlibat lebih aktif dalam dialog kebijakan publik dan menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif.[3]
Tujuan dan visi
suntingIBC memiliki visi untuk membangun aliansi antara sektor swasta dan publik dengan tujuan meningkatkan daya saing Indonesia, memperkuat ekonomi nasional, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Organisasi ini bertujuan untuk:
- Menjadi platform dialog konstruktif antara pemimpin bisnis dan industri untuk berbagi wawasan dan praktik terbaik dalam tata kelola perusahaan dan kebijakan publik.
- Mendorong terciptanya kebijakan publik yang transparan, sehat, dan kondusif untuk meningkatkan daya saing Indonesia.
- Memberikan rekomendasi kebijakan berbasis data, analisis, dan penelitian mendalam kepada pemerintah dan pembuat kebijakan.
- Menjalin kolaborasi dengan pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, asosiasi bisnis, dan organisasi masyarakat sipil di dalam maupun luar negeri.[4]
Kegiatan dan pendekatan
sunting- Dialog: IBC memfasilitasi dialog dan pertukaran ide antara pemimpin sektor swasta untuk membangun pemahaman mendalam tentang isu-isu strategis. Dengan pendekatan berbasis data dan analisis, IBC mendorong pengambilan keputusan berbasis bukti guna menghasilkan solusi nyata bagi tantangan ekonomi.
- Kemitraan Strategis: Kemitraan strategis merupakan bagian penting dari aktivitas IBC. Organisasi ini melakukan advokasi kebijakan untuk menciptakan regulasi yang adil, transparan, dan inovatif, sehingga mampu mendorong lingkungan bisnis yang sehat dan mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
- Kolaborasi: IBC berkomitmen untuk mempromosikan pembelajaran berkelanjutan dan keunggulan. Melalui kolaborasi antara sektor swasta, kebijakan publik, dan industri, organisasi ini bertujuan menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi, transparansi, dan keberlanjutan.[5]
Aktivitas utama
suntingBeberapa aktivitas utama IBC meliputi:
- Memfasilitasi dialog antara sektor swasta dan pemerintah untuk mengatasi isu-isu ekonomi strategis.
- Menyusun dan memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah berdasarkan penelitian dan analisis data.
- Mendorong penerapan tata kelola perusahaan yang baik dan adopsi standar ESG di kalangan industri.
- Berkolaborasi dengan organisasi internasional dan nasional untuk meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.[6][7]
Indonesian Business Council berkomitmen untuk memperkuat peran sektor swasta dalam mendorong kemakmuran dan daya saing nasional. Melalui advokasi, dialog, dan kolaborasi, IBC berusaha menciptakan kebijakan publik yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, sekaligus menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain utama di ekonomi global.[8]
Pranala luar
suntingReferensi
sunting- ^ "Board of Trustees 2023 - 2026, Indonesian Business Council". Business-Council.id. 2024-08-07. Diakses tanggal 2024-10-17.
- ^ Avisena, M Ilham Ramadhan (2024-08-07). "Indonesian Business Council Dorong Peningkatan Daya Saing Indonesia". Mediaindonesia.com. Diakses tanggal 2024-10-17.
- ^ Mahbub, Harun (2023-09-24). "Momentum KTT ASEAN, IBC Dorong Kebijakan Sektor Usaha yang Kompetitif dan Ramah Bisnis". Liputan6.com. Diakses tanggal 2024-10-17.
- ^ "Our Visions, Indonesian Business Council". Business-Council.id. 2024-08-07. Diakses tanggal 2024-10-17.
- ^ "Our Missions, Indonesian Business Council". Business-Council.id. 2024-08-07. Diakses tanggal 2024-10-17.
- ^ TV, CNBC Indonesia (2024-07-09). "IBC & Jalan Panjang Gali Potensi Ekonomi Karbon RI Rp 160 RIbu Triliun". CNBCindonesia.com. Diakses tanggal 2024-10-17.
- ^ TV, CNBC Indonesia (2024-07-09). "Akselerasi Ekonomi Lewat Bursa Karbon, IBC Beri Rekomendasi Ini!". CNBCIndonesia.com. Diakses tanggal 2024-10-17.
- ^ Djalil, Sofyan Indonesia (2024-09-18). "Land reform: Toward sustainable land management". TheJakartaPost.com. Diakses tanggal 2024-10-17.