Ilmu padi adalah sebuah pandangan filosofi hidup pada masyarakat Asia Tenggara, yang diilhami dari perkembangan bulir padi sejak berbunga hingga bernas bulirnya. Ungkapan lengkapnya berbunyi

"Bagaikan padi, semakin masak semakin merunduk."

Makna dari ungkapan ini adalah "manusia tidak layak untuk bersikap sombong karena usia atau kemampuan yang dimilikinya". Masyarakat akan memandang baik seseorang apabila semakin tinggi usia, atau semakin tinggi kemampuannya, ia semakin merendahkan hatinya.

Pandangan serupa

sunting

Ulama Muslim Sunni asal Mesir, Badruddin Ibnu Jama'ah (meninggal 1333 M), dalam kitabnya yang berjudul Tadzkiratus-Sami' wal-Mutakallim, memiliki pandangan yang serupa dengan "ilmu padi". Dikutip dalam kitab karya Bakr Abu Zaid, Hilyah Thalibil-'Ilmi, ia menjelaskan mengenai tiga tingkatan orang yang beradab dalam menuntut ilmu, di antaranya:[1]

  • Orang yang berada pada tingkat pertama, maka ia sombong.
  • Orang yang berada pada tingkat kedua, maka ia rendah hati.
  • Orang yang berada pada tingkat ketiga, maka ia akan merasa bahwa ia tidak tahu apa-apa.

Referensi

sunting
  1. ^ al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih (2013). Syarah Hilyah Thalibil Ilmi. Diterjemahkan oleh Irfan, D.; Nurdin. Akbar Media. hlm. 303. ISBN 9786029215250.