Iglo
Iglo atau igloo (bahasa Inuktitut: iglu / ᐃᒡᓗ, "rumah", bentuk jamak: iglooit atau igluit) adalah rumah atau tempat tinggal sementara, berbentuk kubah dan dibangun dari balok-balok salju. Walaupun iglo identik dengan tempat tinggal orang Inuit, iglo banyak dibangun orang Kanada yang tinggal di Arktik Tengah dan wilayah Thule di Greenland. Salju juga digunakan sebagian orang Inuit untuk melapisi rumah yang dibangun dari tulang ikan paus dan kulit hewan. Salju cocok digunakan sebagai insulator (bahan penyekat) dari cuaca dingin. Suhu ruangan di dalam iglo jauh lebih hangat, dan memungkinkan manusia untuk hidup walaupun suhu di luar bisa mencapai -46 °C. Bahkan dinding-dinding iglo yang sepenuhnya dibuat dari salju, lebih sanggup bertahan menghadapi artileri modern daripada barikade tembok. Karena dinding iglo dapat menyerap ledakan artileri, hampir tidak terlihat dari angkasa, dan tak dapat ditemukan oleh sensor infra merah yang membimbing peluru kendali.
Asal usul kata
suntingDalam bahasa Inuktitut, igloo atau iglu adalah nama umum. Sejak abad ke-20, istilah igluvigaq (bentuk jamak: igluvigait) sering digunakan untuk rumah yang dibangun dari salju, agar berbeda dengan istilah untuk rumah biasa.
Jenis iglo
suntingIglo terdiri dari 3 jenis yang dibedakan menurut besar ruangan dan kegunaan:
- iglo tipe kecil untuk tempat berlindung sementara (semalam atau dua malam) yang sering dibangun pemburu sewaktu berburu di padang atau lautan es.
- iglo semipermanen berukuran sedang untuk tempat tinggal keluarga. Di dalamnya hanya terdiri dari 1 ruangan yang bisa ditinggali bersama oleh 2 keluarga. Sejumlah iglo semipermanen di suatu daerah membentuk permukiman "desa orang Inuit".
- iglo berukuran besar yang dibuat untuk kesempatan khusus. Dibangun dari iglo berukuran lebih kecil yang dirombak agar menjadi lebih besar, tetapi bisa juga merupakan bangunan baru. Di dalam iglo berukuran besar terdapat 5 ruangan dan dapat menampung sampai 20 orang. Iglo berukuran besar bisa juga dibangun dari beberapa iglo berukuran kecil yang dihubungkan dengan terowongan, sehingga hanya ada satu jalan masuk untuk beberapa iglo. Di dalam iglo berukuran besar bisa diadakan pesta bersama, dansa tradisional (musik Inuit dan Katajjaq).
Cara membuat iglo
suntingSalju yang mengeras akibat terpaan angin cocok untuk membangun iglo, karena terpaan angin membuat kristal es menjadi saling berpaut. Salju menjadi keras tetapi masih cukup lunak untuk dipotong. Blok-blok salju dipotong dan disusun sebagai dinding. Lubang bekas galian salju dijadikan ruangan depan di dekat pintu masuk. Bagian dalam yang lebih tinggi dijadikan ruang keluarga dan ruang tidur. Terowongan kecil sering dibangun di depan pintu masuk, agar angin dari luar tidak langsung masuk ke dalam dan kehangatan dari dalam tidak lari ke luar sewaktu pintu dibuka. Salju merupakan bahan pelapis yang baik, sehingga ruangan di dalam iglo bisa dijadikan tempat tinggal yang hangat dan nyaman. Satu atau dua balok es pada dinding perlu dilepas untuk membuat jendela dan ventilasi agar ruangan dalam iglo tidak gelap ketika pintu dari balok salju ditutup.
Iglo merupakan konstruksi kubah yang unik, karena dibangun dari balok-balok yang saling menopang satu sama lainnya tanpa menggunakan struktur rangka. Bila dibangun dengan benar, bagian atap kubah iglo sanggup menahan berat satu orang yang berdiri di atasnya. Panas dari lampu tradisional Inuit yang disebut qulliq bisa melumerkan es pada bagian dalam iglo, tetapi bagian es yang mencair bisa segera beku kembali dan membentuk lembaran es baru yang menambah kekuatan bangunan iglo.
Ruang tidur terletak di bagian dalam rumah yang lebih tinggi daripada ruangan yang ada di dekat pintu masuk. Bagian dalam iglo yang lebih rendah merupakan ruangan tempat udara dingin berkumpul, karena udara dingin yang mempunyai berat jenis tinggi mengalir ke bawah. Sebaliknya, udara panas yang mempunyai berat jenis rendah mengalir ke atas, sehingga ruang tidur tetap hangat bila dipasang pemanas, lampu, atau tidur dengan hanya memakai selimut.
Modifikasi
suntingOrang Inuit Tengah, khususnya yang tinggal di Selat Davis, melapisi ruang keluarga dengan kulit hewan. Suhu ruangan dalam iglo yang dilapisi kulit hewan bisa 2 °C hingga 10-20 °C lebih hangat dibandingkan tanpa pelapis.
Lambang
suntingGambar iglo terdapat pada lambang teritori Nunavut di Kanada.
Rumah dari salju
suntingDi banyak negara yang mengenal salju, orang sering membuat rumah dari salju untuk sekadar bermain-main, berkemah, atau belajar kiat bertahan hidup di alam. "Rumah" salju bisa dibuat sambil bermain-main dengan membuat tumpukan salju menjadi bukit kecil dan menggali bagian dalam tumpukan salju. Salju yang digunakan tidak perlu yang kuat agar bila runtuh tidak berbahaya. Berbeda dengan iglo, rumah-rumahan dari salju tidak kuat dan tidak bisa tahan lama. Salju yang baru turun juga biasanya tidak stabil, sehingga dinding perlu dikeraskan dengan cara ditepuk-tepuk dengan sekop atau telapak tangan agar tidak runtuh. Di Jepang bagian utara, anak-anak senang sekali membuat rumah-rumahan dari salju yang disebut Kamakura.
Sebelum penggalian dimulai perlu dibuat pedoman dari beberapa batang kayu yang ditancapkan sedalam kira-kira 25 cm. Pedoman ini digunakan untuk menentukan seberapa jauh salju bisa digali. Sewaktu menggali, dinding bagian dalam dikeruk sampai ujung batang kayu yang ditancapkan terlihat.
Rumah-rumahan salju juga bisa dibangun dengan cepat dari tumpukan kotak kardus bekas. Salju dipakai untuk melapisi tumpukan kotak kardus. Setelah bangunan selesai, pintu masuk bisa dibuka dan kotak kardus yang ada di dalam bangunan dikeluarkan.
Setelah pintu masuk dibuat, rumah-rumahan dari salju harus disiram air supaya es menjadi lebih keras. Siraman air juga membuat dinding bagian luar rumah salju licin dan sulit dipanjat. Rumah-rumahan dari salju sama sekali dilarang untuk dipanjat karena mengundang risiko runtuh. Bangunan rumah salju yang runtuh membahayakan orang yang sedang berada di dalam, karena timbunan salju sangat berat. Kecelakaan akibat tertimbun salju bisa menyebabkan orang mati lemas, karena orang tidak kuat mengeluarkan diri sendiri dari timbunan salju tanpa bantuan orang lain.
Daftar pustaka
sunting- Richard G. Condon, Julia Ogina and the Holman Elders, The Northern Copper Inuit (ISBN 0-8020-0849-6)
- Igloo -- the Traditional Arctic Snow Dome
Pranala luar
sunting- (Inggris) Cara membangun igloo oleh Hugh McManners Diarsipkan 2010-06-19 di Wayback Machine.
- (Inggris) Film pendek "How to Build an Igloo" Cara membangun igloo
- (Inggris) Field Manual for the U.S. Antarctic Program Chapter 11 Snow Shelters hlm. 140-145 Diarsipkan 2006-09-23 di Wayback Machine. Cara membangun tempat berlindung dari salju