Marsekal Muda TNI (Purn.) Ibnoe "Scorpion" Soebroto Sastrodhirdjo merupakan seorang perwira tinggi angkatan udara Indonesia. Ia menjabat sebagai Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dari tahun 1987 hingga 1991.

Ibnoe Soebroto
Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
Masa jabatan
1987–1991
Informasi pribadi
Meninggal14 Januari 2017(2017-01-14) (umur 82)
Jakarta, Indonesia
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Udara
Masa dinas1958—1990
Pangkat Marsekal Muda TNI
SatuanKorps Penerbang (Tempur)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Latar Belakang

sunting

Ibnoe Soebroto Sastrodhirdjo lahir pada tahun 1934 di Tuban.[1]

Karier Militer

sunting

Ia menjalani menjalani pendidikan militer sebagai penerbang di Sekolah Penerbang Kalijati dari tahun 1956 hingga 1958.[2] Ibnoe kemudian mengajar sebagai instruktur penerbang angkatan udara dengan call sign 'jupiter-29'.[3] Pada awal tahun 1960, Ibnoe Soebroto sempat menjadi bagian dari tim aerobatic angkatan udara Indonesia dengan pimpinan Roesmin Noerjadin dan Leo Wattimena.[4] Ibnoe kemudian memegang jabatan sebagai Komandan Skuadron XII yang bermarkas di Kemayoran.

Pada tanggal 12 Agustus 1963, Air Defence Center II (sekarang bernama Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II) yang bermarkas di Kota Surabaya diresmikan. Ibnoe Soebroto kemudian menjadi komandan pertamanya.[5] Ia menjabat hingga tahun 1964. Setelahnya, ia dipindahkan ke Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional I untuk menjabat sebagai komandannya dari tahun 1966 hingga 1968. Ibnoe kemudian ditugaskan ke luar negeri dan berturut-turut menjabat sebagia atase udara di Malaysia dan atase pertahanan di Singapura.[1]

Ibnoe masih berpangkat letnan kolonel ketika Gerakan 30 September pada tahun 1965 terjadi. Ia kemudian ditunjuk oleh Menteri Panglima Angkatan Udara (Men/Pangau) Roesmin Noerjadin sebagai hakim untuk mewakili angkatan udara dalam persidangan Omar Dani, mantan Men/Pangau yang diduga terlibat Gerakan 30 September. Roesmin juga berpesan kepadanya agar mencari saksi yang tidak memberatkan Omar Dani sehingga nantinya dapat berbuntut ke AURI.[6] Meskipun merasa keberatan akan keterlibatan Omar dalam gerakan tersebut sebelum keputusan hukuman mati terhadap Omar dijatuhkan, Ibnoe tidak bisa berbuat apa apa karena ia kalah jumlah. Ibnoe menyatakan bahwa "Secara tegas saya menyampaikan bahwa setelah membaca seluruh berita acara pemeriksaan, saya tidak yakin Omar Dhani PKI."[7]

Ibnoe kemudian memperoleh promosi pangkat menjadi kolonel dan menjabat sebagai Wakil Gubernur Akademi Angkatan Bersenjata Bagian Udara sejak tanggal 10 September 1973.[1] Dari sana, ia kemudian ditugaskan menjadi Asisten Kepala Staf Angkatan Udara Bidang Operasi; dan pada akhir tahun 1970an[8] ditunjuk sebagai Panglima Komando Daerah Udara I yang membawahi wilayah Sumatra & Kalimantan Barat dan bermarkas di Medan hingga awal tahun 1980an.[9] Ia sempat menjabat sebagai Wakil Asisten Operasi Panglima TNI dan sempat memegang jabatan sementara sebagai Asisten Operasi Panglima TNI selama beberapa bulan dari bulan November 1984 hingga April 1985.[10] Ia kemudian diangkat menjadi Deputi Logistik Kepala Staf Angkatan Udara dengan pangkat marsekal muda.[11]

Ibnoe Soebroto menjabat sebagai Ketua Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dari tahun 1987 hingga 1991. Ia juga merangkap jabatan sebagai Sekretaris Dewan Penerbangan dan Antariksa sejak tanggal 19 Februari 1988.[12] Selama masa kepemimpinannya, LAPAN mulai mengembangkan pembuatan roket kendali. Ia juga mendorong pengembangan riset kedirgantaraan dengan menyediakan fasilitas litbang memadai dan mengusulkan fasilitas-fasilitas riset yang perlu dipenuhi. Selain itu, Ibnoe juga mengajak agar riset roket memberikan kontribusi nyata untuk pertahanan wilayah RI.[13]

Ibnoe wafat pada pukul 17.00 tanggal 14 Januari 2017 di kediamannya akibat serangan jantung. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata sehari setelah ia wafat.[13]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c "AKABRI Bagian Udara Dapat Pimpinan Baru". AKABRI (25). 1974. hlm. 21. Diakses tanggal 10 Januari 2021. 
  2. ^ "Alumni SEKBANG TNI AU di Museum Jogjakarta". Red Chevron (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-01-21. 
  3. ^ "Intruktur Penerbang TNI-AU". Red Chevron (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-01-22. 
  4. ^ Indirawati, Febrika (2020-09-22). "Kisah Marsekal TNI Terbangkan Jet Soviet di Tim Aerobatic Pertama AU". VIVA.co.id. Diakses tanggal 2022-01-22. 
  5. ^ Wresniwiro (2003). Kohanudnas siaga senantiasa. Kohanudnas. 
  6. ^ Hasibuan, Imran; Abriyanto, M. (2004). Elang dan pejuang tanah air: biografi Marsekal (Purn.) Roesmin Nurjadin. Q Communication dan Pustaka Sinar Harapan. hlm. 169. ISBN 978-979-98281-2-5. 
  7. ^ Pour, Julius (2010). Gerakan 30 September: pelaku, pahlawan & petualang. Penerbit Buku Kompas. ISBN 978-979-709-524-6. 
  8. ^ Sejarah TNI Angkatan Udara: 1970-1979. Subdisjarah Diswatpersau. 2004. 
  9. ^ Salam, Solichin (1993). Soesilo Soedarman: prajurit, diplomat, nayaka. Gema Salam. 
  10. ^ https://ecommons.cornell.edu/bitstream/handle/1813/53820/INDO_40_0_1107007213_131_164.pdf
  11. ^ Umum, Indonesia Lembaga Pemilihan (1988). Pemilihan umum 1987. Lembaga Pemilihan Umum. 
  12. ^ "Marsda TNI Ibnoe Soebroto Sekretaris Depanri". Mimbar Kekaryaan (207). Maret 1988. hlm. 62. Diakses tanggal 22 Januari 2022. 
  13. ^ a b "Mantan Kepala LAPAN, Ibnoe Soebroto, Berpulang". Kompas. 16 Januari 2017. hlm. 14. Diakses tanggal 22 Januari 2022.