IX Koto Sungai Lasi, Solok

kecamatan di Kabupaten Solok, Sumatera Barat


IX Koto Sungai Lasi adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Indonesia. Kecamatan ini dilwati jalan Lintas Sumatera ruas Sijunjung-kota Solok. Ibu kotanya berada di jorong (Sungai Lasi) yang merupakan bagian dari Nagari Pianggu.

IX Koto Sungai Lasi
Jembatan beratap di IX Koto Sungai Lasi sekitar tahun 1900
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
KabupatenSolok
Pemerintahan
 • CamatBustaman, S.Pd (plt)
Populasi
 • Total...... jiwa jiwa
Kode Kemendagri13.02.09 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS1303100 Edit nilai pada Wikidata
Luas...... km²
Kepadatan...... jiwa/km²
Nagari/kelurahan9 Nagari
Peta
PetaKoordinat: 0°46′26.61856″S 100°44′2.63130″E / 0.7740607111°S 100.7340642500°E / -0.7740607111; 100.7340642500

Batas wilayah

sunting

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Kecamatan X Koto Diateh, Kabupaten Sijunjung dan Kota Sawahlunto
Timur Kecamatan Payung Sekaki, Kota Sawahlunto,
Selatan Kecamatan Payung Sekaki,
Barat Kecamatan Kubung, Kecamatan Bukik Sundi dan Kota Solok

Nagari/ kelurahan

sunting

Kecamatan ini terdiri dari 9 nagari, yaitu:

Potensi

sunting

Daerah ini merupakan daerah yang terkenal dengan produksi buah-buahan. Seperti Buah durian, manggis, rambutan, duku dan rambai di Pianggu, taruang-taruang dan bukit bais. Di Kecamatan ini terdapat sebuah pasar mingguan yaitu Pasar Sungai Lasi yang ramainya pada setiap hari rabu. Secara umum kehidupan mereka adalah pertanian (sawah dan ladang). Daerah ini juga menyimpan cukup besar deposit bahan tambang seperti biji besi. Dialiri oleh sungai seperi Sungai Lasi dan Batang Pamo.

Penduduk

sunting

Sebagai ibukecamatan nagari pianggu dihuni oleh 5 suku yaitu, Supanjang, Caniago, Panai, Malayu dan Dalimo. Daerah ini sering diterjang banjir bandang. Di sepanjang aliran Sungai, karena hampir semua lereng bukit gundul dan dengan kemiringan yang tajam. Banjir bandang sering merusak lahan perasawahan. Disamping itu juga disebabkan banyaknya tambang pasir dan cadas ikut memperburuk situasi