Olimpiade Kebumian Internasional
Olimpiade Kebumian Internasional (bahasa Inggris: International Earth Science Olympiad / IESO) adalah salah satu dari tiga belas Olimpiade Sains Internasional, yang merupakan sebuah kompetisi tahunan bagi pelajar sekolah menengah yang menguji kemampuan dalam disiplin ilmu geologi, meteorologi, oseanografi, dan astronomi. Pelajar yang menjadi pemenang dalam kompetisi nasional di masing-masing negara diundang untuk berpartisipasi dalam IESO dan semua negara yang tertarik mengikutinya dapat berkontribusi dalam kegiatan IESO. Di Indonesia, penyeleksian calon peserta IESO dilakukan melalui Olimpiade Sains Nasional bidang Kebumian dan Pelatihan Nasional Calon Peserta IESO.
Olimpiade ini merupakan salah satu kegiatan utama dari Organisasi Pendidikan Ilmu Kebumian Internasional (International Geoscience Education Organization / IGEO) yang bertujuan untuk menumbuhkan minat pelajar dan kepedulian umum mengenai ilmu kebumian, serta untuk menambah pembelajaran ilmu kebumian bagi pelajar di seluruh dunia.
Daftar Tuan Rumah
sunting- 2007 – Korea Selatan
- 2008 – Filipina
- 2009 – Republik Tiongkok
- 2010 – Indonesia
- 2011 – Italia
- 2012 – Jepang menarik diri karena bencana gempa dan tsunami 2011.
- 2012 – Argentina setuju untuk menjadi penyelenggara pada 2012 "situs web IESO 2012"
- 2013 – India ke "situs web IESO 2013"
- 2014 – Spanyol ke "situs web IESO 2014"
- 2015 – Brazil ke "situs web IESO 2015"
- 2016 – Jepang ke "situs web IESO 2016"
- 2017 – Prancis ke "situs web IESO 2017" Diarsipkan 2017-09-13 di Wayback Machine.
- 2018 – Thailand ke "situs web IESO 2018" Diarsipkan 2019-06-22 di Wayback Machine.
- 2019 – Korea Selatan ke "situs web IESO 2019" Diarsipkan 2020-12-29 di Wayback Machine.
- 2020 – Rusia - dibatalkan akibat pandemi COVID19
- 2021 – Online
- 2022 – Italia (Online) ke "situs web IESO 2022"
- 2023 – India (Online)
Partisipasi Indonesia
suntingIndonesia mengikuti Olimpiade Kebumian Internasional (IESO) sejak awal ajang ini diadakan pada tahun 2007 dengan mengirimkan Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia (TOIKI). Berikut adalah prestasi individu yang berhasil diraih oleh TOIKI:
- IESO 2007 (Korea Selatan): 4 perunggu (Zainal Imron Hidayat, Diah Anisa Dwirini, Melissa Pretty Putri Utami, dan Nisaul Fahmi)
- IESO 2008 (Filipina): hanya berpartisipasi sebagai observer
- IESO 2009 (Republik Tiongkok): 1 perak (Sarah Sausan), 2 perunggu (Urwatul Wutsqa dan Fraga Luzmi Fahmi)
- IESO 2010 (Indonesia): 2 emas (Rio Priandri Nugroho dan Ega Gita Prasastia), 6 perak (Kamil Ismail, Asri Oktavioni, Mi Key, Fajar Febriani Amanda, Ardy Ramadhan, dan I Wayan Punia Raharja)
- IESO 2011 (Italia): 3 perak (M. Reza Ardian, Farizky Hisyam, dan Anarita Widyaningrum), 1 perunggu (Syera Afira Ratna)
- IESO 2012 (Argentina): 3 perak (Dovian Emely Suteja, Ratika Benita Nareswari, dan Thomas Teguh Wijaya), 1 perunggu (Fenin Rega Randitama)
- IESO 2013 (India): 2 perak (Evan Sugiarto Afil dan M. Ridwan Dzikurokhim), 2 perunggu (M. Ardiansyah Nugraha dan Eka Dhamayanti)
- IESO 2014 (Spanyol): 2 perak (Aditya Hirawan dan Cokro Wibowo Suratno), 2 perunggu (Gunawan Setiawan dan Maria Pradnya Paramita)
- IESO 2015 (Brazil): 1 emas (Abdel Hafiz), 1 perak (Jason Hartanto), 2 perunggu (Nanda Adi Kurniawan dan Ryan Setyabudi)
- IESO 2016 (Jepang): 1 perak (Dzaky Irfansyah), 3 perunggu (Diannovi Islamiyati, Gabriela Leilani Wijaya, dan Irvan Albert Riady)
- IESO 2017 (Prancis): 2 perak (Fransiskus Litani Santoso dan Rifki Andika), 2 perunggu (Alse Nabilah dan Fadly M. Aulia)
- IESO 2018 (Thailand): 2 emas (Geoffrey Tyndall dan Naufal Dean Anugrah), 1 perak (Abraham Karel), 1 perunggu (Lintang Ambar Pramesti)
- IESO 2019 (Korea Selatan): 2 perak (Handi Halim dan Karina Imani), 2 perunggu (Muhammad Eko Akbar Heriyanto dan Ivan Muhammad Mahendra)
- IESO 2020 (Rusia): dibatalkan akibat pandemi COVID19
- IESO 2021 (Online): 3 perak (Glady Sajidah Zahra, Iqbal Rakha Perdana, dan Sean Matthew), 4 perunggu (Andrereza Medy Endrikaputra, Eillen Theodora, Tania Cresentia, dan Hilman Agung Saputra)
- IESO 2022 (Online, Italia): 1 emas (Revanda Ghassan Randityo), 1 perak (Fahreza Nurhidayat), 4 perunggu (Muhammad Wildan Tamami, Sheren Ardeline Tantrian, Wafi Haidi, dan Alvin Dermawa), 2 honorable mention (Gevin Kurniawan dan Yoga Sanjaya)
- IESO 2023 (Online, India):
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |