SK Hynix

perusahaan asal Korea Selatan
(Dialihkan dari Hyundai Electronics)

SK hynix Inc. (KRX: 000660) adalah sebuah perusahaan asal Korea Selatan yang memasok semikonduktor memori, seperti chip memori akses acak dinamis dan chip memori kilat. Hynix adalah produsen chip memori terbesar kedua di dunia (setelah Samsung Electronics)[2] dan merupakan produsen semikomduktor terbesar ketiga di dunia.[3] Didirikan dengan nama Hyundai Electronic Industrial Co., Ltd. pada tahun 1983[4] dan kemudian dikenal sebagai Hyundai Electronics, perusahaan ini memiliki fasilitas produksi di Korea, Amerika Serikat, Tiongkok,[5] dan Taiwan. Pada tahun 2012, setelah SK Telecom menjadi pemegang saham terbesar, Hynix digabung ke SK Group[4] (konglomerat terbesar ketiga di Korea Selatan).

SK hynix Inc.
Nama asli
에스케이하이닉스 주식회사
Publik
Kode emitenKRX: 000660
IndustriSemikonduktor
Didirikan1983; 41 tahun lalu (1983) dengan nama Hyundai Electric Industry

2001 dengan nama Hynix Semiconductors

2012 dengan nama SK hynix
Kantor pusatIcheon, Korea Selatan
Tokoh kunci
Seok-hee Lee (CEO)
ProdukDRAM, memori kilat NAND
PendapatanKenaikan US$35,27 milyar (2018)
Kenaikan US$18,34 milyar (2018)
Kenaikan US$13,67 milyar (2018)
Total asetKenaikan US$56,08 milyar (2018)
Total ekuitasKenaikan US$41,22 milyar (2018)
Karyawan
Korea: 22.254 (2016)[1]
Luar Korea: ?
IndukSK Group
Situs webwww.skhynix.com Sunting ini di Wikidata

Klien besar Hynix antara lain Apple,[6] Asus, Dell, HP Inc., dan Hewlett Packard Enterprise (sebelumnya Hewlett-Packard).[2] Produk lain yang menggunakan memori buatan Hynix antara lain pemutar DVD, telepon seluler, set-top box, asisten digital pribadi, peralatan jaringan, dan cakram keras.[7]

Sejarah

sunting
  • 1949: Didirikan dengan nama Gukdo Construction.[8]
  • 1983: Didaftarkan sebagai sebuah badan hukum dan diubah namanya menjadi Hyundai Electronics Industries Co., Ltd.[4]
  • 1985: Mulai memproduksi DRAM 256K secara massal
  • 1986: Blue Chip PC buatan Hyundai dijual di toko diskon dan toko mainan di seantero Amerika Serikat. Produk tersebut adalah salah satu klon PC pertama yang dipasarkan ke perorangan, bukannya perusahaan.[9]
  • 1993: Mengambil alih Maxtor
  • 1996: Melantai di Bursa Saham Korea[10]
  • 1999: Bergabung dengan LG Semiconductor Co., Ltd (didirikan pada tahun 1979), salah satu divisi dari LG Electronics.[4][10][11][12]
  • 2000: Memisahkan Hyundai Image Quest, Hyundai Autonet, dan Hyundai Calibration & Certification Technologies
  • 2001: Mengubah namanya menjadi Hynix Semiconductor Inc.[10] (dari Hyundai Electronics); memisahkan Hyundai Syscomm, Hyundai CuriTel, dan Hyundai Networks; serta memisahkan diri dari Hyundai Group[10]
  • 2002: Menjual HYDIS, unit bisnis produksi TFT-LCD
  • 2004: Menandatangani perjanjian transfer bisnis sirkuit terintegrasi sistem dengan System Semiconductor
  • 2005: Muncul dari Undang-Undang Promosi Restrukturisasi Perusahaan lebih cepat dari jadwal. Didenda US$185 juta akibat keterlibatannya dalam kartel penetapan harga DRAM.
  • 2006: Mencatatkan pendapatan tertinggi sejak didirikan
    Mendirikan jaringan manufaktur global setelah menyelesaikan konstruksi Hynix-ST Semiconductor Inc.
    Anak usaha Hynix di Tiongkok
  • 2007: Menunjuk Jong-Kap Kim sebagai Chairman & CEO
  • 2009: Dijual oleh para pemberi pinjamannya setelah gagal membayar pinjaman dan kemudian melakukan penukaran utang menjadi ekuitas
  • 2010: Didenda sebesar €51,47 juta karena menetapkan harga secara ilegal bersama delapan produsen chip memori lain.[13]
    Pada bulan Januari 2010, Hynix Semiconductor Inc dijual di sebuah lelang dengan harga hampir $3 milyar.[14]
    Pada tanggal 31 Agustus 2010, HP mengumumkan kolaborasi dengan Hynix untuk membawa memristor ke manufaktur bervolume tinggi (ditargetkan pada tahun 2013).[15]
  • 2012: SK Group, konglomerat terbesar ketiga di Korea Selatan, mengakuisisi 21,05% saham Hynix.[16]
  • 2013: Fab 1 dan Fab 2 di Tiongkok terbakar.[17]
  • 2014: SK Hynix mengakuisisi divisi firmware dari Softeq Development FLLC untuk menjadikannya bagian dari jaringan riset dan pengembangan globalnya, bersama Ideaflash S.r.l di Italia, Link_A_Media Devices dan Violin Memory di Amerika Serikat, dan Innostor Technology di Taiwan.[18][19]
  • 2020: Hynix mengumumkan perjanjian untuk membeli bisnis NAND milik Intel dengan harga $9 milyar, dan diharapkan selesai pada tahun 2021.[20]

Kritik dan kontroversi

sunting

Pemotongan gaji secara ilegal

sunting

Berdasarkan "Aturan Gaji Tahunan" SK Hynix, para pekerjanya digaji antara 90% hingga 110% dari gaji yang tertera di kontrak, tergantung evaluasi tahunannya. Namun, sistem 'swadesain' kemudian diperkenalkan pada tahun 2018, yang memungkinkan manajer untuk menyesuaikan gaji tiap pekerja. Dengan sistem tersebut, dapat terjadi perbedaan gaji antar departemen dan antar pekerja, walaupun menerima hasil evaluasi yang sama. Kepala organisasi akan mendistribusikan anggaran yang diberikan kepadanya ke semua pekerjanya. Penyesuaian gaji tersebut dibuat berdasarkan penilaian subyektif dari kepala organisasi tanpa dasar atau kriteria obyektif apapun. Dengan sistem baru tersebut, hanya 60% gaji tahunan yang dapat dijamin diterima oleh para pekerjanya. Diberitakan bahwa mayoritas pekerja di departemen tertentu menerima kurang dari 90% gaji tahunan yang tertera di kontrak.

Sistem tersebut pun melanggar Undang-Undang Standar Buruh di Korea, yang mewajibkan persetujuan mayoritas pekerja apabila aturan mengenai pekerja diubah. Pada tahun 2020, Serikat Pekerja SK Hynix menyerahkan petisi ke Komisi Hubungan Buruh Provisi Gyeonggi dan menyerahkan surat resmi ke SK Hynix. Sebagai tanggapan, perusahaan ini mengadakan sesi pengarahan mengenai sistem "swadesain" dan mencoba untuk mendapatkan persetujuan dari pekerjanya. Sejumlah cacat prosedural terjadi pada sesi pengarahan dan proses pemungutan suara, sehingga menyebabkan makin banyak kontroversi.[butuh rujukan]

Revisi aturan pekerja yang kasar dan menipu

sunting

Ketika pemotongan gaji secara ilegal di atas menjadi kontroversial, SK Hynix memutuskan untuk mengadakan sesi pengarahan untuk meminta persetujuan dari para pekerjanya, namun malah menimbulkan kontroversi lain.

  1. SK Hynix tidak menunjukkan 'sebelum dan sesudah' dari aturan pekerja.
  2. SK Hynix tidak memberi tahu bahwa sesi tersebut adalah pemungutan suara mengenai apakah aturan pekerja dapat direvisi.
  3. Sejumlah direktur dan pemimpin tim memaksa pekerjanya untuk menandatangani perjanjian.
  4. Secara teknis, tidak mungkin untuk tidak setuju terhadap revisi tersebut.
  5. Sejumlah pekerja menyadari bahwa mereka ditipu dan meminta suaranya ditarik, namun departemen personalia menolak.
  6. Walaupun sesi tersebut adalah sesi pengarahan, terdapat sejumlah alat, seperti pencegah penangkap layar, yang menandai bahwa sesi pengarahan tersebut tidak dapat dibenarkan.

Sejumlah cacat prosedural tersebut pun membuat pemungutan suara menjadi tidak sah.

Pekerja yang dirugikan akibat revisi tersebut dapat mengklaim jumlah gaji yang berkurang ke perusahaan. Selain itu, berdasarkan putusan Mahkamah Agung, walaupun kemudian aturan pekerja diubah melalui proses yang wajar, isi aturan pekerja sebelumnya yang menguntungkan pekerja harus tetap diberlakukan untuk pekerja yang tidak setuju dengan revisi aturan pekerja.[butuh rujukan]

Kontroversi bonus insentif 2020

sunting

Pada bulan Januari 2021, pekerja SK Hynix mengeluh mengenai keputusan pembayaran bonus sebesar 20% dari gaji tahunan, karena bonus berbasis performa tersebut kurang dari separuh yang diberikan oleh Samsung Electronics ke pekerjanya. Penjualan dan laba operasi Samsung Electronics memang jauh di atas SK Hynix, sehingga tidak ada alasan untuk membayar bonus berbasis performa yang sama, tetapi bonus berbasis performa SK Hynix tidak berubah sama sekali dalam 19 tahun terakhir. Padahal penjualan dan laba operasi SK Hynix masing-masing meningkat sebesar 18,2% dan 84,3% jika dibandingkan 19 tahun lalu.

Hal tersebut pun sangat berlawanan dengan apa yang SK Hynix tekankan pada sebagian besar sesi pengarahan sejak tahun 2018, saat laba operasi meningkat, sehingga muncul protes dari para pekerja baru. Sebelumnya, SK Hynix berhasil menarik banyak pekerja baru dengan iming-iming memberi bonus yang sama atau lebih banyak daripada Samsung Electronics, tetapi pada kenyataannya, SK Hynix belum pernah memberikan bonus berbasis performa yang sama atau lebih besar daripada Samsung Electronics.

Karena keluhan dari para pekerjanya berlanjut, Chairman SK, Choi Tae-won kemudian menyatakan bahwa, "Saya akan mengembalikan semua gaji saya di tahun lalu." Hingga tahun 2019, gaji tahunan Choi adalah sekitar 3 milyar won, sehingga jika dibagikan ke 28.000 orang pekerja SK Hynix, maka tiap pekerja hanya menerima tambahan sebesar 100.000 won.

Karena sifat alami dari industri semikonduktor, yang secara aktif bergerak ke industri yang sama, menarik pekerja menjadi hal yang penting, namun karena reformasi berbagai sistem upah, muncul kontroversi mengenai upah berbasis performa.[21][1][2]

Produk

sunting
 
Sebuah modul memori 512 MB DDR 333 MHz SO-DIMM buatan Hynix

Hynix memproduksi sejumlah memori semikonduktor, seperti:

Referensi

sunting
  1. ^ "사 업 보 고 서". dart.fss.or.kr. Diakses tanggal 22 June 2017. 
  2. ^ a b Lee, Youkyung (26 July 2012). "SK Hynix sinks to loss on oversupply, weak demand". Seoul, South Korea. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-27. Diakses tanggal 11 June 2013. 
  3. ^ "Gartner Says Worldwide Semiconductor Revenue Grew 22.2 Percent in 2017; Samsung Takes Over No. 1 Position". Gartner. 4 January 2018. 
  4. ^ a b c d "Investor Relations: FAQ". SK hynix. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 December 2012. Diakses tanggal 11 June 2013. 
  5. ^ Hynix completes new chip plant in China, Yonhap News Agency, 17 June 2010.
  6. ^ By Paul Briden, Know Your Mobile. “iPhone SE One Week Later: "Adoption Has Been Low".” 8 April 2016.
  7. ^ "Analysis of SK hynix". Dublin: Research and Markets. Diakses tanggal 11 June 2013. 
  8. ^ "sk하이닉스" (dalam bahasa Korea). Encyclopedia of Korean Culture. Diakses tanggal 2021-02-02. [pranala nonaktif permanen]
  9. ^ "IBM home computer clones stream in with quality, low prices". Christian Science Monitor. 4 November 1986. Hyundai, the South Korean maker of one of the hottest and cheapest compact cars on sale in the United States, is beginning to hawk its Blue Chip Computer in more than 500 discount stores nationwide. The unit is compatible with the IBM PC-XT. 
  10. ^ a b c d "Hynix Annual Report 2003". Hynix.com. 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 September 2011. Diakses tanggal 30 August 2011. 
  11. ^ Journal, Hae Won ChoiStaff Reporter of The Wall Street (16 March 1999). "LG Semicon Sale Is Seen Helping LG Electronics" – via www.wsj.com. 
  12. ^ "Hyundai And LG Semicon To Merge Chip Ops". EETimes. 24 September 1998. 
  13. ^ "EU fines Samsung Elec, others for chip price-fixing". FinanzNachrichten.de. 
  14. ^ "UPDATE 1-Hynix stake up for sale in auction again in Dec". Reuters. 25 November 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-02. Diakses tanggal 11 June 2013. 
  15. ^ HP Collaborates with Hynix to Bring the Memristor to Market in Next-generation Memory, HP.com, 2010.
  16. ^ Hynix names Chey as co-CEO as SK completes $3 billion deal Diarsipkan 2013-05-06 di Wayback Machine., Reuters, 14 February 2012.
  17. ^ Hynix says fire did not cripple China chip-making plant Diarsipkan 2013-09-08 di Wayback Machine., Reuters, 4 September 2013.
  18. ^ "SK hynix acquires Softeq's firmware". koreaherald.com. 5 June 2014. Diakses tanggal 11 May 2015. 
  19. ^ "SK hynix to Acquire Firmware Business of Belarus-based Softeq". businesskorea.co.kr. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 May 2015. Diakses tanggal 11 May 2015. 
  20. ^ "South Korea's SK Hynix to buy Intel's NAND business for $9 billion". uk.reuters.com. 2020-10-20. Diakses tanggal 2020-10-20. 
  21. ^ peninsulatimes.net http://peninsulatimes.net/archives/4788. Diakses tanggal 2021-02-07.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)

Pranala luar

sunting