Hubungan luar negeri Bhutan

Sejak awal 1960an, Bhutan mulai membuka diri dan membangun hubungan internasional dengan negara tetangga. Di samping dengan hubungan internasional, Bhutan dimulai secara proses bertahap terhadap komunitas dan organisasi internasional. Namun sejak pembukaan diri terhadap dunia masyarakat internasional, Bhutan memiliki hubungan kedekatan dengan India, negara tetangga Bhutan. Sejak membuka hubungan diplomatik, India sebagai pihak yang memberikan saran terhadap bhutan dalam langkah-langkah melakukan hubungan diplomatik internasional. Hal itu ditandai dengan perjanjian antara kedua negara tahun 1949, yang mulai berlaku pada 1961. Pada tahun 1978, baik Bhutan maupun India mulai membuka mengirimkan duta besar dan membuka kedutaan besar di masing-masing Ibu kota negara sebagai bagian dari misi diplomatik kedua negara. Bhutan perencanaan pembangunan lima tahun padatahun 1961.

Pada awalnya, India memberikan bantuan ekonomi atas perencanaan pembangunan lima tahun tersebut. Bantuan yang diberikan berua pembangunan sarana pendidikan sekolah, rumah sakit, dan pusat pertanian. Pada saat ini, bantuan India kepada bhutan dalam bidang pembangkit listrik tenaga air. Di samping bidang ekonomi, India juga memberikan bantuan militer terhadap bhutan salah satunya pelatihan terhadap personal militer Bhutan. Walaupun bukan sebagai kekuatan nuklir, Bhutan mendukung India dalam program pengembangan bidang Nuklir. Dalam bidang-bidang terebut, secara politis, kedua negara memiliki hubungan politik yang sangat stabil. Kedua negara turut mengalami pergantian pemimpin pemerintahan namun dalam perjalanannya, kedua negara memiliki perspektif dan pandangan yang sama.[1]

Latar Belakang

sunting

Bhutan sebagai salah satu negara kecil di di kawasan Asia Selatan telah mengaplikasikan politik self-imposed isolation pada awal tahun 1960an. Sikap politis tersebut, dikarenakan posisi Bhutan yang diapit oleh Republik Rakyat Cina di bagian utara dan Republik India di selatan. Pada awalnya Bhutan hanya menjalin hubungan dengan negara-negara tetangga seperti Tibet dan British India. Bhutan memiliki sikap pendirian yang hati-hati dan dalam perjalanannya secara bertahap bergabung dengan masyarakat dan organisasi internasional. Sejak awal, politik internasional Bhutan telah ditandai oleh hubungan yang dekat dengan India. Hal tersebut disebabkan oleh perjanjian antara Bhutan dan India pada tahun 1949. Hubungan diplomatik secara formal antara Bhutan dan India dilakukan pada tahun 1978. Namun, sebelum tahun 1978 hubungan kedua negara tersebut sudah terjalin, dan terbukti ketika Bhutan menjalani kebijakan five-year plans yang mana kebijakan tersebut berupa pembangunan infrakstruktur yang dibiayai oleh India. Negara kecil seperti Bhutan memiliki karakteristik politik luar negeri yang insecure. Bhutan ditetapkan menjadi anggota dalam sejumlah organisasi internasional. Pada tahun 1971, Bhutan bergabung dengan PBB dan PBB membuka kantor Program Pembangunan di Thimphu pada tahun 1979. Bhutan sekarang menjadi anggota lebih dari 150 organisasi internasional. Tetapi, hal tersebut tidak mengurangi rasa insecure dari negara sekecil Bhutan. India memiliki sikap berpihak terhadap Bhutan, dengan menempatkan tentara nya di wilayah perbatasan dengan China atas nama pertahanan negara Bhutan. Sikap dan posisi India dalam hal kebijkan pertahanan negara Bhutan tida terlalu disetujui oleh masyarakat di Bhutan bahwa perlindungan ketat India terlalu membuat masyarakat Bhutan prihatin dengan posisi negara mereka.

Sikap Bhutan yang memiliki keberpihakan dengan India diakrenakan ancaman dari Utara, Keberadaan rezim Komunis di Republik Rakyat Cina yang menguasai wilayah Tibet sekarang ini. Namun permasalahan muncul India memiliki kuasa untuk mempengaruhi kebijakan luar negeri Bhutan, sehingga menghambat Bhutan untuk membangun hubungan diplomatik dan hubungan dagang dengan RRC untuk sebagai penyangga strategis yang disediakan oleh Bhutan.[2] Wangcha Sangey, seorang mantan penerbit dan Kepala Kamar Dagang dan Industri, memiliki kritikan terhadap posisi kedudukan India dengan menyatakan bahwa Bhutan memiliki hak untuk hidup sebagai negara berdaulat dan memiliki hubungan luar negeri dari pihak Bhutan sendiri. Sengketa wilayah antara Bhutan dengan RRC dikarenakan perebutan wilayah 34 Mil Persegi yang berada di utara wilayah Bhutan, yang masing-masing di klaim antara pihak Bhutan dan China. India menuduh China yang memberlakukan perluasan akses jalan untuk memperkuat kontrol wilayah tersebut. Wilayah yang di persengketakan tersebut, memiliki arti penting karena sebagai jalur strategis utama satu-satunya akses menuju negara negara bagian di timur laut India. Efek dari pertikaian antara wilyaha India dan China bagi masyarakat Bhutan menimbulkan kekhawatirn Bhutan dalam menjaga kestabilan hubungan luar negeri bhutan baik dengan India dan China. Kementerian Luar Negeri Bhutan Tshering Tobgay mengedepankan aspek perdamaian dan diplomatis.[3]

Catatan kaki

sunting
  1. ^ Karma Ghalay, Bhutan International Politics, Hal 92.
  2. ^ "Bhutan, Negara Kecil yang Terhimpit Pertikaian India dan China", https://www.matamatapolitik.com/ketegangan-perbatasan-china-india-timbulkan-kekhawatiran-di-bhutan/ Diarsipkan 2017-12-01 di Wayback Machine.., diakses 20 November 2017.
  3. ^ Ibid., diakses 25 November 2017