Hubungan Jepang dengan Singapura

Hubungan Jepang–Singapura (Jepang: 日本とシンガポールの関係 Nihon to Shingapōru no kankei) merujuk kepada hubungan bilateral antara Jepang dan Singapura, dua negara Asia maju yang berbagi hubungan sejarah, ekonomi dan politik. Saat kedua negara tersebut mula-mula menjalin hubungan bilteral pada 1966, beberapa hubungan terawal telah ada sebelum abad ke-12 pada zaman Muromachi serta zaman Kerajaan Ryukyu.[1] Hubungan tersebut berlanjut selama berabad-abad sampai interaksi menonjol dalam invasi Singapura oleh Jepang pada Perang Dunia II. Invasi tersebut berujung pada pengambilalihan negara tersebut, dan kemudian pendudukan Singapura oleh Jepang selama sekitar empat tahun sebelum menarik diri usai kekalahan mereka dalam perang tersebut.

Hubungan Jepang-Singapura
Peta memperlihatkan lokasiJapan and Singapore

Jepang

Singapura
Misi diplomatik
Kedutaan Besar Jepang, Singapura Kedubes Singapura, Tokyo; Konjen Osaka; Konjen Nagoya
Utusan
Duta Besar Jun Yamazaki Duta Besar Petrus Tan Hai Chuan
Kedubes Singapura di Tokyo

Referensi

sunting
  1. ^ "Japan-Singapore Relations (Basic Data)". Ministry of Foreign Affairs of Japan (dalam bahasa Jepang). Diakses tanggal 2018-03-20. 

Sumber

sunting
  • Shiraishi, Saya; Shiraishi, Takashi, ed. (1993), The Japanese in colonial Southeast Asia, Southeast Asian Publications, 3, Cornell University, ISBN 978-0-87727-402-5 . Chapters cited:
    • Shiraishi, Saya; Shiraishi, Takashi (1993), The Japanese in Colonial Southeast Asia: An Overview, hlm. 1–20 
    • Shimizu, Hajime (1993), The Pattern of Economic Penetration of Prewar Singapore and Malaysia, hlm. 63–86 
  • Ben-Ari, Eyal (1998), "Golf, Organization, and 'Body Projects': Japanese Business Executives in Singapore", dalam Linhart, Sepp; Frühstück, Sabine, The culture of Japan as seen through its leisure, Japan in Transition, State University of New York Press, hlm. 139–164, ISBN 978-0-7914-3791-9 
  • Shimizu, Hiroshi; Hirakawa, Hitoshi (1999), Japan and Singapore in the world economy: Japan's economic advance into Singapore, 1870–1965, Studies in the modern history of Asia, 5, Routledge, ISBN 978-0-415-19236-1 
  • Ben-Ari, Eyal; Clammer, J. R., ed. (2013). Japan in Singapore: cultural occurrences and cultural flows. Routledge. ISBN 978-1-136-11618-6. . Chapters cited:
    • Ben-Ari, Eyal; Yong, Yin Fong Vanessa (2013), Twice Marginalized: Single Japanese Female Expatriates in Singapore, hlm. 82–111 
    • Clammer, John (2013), The Happiness-Making Machine: Soka Gakkai and Japanese Cultural Presence in Singapore, hlm. 175–193 
    • Hamrin, Tina (2013), Tenrikyo in Singapore: Rerepresenting the Japanese presence, hlm. 194–215 
  • Tsu, Yun-hui Timothy (2002), "Post-mortem identity and burial obligation: on blood relations, place relations, and associational relations in the Japanese community of Singapore", dalam Nakamaki, Hirochika, The culture of association and associations in contemporary Japanese society (PDF), Senri Ethnological Studies, 62, Osaka, Japan: National Museum of Ethnology, hlm. 93–114, OCLC 128864303, diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 22 July 2011 
  • Ben-Ari, Eyal (2003), "The Japanese in Singapore: The Dynamics of an Expatriate Community", dalam Goodman, Roger, Global Japan: the experience of Japan's new immigrant and overseas communities, Routledge, hlm. 116–146, ISBN 978-0-415-29741-7 
  • Warren, James Francis (2003), Ah ku and karayuki-san: prostitution in Singapore, 1870–1940, Singapore: studies in society & history, National University of Singapore Press, ISBN 978-9971-69-267-4 
  • Tan, Bonny (2008), "Yamamoto Otokichi", Singapore Infopedia, Singapore: National Library Board, diarsipkan dari versi asli tanggal 27 July 2009 
  • シンガポール共和国基礎データ. 各国・地域情勢. Japan: Ministry of Foreign Affairs. May 2009. Diakses tanggal 19 October 2009.