Hongkong Land (HKL) adalah sebuah perusahaan pengembangan, manajemen, investasi properti asal Hong Kong. Perusahaan ini memiliki dan mengelola properti komersial dan perkantoran dengan total luas sekitar 850.000 meter persegi di Asia, terutama di Hong Kong dan Singapura. Total luas poperti komersial milik perusahaan ini di Hong Kong mencapai 450.000 meter persegi, sehingga menjadikan perusahaan ini sebagai perusahaan properti terbesar di Central, Hong Kong.[8] Di Singapura, perusahaan ini memiliki properti perkantoran dengan total luas mencapai 165.000 meter persegi, yang terutama dimiliki melalui perusahaan patungan. Anak usaha dari perusahaan ini, MCL Land, adalah sebuah pengembang properti residensial. Perusahaan ini juga memegang 50% saham World Trade Center Jakarta, sebuah kompleks perkantoran di Jakarta Pusat, dengan 50% sisanya dipegang oleh Central Cipta Murdaya. Perusahaan ini juga sedang mengembangkan sejumlah properti residensial dan mixed-use di seantero Tiongkok dan Asia Tenggara, termasuk WF CENTRAL, sebuah pusat komersial mewah di Wangfujing, Beijing.[9]

Hongkong Land Holdings Ltd
Publik
Kode emiten
IndustriProperti
Didirikan1889
PendiriSir Paul Chater
Jardine Matheson
Kantor pusat,
Hong Kong[1]   (didaftarkan di Bermuda)
Tokoh kunci
Jasa
PendapatanUS$2,67 miliar (FY 2018)[2]
US$1,036 miliar (FY 2018)[3]
Total asetUS$38 miliar (31 Des 2018)[4]
Karyawan
2.090 (31 Des 2018)[5]
IndukJardine Matheson (50%)
Anak usahaMCL Land
Situs webwww.hkland.com
Catatan kaki / referensi
Laba bersih – US$1,036 miliar (FY 2018)[6] dan aset kotor kecuali kas – US$38 miliar (31 Des 2018)[7]
Hongkong Land
Hanzi: 置地控股有限公司
Landmark Atrium, properti yang dimiliki oleh Hongkong Land di Central

Perusahaan ini didirikan pada tahun 1889 dan didaftarkan sebagai sebuah badan hukum di Bermuda. Perusahaan ini melantai di London Stock Exchange, serta juga melantai di Bermuda dan Singapura.[butuh rujukan][10] Sebanyak 50% saham dari perusahaan ini dipegang oleh Jardine Matheson.

Saat ini

sunting

Eksistensi di Hong Kong

sunting

Perusahaan ini adalah perusahaan properti terbesar di Central, Hong Kong.[8] Dalam beberapa dekade terakhir, perusahaan ini fokus merenovasi properti komersialnya di Central. Pada tahun 2003, perusahaan ini menyelesaikan pengembangan ulang Swire House menjadi Chater House. Renovasi besar juga dilakukan untuk Prince's Building. The Landmark pun dikembangkan ulang, dengan penambahan Landmark Mandarin Oriental Hotel dan York House. Perusahaan ini juga mengembangkan ulang The Forum, blok komersial di Exchange Square, menjadi blok perkantoran setinggi lima lantai, yang kini disewa penuh oleh Standard Chartered Bank.

Pada awal tahun 2012, merek "LANDMARK" diluncurkan untuk meliputi empat destinasi belanja paling populer milik perusahaan ini, yakni The Landmark, Alexandra House, Chater House, dan Prince's Building, yang terhubung dengan jembatan penyeberangan orang, sebagai bagian dari Central Elevated Walkway.

Baru-baru ini, perusahaan ini juga mengembangkan tiga gedung residensial mewah di Pulau Hong Kong, yakni Serenade, The Sail at Victoria, dan Ivy on Belcher's. [butuh rujukan]

Pada bulan Oktober 2006, untuk pertama kalinya, perusahaan ini menjadi tuan rumah dari CENTRAL Rat Race, yang kemudian menjadi acara rutin tahunan. Acara tersebut ditujukan untuk menggalang dana untuk MINDSET, sebuah yayasan yang mendukung organisasi dan proyek terkait kesehatan mental di Hong Kong dan Tiongkok Daratan. Acara pertama berhasil menggalang dana sebanyak lebih dari HK$2 juta, dan hingga tanggal 31 Desember 2015, telah berhasil menggalang dana sebanyak HK$25 juta.[11]

Bisnis di Asia

sunting

Baru-baru ini, perusahaan ini juga berekspansi ke luar Hong Kong, khususnya di negara-negara Asia yang lain, terutama melalui perusahaan patungan dengan perusahaan lokal, seperti Keppel Group di Singapura, CIFI Group di Shanghai, serta Longfor dan China Merchants di Chongqing.

Di Singapura, perusahaan ini memiliki properti komersial dengan total luas mencapai 1,8 juta kaki persegi. Setelah mengembangkan One Raffles Link, perusahaan ini mengembangkan One Raffles Quay di kawasan Marina Bay. Perusahaan ini juga memegang 33% saham dari Marina Bay Financial Centre yang selesai dibangun pada tahun 2012. Perusahaan ini pun memegang 50% saham dari Jakarta Land, yang mengembangkan World Trade Center Jakarta di pusat kota Jakarta. Perusahaan ini juga memegang sejumlah saham dari Gaysorn Village di Bangkok, mengembangkan pusat perbelanjaan WF CENTRAL di Beijing, Exchange Square di Phnom Penh, dan dua gedung kantor di Hanoi. Di Makau, perusahaan ini mengembangkan One Central Macau melalui perusahaan patungan dengan Shun Tak Holdings. One Central Macau terdiri dari residensial mewah, properti komersial, Mandarin Oriental Macau Hotel, dan residensial yang dikelola oleh hotel. Perusahaan ini kini sedang mengembangkan bekas Kedutaan Besar Britania Raya di Bangkok bersama Central Group, sebuah kompleks komersial di Xinjiekou, Nanjing, dan properti mixed-use di Xuhui, Shanghai. [butuh rujukan]

Perusahaan ini juga memegang 100% saham MCL Land, sebuah pengembang properti residensial asal Singapura yang juga aktif di Malaysia. Perusahaan ini pun mengembangkan properti residensial di Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Thailand. [butuh rujukan]

Di Beijing, perusahaan ini memiliki sejumlah properti residensial, seperti Central Park dan Maple Place. Perusahaan ini pun memiliki lebih dari sepuluh properti di Chongqing, seperti Yorkville, Bamboo Grove, dan Landmark Riverside. Di Chengdu, perusahaan ini mengembangkan WE City, yang berisi properti residensial dan komersial. Di Shanghai, perusahaan ini mengembangkan Parkville di Pudong, Shanghai, yang berisi properti residensial dan komersial.[12] Baru-baru ini, perusahaan ini berekspansi ke Nanjing, Hangzhou, dan Wuhan untuk mengembangkan properti residensial/mixed-use. [butuh rujukan]

Sejarah

sunting

Pendirian

sunting

Perusahaan ini didirikan pada tanggal 2 Maret 1889 dengan nama The Hongkong Land Investment and Agency Co. Ltd oleh dua orang pebisnis asal Hong Kong, yakni Sir Paul Chater dan James Johnstone Keswick. Selain di bidang properti, Chater juga dikenal akan bisnisnya di bidang kepialangan dan bullion, sementara Keswick adalah taipan dari Jardine, Matheson and Co. Ltd..

Chater telah lama melobi pemerintah untuk proyek reklamasi baru di Distrik Victoria, Central Hong Kong dan pembangunan praya baru di sepanjang tepi laut. Enam hari setelah mendirikan perusahaan ini, lobinya berhasil. Lahan reklamasi baru seluas 65 ekar (260.000 m2) pun akan digunakan sebagai lokasi pembangunan gedung, sementara lahan reklamasi baru seluas 250 kaki (76 m) akan digunakan sebagai jalan yang kemudian diberi nama Jalan Chater. "Reklamasi Central" kemudian menjadi bagian penting dari Distrik Central, Hong Kong, dengan membentang dari Des Voeux Road Central hingga Connaught Road Central.

New Oriental Building setinggi empat lantai pun menjadi gedung komersial pertama di Reklamasi Central dengan dibangun di Jalan Connaught, dan dapat diselesaikan pada tahun 1898.[13] New Oriental Building lalu dibongkar pada awal dekade 1960-an untuk memungkinkan pembangunan gedung AIA Central.

Tahun awal

sunting

Pasca pembangunan The New Oriental Building, pembangunan lima gedung besar lain juga dapat diselesaikan, antara lain Alexandra Building pada tahun 1904, di lokasi yang kini ditempati oleh Alexandra House.

Pada tahun 1941, perusahaan ini memiliki 13 properti di Central, antara lain Marina House, Alexandra Building, Holland House, Queen's Building, dan Prince's Building. [butuh rujukan]

Selama Perang Dunia II, perusahaan ini berhenti beroperasi. Pada bulan September 1945, perusahaan ini mengambil alih kembali gedung perkantoran miliknya.

Pada tahun 1947, perusahaan ini menambah tiga lantai pada Marina House yang sebelumnya hanya lima lantai. Pada tahun 1950, perusahaan ini mengembangkan ulang Queen's Road Central menjadi Edinburgh House setinggi sembilan lantai. Gedung tersebut berdiri di lokasi yang kini ditempati oleh Edinburgh Tower dan York House.

Pada tahun yang sama, Alexandra Building, Royal Building, dan Chung Tin Building dibongkar untuk memungkinkan pembangunan Alexandra House setinggi 13 lantai.

1960-an dan 1970-an

sunting

Pada pertengahan dekade 1960-an, perusahaan ini memiliki sembilan blok perkantoran serta kompleks perbelanjaan di Prince's Building dan The Mandarin Hotel. Properti-properti tersebut awalnya dihubungkan dengan jembatan penyeberangan orang. Sejak saat itu, gedung milik perusahaan ini pun saling terhubung.[butuh rujukan]

Selama dekade 1970-an, perusahaan ini mulai berinvestasi di luar Hong Kong, dengan memiliki properti di Australia, Hawaii, Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand.[butuh rujukan]

Pada tanggal 1 Juni 1970, perusahaan ini membayar HK$258 juta agar dapat menguasai sebidang lahan premium pada sebuah lahan reklamasi baru.[butuh rujukan] Setelah selesai dibangun pada tahun 1973, Connaught Centre setinggi 52 lantai pun menjadi blok perkantoran terbesar di Hong Kong.[butuh rujukan] Pada tanggal 1 Januari 1989, nama Connaught Centre diubah menjadi Jardine House.

Pada dekade 1970-an, perusahaan ini mengembangkan ulang propertinya di "Central". Dimulai dengan pembongkaran Alexandra House untuk memungkinkan pembangunan gedung baru Alexandra House setinggi 36 lantai, yang akhirnya dapat diselesaikan pada tahun 1976. Gedung tersebut pun terhubung dengan Prince's Building, Swire House, The Mandarin Hotel, dan Connaught Centre melalui jembatan penyeberangan.

Perusahaan ini kemudian mengembangkan properti residensial kelas menengah, seperti May Tower pada tahun 1974 dan Branksome pada tahun 1976. Perusahaan ini juga membeli sebidang lahan di Pok Fu Lam, dan mulai membangun kompleks Chi Fu Fa Yuen di lahan tersebut.  Kompleks tersebut berisi 20 menara dengan total 4.258 unit apartemen, yang dilengkapi dengan pusat perbelanjaan, restoran, dan fasilitas rekreasi.[14]

1980-an dan 1990-an

sunting

Pada dekade 1980-an, perusahaan ini membeli sejumlah saham dari Hong Kong Telephone Company dan Hong Kong Electric Holdings.

Pada tahun 1982, perusahaan ini membeli lahan besar terakhir yang tersisa di Central dengan harga HK$4,7 miliar dan mulai membangun tahap pertama dari kompleks komersial Exchange Square.[butuh rujukan]

Pada tahun 1982, pasar properti Hong Kong kolaps,[butuh rujukan] dan selama dua tahun berikutnya, harga sewa turun sebanyak 50%.[butuh rujukan] Perusahaan ini pun melakukan restrukturisasi dan menjual sejumlah asetnya untuk mengurangi jumlah utangnya. [butuh rujukan] Aset yang dijual meliputi aset di luar Hong Kong dan aset non-inti di Hong Kong, termasuk saham dari Hong Kong Telephone dan Hong Kong Electric.

Pada tahun 1984, pasar properti kembali meningkat, dan pada akhir tahun 1985, perusahaan ini membuka tahap pertama dari Exchange Square. Pada tahun 1988, perusahaan ini menyelesaikan tahap kedua dari Exchange Square dan membuka The Forum.

The Landmark juga dapat diselesaikan dalam dua tahap, masing-masing pada tahun 1980 dan 1983. The Landmark meliputi dua blok perkantoran setinggi 47 lantai, yakni Menara Gloucester dan Menara Edinburgh, serta podium perbelanjaan setinggi lima lantai.

Pada tahun 1997, perusahaan ini meluncurkan pengembangan ulang dari Swire House, yang diberi nama Chater House, sebagai pusat dari Central.

Di Singapura, perusahaan ini mulai membangun gedung perkantoran One Raffles Link, yang akhirnya dapat diselesaikan pada tahun 2000.[butuh rujukan]

Gedung

sunting

Properti investasi

sunting

Berikut adalah sejumlah properti milik perusahaan ini:

Hong Kong
Makau
One Central Macau
  • The Residences and Apartments at Mandarin Oriental
Singapura
Jakarta

World Trade Center Jakarta

Hanoi
  • Central Building
  • 63 Ly Thai To
Phnom Penh
  • EXCHANGE SQUARE (bekas lokasi The Embassy)[15]
Bangkok
Beijing
Shanghai

West Bund Site, Xuhui, Shanghai

Selain itu, perusahaan ini juga memiliki sejumlah hotel, seperti The Landmark Mandarin Oriental Hotel dan Mandarin Oriental Wangfujing, Beijing.

Referensi

sunting
  1. ^ "Hongkong Land". www.hkland.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 31, 2009. 
  2. ^ "Hongkong Land 2018 Annual Report P.20" (PDF). 
  3. ^ "Hongkong Land 2018 Annual Report P.3" (PDF). 
  4. ^ "Hongkong Land 2018 Annual Report" (PDF). 
  5. ^ "Hongkong Land 2018 Annual Report P.32" (PDF). 
  6. ^ "Hongkong Land" (PDF). www.hkland.com. 
  7. ^ [http://www.hkland.com/data/media_releases/results_announcements/2018/ar2018.pdf Hongkong Land 2018 Annual Report p.22]
  8. ^ a b Auto, Hermes (2021-09-15). "Hong Kong Central's biggest landlord signs crypto firm as tenant for first time | The Straits Times". www.straitstimes.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-05-19. 
  9. ^ [1] 2014 Annual Report, P.1
  10. ^ "London Stock Exchange | London Stock Exchange". 
  11. ^ "CENTRAL Rat Race official website". 
  12. ^ "Hongkong Land" (PDF). www.hkland.com. 
  13. ^ "2 Connaught Road / New Oriental Building [1898-c.1955] | Gwulo: Old Hong Kong". gwulo.com. 
  14. ^ Chan, Chi-kau, Johnnie Casire, [http://hub.hku.hk/bitstream/10722/29067/1/FullText.pdf "Community development and management of private sector housing estates in Hong Kong"] Diarsipkan 2013-10-24 di Wayback Machine., University of Hong Kong, August 1995
  15. ^ "Press Release re EXCHANGE SQUARE, Cambodia" (PDF). 

Pranala luar

sunting