Hong Xiangyi (洪祥瑜), lahir 4 Maret 1963, biasanya hanya dipanggil Xiangyi, adalah seorang praktisi fengshui Indonesia.[1]

Kehidupan awal dan keluarga

sunting

Lahir di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Memiliki nama lahir Yun Song.

Merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Ayah juga anak pertama, adalah seorang nakhoda, juga ahli metafisika dan pengobatan tradisional paruh waktu, terutama untuk penyakit kelamin yang menyerang wanita dan anak-anak.

Sejak kelas dua SD, telah menerima pelajaran sastra Tionghoa serta metafisika Tiongkok dari kakek, yang saat itu telah pensiun.

Karier fengshui profesional

sunting

Tahun 1995, Xiangyi belum sepenuhnya memulai karier fengshui. Suatu hari pulang dari mengajar di Bintaro Jaya, melewati komplek Kebayoran Regensi dan mampir makan sore di sebuah rumah makan ruko komplek tersebut. Seorang muda berbadan subur sedang makan sesuatu, seorang pengemar ilmu perbintangan klasik Tiongkok bernama Ziwei Doushu. Dalam obrolan, pemuda itu menunjukkan minatnya yang sangat kuat, Xiangyi dengan iseng menanyakan tanggal lahirnya, dalam waktu sangat singkat menjelaskan perjalanan hidupnya. Dalam kekagetan, ia mengundang Xiangyi bergabung dengan klubnya.

Klub pengemar Ziwei hanya terdiri dari sekitar 6 orang, dipimpin seorang master bernama bapak Chandra dan bermarkas di toko dia di Pinangsia. Bertemu setiap hari minggu untuk membahas dan sharing tentang ilmu tersebut. Berkat ilmu keluarga, dengan cepat pandangan Xiangyi di terima baik, hingga akhirnya berkembang menjadi kelas belajar yang langsung dibimbing Xiangyi. Kelas pun di mulai dengan meminjam tempat sebuah vihara di Kartini 2 pada akhir 1996, kecuali pak Chandra dan seorang yang pindah ke kota lain, 4 di antaranya kemudian menjadi anggota kelas tersebut.

Berkat fengshui yang baik, Xiangyi dan istri terhindar dari amuk massa di perempatan Cengkareng, ketika menjemputnya pulang dari kantor. Gegap gempita reformasi itupun membawa kehidupan Xiangyi kembali ke jalur yang semestinya. Tahun 1999, pak Robert, teman yang pernah menjabat sebagai kepala bagian siaran Mandarin di RRI saat mantan menteri penerangan Harmoko menjabat. Melalui rekomendasi dia, Xiangyi mengenal pak Harmoko dan Sofian Lubis, mantan redaktur pos kota, yang juga tangan kanan pak Harmoko. Ketika itu, pos kota group ingin menerbitkan sebuah Koran Mandarin, pak Harmoko meminta Xiangyi membantu di redaksi, Xiangyi tidak memiliki pengalaman menangani Koran sebelumnya, karena itu meminta sebuah rublik khusus untuk menuangkan pengetahuan fengshui dan metefisika Tiongkok pada media baru tersebut. Koran berbahasa Mandarin pertama setelah reformasi pun lahir di persada Indonesia dengan nama Xin Sheng Ri Bao atau Harian Hidup Baru, pada awal tahun 2000.

Keluarga

sunting

Menikah dengan wanita kelahiran Jakarta Lien Mettasari (Tan Lian Giok) atau biasanya dipanggil Alien, pada tahun 1990. Memiliki tiga orang anak: Julian Wesley (1992), Paula Angelina (1994) dan James Wesley (1999).

Publikasi

sunting
  • Kalender Tongshu (rilis tahunan)
  • Membongkar Mitos Fengshui (Gramedia Group)
  • Hasta Aksara Selatan (Mandarin / 南盤八字) (Yunxiang filosofis)
  • Pedoman Fengshui (rilis tahunan)
  • Sarang Naga (2012)
  • Bazi Selatan (2013)
  • Interaksi Elemen (2014)
  • Kenali Elemen Diri, Bukan Shio (2015)
  • Sehat Cara Tiongkok Menurut Xiangyi (2016).

Referensi

sunting