Hiperglikemia (bahasa Inggris: hyperglycemia, hyperglycaemia, high blood sugar) adalah suatu kondisi tingginya rasio gula dalam plasma darah (lebih dari 120mg/100ml).[1] Hiperglikemia biasanya mengacu pada rasio plasma gula darah yang lebih tinggi daripada 10 mmol/l atau 180 mg/dl. Gejala hiperglikemia sering tidak terasa hingga rasio gula mencapai 15–20 mmol atau 270–360 mg/dl, walaupun rasio di atas 7 mmol/l atau 125 mg/dl dapat mengakibatkan kerusakan organ tubuh. Penyakit yang dapat menyebabkan gejala hiperglikemia adalah diabetes melitus baik tipe 1 atau tipe 2.

Faktor penyebab

sunting

Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap kondisi hiperglikemia adalah penurunan sekresi insulin, penurunan pemanfaatan glukosa, dan peningkatan produksi glukosa. Terdapat beberapa penyebab sekunder yang memicu hiperglikemia, di antaranya: kerusakan pankreas, gangguan endokrin yang menyebabkan resistensi insulin perifer, penggunaan obat-obatan (glukokortikoid, fenitoin, dan estrogen), diabetes gestasional, total nutrisi orang tua, dan infus dekstrosa. Kondisi lain seperti hiperlipidemia, hipertensi, dan sindrom ovarium polisiklik juga menjadi faktor risiko utama hiperglikemia [2]

Gejala

sunting

Pada kasus hiperglikemia berat dapat timbul gejala seperti poliuria, polidipsia, dan penurunan berat badan. Penderita dapat mengalami perkembangan gejala neurologis seperti lesu, defisit neurologis fokal, atau perubahan status mental seiring dengan peningkatan kadar gula darah[2]

Referensi

sunting
  1. ^ Astari, Rika; Triana, Winda (2018). Kamus Kesehatan Indonesia-Arab (PDF). Sleman, Yogyakarta: Trussmedia Grafika. hlm. 164. ISBN 978-602-5747-22-9. 
  2. ^ a b Mouri, MIchelle; Badireddy, Madhu (2023). Hyperglycemia. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. PMID 28613650.