Hindutva, atau "Kehinduan" adalah sebuah istilah yang dibuat oleh Vinayak Damodar Savarkar pada 1923, adalah sebuah bentuk dominan dari nasionalisme Hindu di India. Partai Bharatiya Janata mengadopsi ideologi tersebut sebagai ideologi resminya pada 1989. Ideologi tersebut dimenangkan oleh organisasi sukarelawan nasionalis Hindu Rashtriya Swayamsevak Sangh (RSS) dan organisasi-organisasi afiliasinya, yang paling terkenal adalah Vishva Hindu Parishad, bersama dengan istilah lama Hindu Rashtra (terjemahan: negara Hindu).

Latar belakang sejarah

sunting

istilah Hindu, yang berasal dari kata Sanskerta Sindhu, digunakan di Iran untuk merujuk kepada lahan-lahan di sungai Rigvedic, wilayah Punjab, serta wilayah-wilayah yang diragunakan. Istilah Arab yang sama al-Hind berasal dari penulisan lainnya dari kata "Hindu" yang artinya "India" sebagai sebuah sebutan serta panggilan orang-orang India. Setelah invasi Arab ke Sindh, istilah tersebut digunakan untuk mengacu kepada orang-orang yang mengikuti agama-agama India. Dengan dipindahkan ke agama Islam, orang-orang tersebut berhenti menjadi "Hindu" dan menjadi Muslims. Setelah kemunculan Orientalisme pada abad ke-19, istilah "Hinduisme" (agama India) digunakan untuk merujuk kepada agama kuno India. Pengartian ketiga dari kata "Hindu" sekarang digunakan sebagai sebutan bagi para penganut sebagian besar agama Hinduisme ini. Seluruh ketiga arti tersebut, yakni, India, pengikut agama-agama India, dan pengikut Hinduisme, memainkan peran dalam dibuatnya kata Hindutva, yang artinya "Hinduness" yang dibuat pada awal abad ke-20.[1][a 1]

Lihat pula

sunting

Catatan

sunting
  1. ^ Istilah tersebut diketahui digunakan pada 1913. "As Frenchmen are justly proud of their Latinity, so are Bengalis justly proud of their Hindutva, of the fact that almost every Bengali word can be traced to a Sanskrit origin." Journal of the Royal Asiatic Society, 1913. (Oxford English Dictionary, 2011)

Referensi

sunting
  1. ^ Sharma, Arvind (2002). "On Hindu, Hindustan, Hinduism and Hindutva". Numen. 49 (1): 1–36. JSTOR 3270470. 

Sumber

Bacaan tambahan

sunting

Artikel

  • Andersen, Walter K., ‘Bharatiya Janata Party: Searching for the Hindu Nationalist Face’, In The New Politics of the Right: Neo–Populist Parties and Movements in Established Democracies, ed. Hans–Georg Betz and Stefan Immerfall (New York: St. Martin’s Press, 1998), pp. 219–232. (ISBN 0-312-21134-1 or ISBN 0-312-21338-7)
  • Desai, Radhika. 'A Latter Day Fascism', Economic and Political Weekly, 30 August 2014, Volume XLIX, no. 35, pp. 48–58.
  • Embree, Ainslie T., ‘The Function of the Rashtriya Swayamsevak Sangh: To Define the Hindu Nation’, in Accounting for Fundamentalisms, The Fundamentalism Project 4, ed. Martin E. Marty and R. Scott Appleby (Chicago: The University of Chicago Press, 1994), pp. 617–652. (ISBN 0-226-50885-4)
  • Gold, Daniel, 'Organized Hinduisms: From Vedic Truths to Hindu Nation' in: Fundamentalisms Observed: The Fundamentalism Project vol. 4, eds. M. E. Marty, R. S. Appleby, University Of Chicago Press (1994), ISBN 978-0-226-50878-8, pp. 531–593.

Buku

Sumber nasionalis Hindu

Pranala luar

sunting