Hemiparesis
Hemiparesis atau paresis unilateral adalah kelemahan pada salah satu sisi tubuh (kiri atau kanan), hemi- berarti setengah. Hemiplegia adalah bentuk hemiparesis yang lebih berat, yaitu paralisis komplet setengah bagian tubuh.[1] Kelemahan setengah tubuh ini meliputi kelemahan pada tungkai atas, wajah, tungkai bawah yang dapat mengakibatkan hilangnya keseimbangan, kesulitan berjalan, gangguan untuk memegang benda, penurunan presisi gerakan, kelemahan otot, dan kurangnya koordinasi.[1][2]
Hemiparesis | |
---|---|
Hemiparesis (tengah) | |
Informasi umum | |
Spesialisasi | Neurologi |
Penyebab | Strok |
Aspek klinis | |
Gejala dan tanda | Hilangnya kemampuan motorik pada salah satu sisi tubuh |
Penyebab
suntingKondisi ini terjadi akibat kerusakan pada salah satu bagian otak, kiri atau kanan. Jika kelainannya terdapat di bagian otak sebelah kiri, sisi tubuh yang akan mengalami kelainan adalah sisi sebelah kanan, dan sebaliknya. Kondisi ini disebut ipsilateral. Penyebab hemiparesis yang paling banyak adalah strok. Selain itu, hemiparesis juga dapat disebabkan karena cedera kepala, tumor otak, dan infeksi otak.[3][4]
Penyebab umum
sunting- Vaskular: pendarahan otak, strok, lumpuh otak
- Infeksi: ensefalitis, meningitis, abses otak, lumpuh otak, abses epidural tulang belakang
- Neoplastik: glioma, meningioma, tumor otak, tumor sumsum tulang belakang
- Demielinisasi: sklerosis multipel, sklerosis diseminata, ensefalomielitis diseminata akut, neuromielitis optika
- Trauma: laserasi serebri, hematoma subdural, hematoma epidural, lumpuh otak, fraktur kompresi vertebra
- Iatrogenik: kesalahan injeksi anestesi lokal yang mengakibatkan obat anestesi masuk ke intra-arteri
- Sawan: kejang epilepsi, paralisis Todd
- Kongenital: lumpuh otak, Neonatal-Onset Multisystem Inflammatory Disease (NOMID)
- Degeneratif: ALS, degenerasi kortikobasal
- Parasomnia: kelumpuhan tidur[5]
Gejala
suntingGejala hemiparesis yang umum adalah kesulitan mempertahankan keseimbangan, posisi berdiri, atau berjalan. Beberapa orang akan merasakan sensasi pegal dan keram di sisi yang sakit, kesulitan memegang benda, kelelahan otot, kurangnya koordinasi otot, kesulitan mengontrol buang air kecil, serta kesulitan berbicara dan menelan.[1][2]
Penatalaksanaan
suntingSelain memberikan pengobatan sesuai dengan penyakit yang mendasarinya, penanganan hemiparesis juga melibatkan beberapa hal yaitu terapi fisik (fisioterapi), terapi okupasi, terapi rehabilitasi, dan terapi kesehatan mental.[2][6] Terapi rehabilitasi yang dapat dilakukan meliputi stimulasi listrik, modified constraint-induced therapy (mCIT), stimulasi kortikal, imajinasi mental, dan terapi alat bantu seperti tongkat, walker, dan kursi roda.[6]
Referensi
sunting- ^ a b c "Hemiparesis". www.stroke.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-08.
- ^ a b c "Hemiparesis: Treatment, Outlook, and More". Healthline (dalam bahasa Inggris). 2017-06-05. Diakses tanggal 2022-04-08.
- ^ Putri, Adelya. "Hemiparesis: Kelemahan Otot pada Salah Satu Sisi Tubuh". ners.unair.ac.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-08.
- ^ Weishaupt, Jeffrey. "What Is Hemiparesis?". WebMD (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-08.
- ^ Martin L (2009). "I was awake -- and could not move!". Lakesidepress.com. Diakses tanggal 2013-03-08.
Sleep paralysis, parasomnia, sleep apnea, sleep eat, parasomnias, paresthesias, dysesthesias, obstructive sleep apnea, REM, Stage 1, Sinemet narcolepsy, insomnia, cataplexy, benzodiazepines, opioids, sleepiness, sleep walking, daytime sleepiness, upper airway, CPAP, hypoxemia, UVVP, uvula, Somnoplasty, obesity, airway obstruction, EEG, electroencephalogram, Klonopine, night terrors, bruxism, parasomnias, EMG, Epworth Sleepiness Scale, BiPAP, sleep efficiency
- ^ a b "Hemiparesis: Muscle Weakness on One Side of the Body and What Causes It". Verywell Health (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-04-08.