Hasib Wahab Chasbullah

Politikus

Dr. (H.C.) Drs. K. H. Mohammad Hasib Wahab Chasbullah atau yang lebih dikenal sebagai Gus Hasib (lahir 3 Desember 1949) adalah seorang ulama dan politikus asal Kabupaten Jombang, Jawa Timur.[1] Ia merupakan Ketua Majelis Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas yang dipilih melalui musyawarah besar Dzuriyah Bani Hasbullah pada tanggal 1 November 2009 di Selorejo, Dau, Malang.[2] Pada tahun 2015, ia diangkat sebagai salah satu Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.[3] Sebagai seorang politikus, ia pernah menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2004–2009 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan daerah pemilihan Jawa Timur VIII.[4]

Mohammad Hasib Wahab Chasbullah
Potret resmi sebagai calon anggota DPD-RI tahun 2014
Ketua Majelis Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas
Mulai menjabat
2009
Sebelum
Pendahulu
Drs. K.H. Amanulloh Abdur Rochim
Pengganti
Petahana
Sebelum
Ketua Tanfidziah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
Mulai menjabat
2015
Rais 'AamMiftachul Akhyar
Ketua UmumYahya Cholil Staquf
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Masa jabatan
2004–2009
Grup parlemenPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Daerah pemilihanJawa Timur VIII
Mayoritas45.879 (2004)
Informasi pribadi
Lahir
Mohammad Hasib Wahab

03 Desember 1949 (umur 75)
Kabupaten Jombang, Jawa Timur
KebangsaanIndonesia
Suami/istri
Dra. Hj. Siti Fatimah, M.M.
(m. 1982)
Orang tua
Kerabat
Tempat tinggalPondok Pesantren Darul Ulum Tambakberas, Kabupaten Jombang, Jawa Timur
Almamater
Pekerjaan
Nama lainGus Hasib
Instagram: kh_hasibwahab Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Biografi

sunting

Kehidupan awal

sunting
 
K.H. Abdul Wahab Hasbullah, ayah K.H. Moh. Hasib Wahab Chasbullah

Kiai Haji Mohammad Hasib Wahab Chasbullah, atau yang lebih dikenal sebagai Gus Hasib, lahir di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada tanggal 3 Desember 1949 dari pasangan K.H. Abdul Wahab Hasbullah dan Nyai Hj. Rohmah Abdul Majid.[5] Ayahnya, Abdul Wahab, merupakan Pahlawan Nasional Indonesia salah satu pendiri Nahdlatul Ulama dan Gerakan Pemuda Ansor. Abdul Wahab kemudian menjadi Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 1947–1971.[6]

Dari jalur ayah, Gus Hasib merupakan keturunan Kiai Sa'id bin Kiai Abdus Salam. Kiai Abdus Salam adalah pendiri Pesantren Selawe atau Pesantren Telu yang nantinya menjadi cikal bakal Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas.[1] Dari jalur nasab, Kiai Sa'id merupakan keturunan Ki Ageng Pandan Arang yang apabila silsilahnya diurut ke atas bersambung kepada Fatimah az-Zahra binti Muhammad.[7]

Gus Hasib memiliki kakak kandung perempuan, yaitu Machfudhoh Aly Ubaid, salah satu Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama periode 2022–2027, dan Mundjidah Wahab, yang menjadi Bupati Jombang periode 2018–2023. Selain itu, K.H. Muhammad Wahib Wahab, Menteri Agama Indonesia periode 1959–1962, merupakan kakak laki-laki seayah Gus Hasib, namun dari ibu yang berbeda.[5]

Pendidikan

sunting

Pendidikan keagamaan Gus Hasib dimulai dari belajar di pesantren ayahnya, Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Kabupaten Jombang. Kemudian ia melanjutkan pendidikan keagamaannya ke Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam Tegalrejo, Kabupaten Magelang sampai sekitar satu setengah tahun, lalu ke Pondok Pesantren Ma'hadul Ilmi Asy Syar'ie Sarang, Kabupaten Rembang sampai tahun 1964. Di Pesantren Sarang ini, ia mulai memasuki pendidikan formal di Madrasah Ibtidaiah Sarang, namun tidak sampai selesai.[8]

Gus Hasib kemudian diutus ayahnya untuk belajar di Pondok Pesantren Darul 'Ulum Rejoso, Kabupaten Jombang dan melanjutkan pendidikan formalnya di Madrasah Ibtidaiah, Madrasah Menengah Pertama, sampai Madrasah Menengah Atas Darul Ulum Rejoso. Setelah lulus dari Darul Ulum, pada tahun 1970, ia kemudian melanjutkan pendidikan formalnya ke Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya sampai tahun 1974.[8]

Setelah lulus dari IAIN Sunan Ampel Surabaya, Gus Hasib kemudian berangkat ke Kairo, Mesir untuk melanjutkan pendidikan pascasarjana.[8] Di Kairo, ia juga belajar bahasa Inggris di American School dan menjadi Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Mesir.[4]

Selain itu, Gus Hasib juga melanjutkan pendidikannya ke Universitas Darul 'Ulum Jombang jurusan hubungan internasional. Ia juga mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari American World University.[9]

Karier

sunting

Karier politik

sunting
 
Potret K.H. Moh. Hasib Wahab Chasbullah sebagai Anggota DPR-RI periode 2004–2009

Sebagai seorang politikus, Gus Hasib pernah bekerja sebagai staff di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Baghdad.[9] Selain itu, ia pernah menduduki jabatan sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jombang periode 1997–2002,[10] dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia periode 2004–2009.[4]

Pada tahun 2014, Gus Hasib mendaftarkan diri menjadi calon legislatif sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia periode 2014–2019 mewakili Jawa Timur, namun ia gagal menjadi anggota DPD RI dengan hanya memperoleh sebanyak 360.321 suara.[11]

Karier keagamaan

sunting

Gus Hasib merupakan Ketua Majelis Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas yang dipilih melalui musyawarah besar Dzuriyah Bani Hasbullah pada tanggal 1 November 2009 di Selorejo, Dau, Malang.[2] Sebelumnya, jabatan Ketua Majelis Pengasuh di Pondok Pesantren Tambakberas dibiarkan kosong untuk sementara waktu setelah wafatnya ketua sebelumnya, Drs. K.H. Amanulloh Abdur Rochim, pada tanggal 13 November 2007. Gus Wahib sendiri saat itu menjabat sebagai pengambil kebijakan yang berkaitan dengan lembaga pendidikan formal dan hubungan dengan lembaga luar di Majelis Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas.[12]

Selain itu, pada tahun 2015, ia diangkat sebagai salah satu Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.[13] Pada tahun 2022, ia kembali terpilih sebagai Ketua Tanfudziyah PBNU bersama beberapa ulama dan tokoh seperti K.H. Abdul Hakim Mahfudz, Prof. Dr. K.H. Moh. Mukri, Khofifah Indar Parawansa, Alissa Qotrunnada, dan lainnya.[14][15]

Referensi

sunting

Catatan kaki

sunting
  1. ^ a b Budi (2021-12-02). "Biografi KH. Moh. Hasib Wahab". Laduni.id. Diakses tanggal 2023-11-28. 
  2. ^ a b "Sejarah". Universitas KH. A. Wahab Hasbullah. Diakses tanggal 2023-11-28. 
  3. ^ Ahmad, Fathoni (2015-08-22). "Inilah Susunan Lengkap Pengurus PBNU 2015-2020". NU Online. Diakses tanggal 2023-11-28. 
  4. ^ a b c DPR-RI 2004, hlm. 354.
  5. ^ a b Hidayat 2018, hlm. 21–22.
  6. ^ Azizah, Nurul (2023-02-06). "Profil KH Abdul Wahab Hasbullah Tokoh Pendiri NU & Pahlawan RI". tirto.id. Diakses tanggal 2023-11-28. 
  7. ^ Hidayat 2018, hlm. 20.
  8. ^ a b c Asy'ari, Hasibuan & Rosyad 2020, hlm. 7.
  9. ^ a b "DR. Drs. H. Moh. Hasib Wahab." Viva.co.id. 2008-10-17. Diakses tanggal 2023-11-28. 
  10. ^ Rohmatin, Binti (2020-07-12). "Kesan Para Pembaca Setia Jawa Pos Radar Jombang (46); KH Hasib Wahab". Radar Jombang. Diakses tanggal 2023-11-28. 
  11. ^ Arifin, Nurul (2014-04-24). "4 incumbent DPD dari Jatim tak lolos ke Senayan". SINDOnews Nasional. Diakses tanggal 2023-11-28. 
  12. ^ "Sejarah Pondok Pesantren Bahrul Ulum". Wesite Resmi Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas. 2012-05-23. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-03-25. Diakses tanggal 2023-11-28. 
  13. ^ Ahmad, Fathoni (2015-08-22). "Inilah Susunan Lengkap Pengurus PBNU 2015-2020". NU Online. Diakses tanggal 2023-11-28. 
  14. ^ Triono, Aru Lego (2022-01-12). "Susunan Lengkap Kepengurusan PBNU 2022-2027". NU Online. Diakses tanggal 2023-11-28. 
  15. ^ Rohmadi (2022-01-12). "Lima Tokoh dari Jombang Jadi Pengurus PBNU, Siapa Saja Mereka?". TIMES Indonesia. Diakses tanggal 2023-11-28. 

Bibliografi

sunting