Halosi
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (Agustus 2016) |
Beberapa atau seluruh referensi dari artikel ini mungkin tidak dapat dipercaya kebenarannya. |
Sumber referensi dari artikel ini belum dipastikan dan mungkin isinya tidak benar. |
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. |
Halosi[1] adalah sejenis tanaman atau gulma lunak yang tumbuh di sekitar perbukitan Kabupaten Samosir dan di Sekitar Kabupaten kawasan danau Toba. Daun Halosi sendiri sering dimakan masyarakat petani di sana pengganti Sayur yang dicampur dengan sambal kacang-kacangan. Daun halosi diyakini obat semua penyakit dan terbukti para orang tua yang dulu umurnya lebih panjang dan sehat bugar. Sisingamagaraja juga pernah menyarankan agar masyarakat batak memakan daun halosi jika mau hidup sehat. Daunnya kecil berwarna hijau, berakar serbaut.
Referensi
sunting- ^ "Rahasia Kenapa Orang-Orang di kampung khusnya di samosir lebih panjang umurnya dan jarang terkena penyakit". rabbanisibolis.blogspot.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-02. Diakses tanggal 2016-08-21.