Gunung Pulag
Gunung Pulag (bahasa Tagalog: Bundok Pulag; bahasa Ilokano: Bantay Pulag)[2] adalah gunung tertinggi di Pulau Luzon dengan ketinggian 2.928 meter (9.606 ft) di atas permukaan laut, menjadikannya gunung pulau tertinggi ke-26 di dunia. Gunung Pulag adalah gunung berapi yang tidak aktif, yang puncaknya merupakan perbatasan tiga provinsi: Benguet, Ifugao, dan Nueva Vizcaya. Gunung Pulag adalah gunung tertinggi ketiga di Filipina setelah Gunung Apo dan Gunung Dulang-dulang.[3]
Gunung Pulag | |
---|---|
Titik tertinggi | |
Ketinggian | 2.928 m (9.606 ft)[1] |
Puncak | 2.928 m (9.606 ft)[1] |
Koordinat | 16°35′0.86″N 120°53′0.93″E / 16.5835722°N 120.8835917°E |
Geografi | |
Letak | Luzon |
Negara | Filipina |
Pegunungan | Cordillera Tengah |
Pendakian | |
Pendakian pertama | ca 2000 SM oleh penduduk asli Ibaloi. |
Rute termudah | Jalur Ambangeg |
Gunung Pulag terkenal akan pemandangan "lautan awan" dan Galaksi Bima Sakti di saat fajar, sebuah atraksi yang menarik banyak wisatawan yang ingin menyaksikan pemandangan "dunia lain" di atas awan. Seluruh bagian gunung ini diyakini sebagai rumah bagi roh tinmongao dan tempat bersemayamnya arwah orang-orang Ibaloi dan kelompok etnis lainnya di kawasan tersebut.[4]
Sejarah
suntingOrang-orang Ibaloi di Provinsi Benguet memumikan orang-orang yang telah tiada dan menyimpannya di gua-gua di pegunungan. Gua mumi Kabayan merupakan salah satu atraksi wisata di Gunung Pulag, dan dimasukkan ke dalam daftar warisan budaya nasional Filipina berdasarkan Keputusan Presiden No. 432.[5]
Gunung Pulag dinyatakan sebagai taman nasional melalui Proklamasi No. 75 tanggal 20 Februari 1987 dengan cakupan seluas 11.550 hektare (28.500 ekar).[6] Kawasan ini merupakan bagian dari Zona Biogeografi Cordillera dan merupakan situs Program Kawasan Lindung Terpadu Nasional.[7]
Taman nasional ini dihuni oleh berbagai kelompok etnis seperti Ibaloi, Kalanguya, Kankanaey, Karao, dan Ifugao.[8]
Iklim
suntingIklim di puncak Gunung Pulag digolongkan sebagai tipe samudera subkutub (Köppen Cwc), berbatasan dengan iklim subtropis dataran tinggi (Köppen Cwb), dengan suhu rata-rata di bulan terpanas hanya sedikit di atas 10 derajat Celcius. Rata-rata curah hujan tahunan di tempat ini adalah 2.764 milimeter (108,8 in) dengan Agustus sebagai bulan terbasah dengan curah hujan rata-rata 441 milimeter (17,4 in). Embun es sering terbentuk di kawasan gunung karena suhu yang sangat rendah pada bulan Desember, Januari, dan Februari.[9] Selama musim kemarau yang dingin, suhu di titik tertinggi tercatat anjlok hingga di bawah titik beku air, menjadikannya salah satu tempat terdingin di Filipina.[10]
Data iklim Gunung Pulag | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 9.3 (48.7) |
10.3 (50.5) |
12.3 (54.1) |
13.3 (55.9) |
13.3 (55.9) |
12.3 (54.1) |
12.3 (54.1) |
11.3 (52.3) |
12.3 (54.1) |
12.3 (54.1) |
11.3 (52.3) |
9.3 (48.7) |
11.63 (52.9) |
Rata-rata harian °C (°F) | 5.8 (42.4) |
6.8 (44.2) |
8.3 (46.9) |
9.8 (49.6) |
10.3 (50.5) |
9.8 (49.6) |
10.3 (50.5) |
9.3 (48.7) |
9.8 (49.6) |
8.8 (47.8) |
7.8 (46) |
6.3 (43.3) |
8.59 (47.42) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 2.3 (36.1) |
3.3 (37.9) |
4.3 (39.7) |
6.3 (43.3) |
7.3 (45.1) |
7.3 (45.1) |
7.3 (45.1) |
7.3 (45.1) |
7.3 (45.1) |
5.3 (41.5) |
4.3 (39.7) |
3.3 (37.9) |
5.47 (41.8) |
Presipitasi mm (inci) | 38 (1.5) |
57 (2.24) |
77 (3.03) |
141 (5.55) |
390 (15.35) |
355 (13.98) |
426 (16.77) |
441 (17.36) |
426 (16.77) |
259 (10.2) |
97 (3.82) |
57 (2.24) |
2.764 (108,81) |
Sumber: meteoblue.com[11] |
Keanekaragaman hayati
suntingGunung Pulag menyimpan keanekaragaman flora dan fauna yang kaya, termasuk berbagai spesies yang hanya bisa hidup di gunung tersebut.[12] Gunung Pulag menyimpan 528 spesies tanaman yang terdokumentasi. Tempat ini adalah tempat hidup alami bambu kerdil (Yushania niitakayamensis) dan pinus benguet (Pinus kesiya) yang mendominasi kawasan hutan pinus tropis Luzon di kawasan lereng gunung. Pohon cemara sumatra, yang mengandung senyawa yang dapat menyembuhkan kanker juga ditemukan di Gunung Pulag.[13] Kulit kayunya digunakan oleh masyarakat adat Ibaloi dan Kalanguya untuk membuat minuman teh.[14]
Pada ketinggian yang lebih rendah, Gunung Pulag memiliki hutan berlumut yang dipenuhi oleh tumbuhan paku, lumut kerak, dan lumut.[12]
Satwa liar asli mencakup 33 spesies burung dan beberapa mamalia yang terancam seperti rusa filipina, tikus awan raksasa dan kelelawar buah berambut panjang.[7]
Insiden
suntingKecelakaan helikopter
suntingPada tanggal 7 April 2009, sebuah helikopter Bell 412 milik Angkatan Udara Filipina jatuh pada ketinggian 2.100 meter (6.900 ft) di atas permukaan laut di celah Kabayan-Pulag di antara Gunung Mangingihi dan Gunung Pulag akibat awan tebal dan kabut tebal. Pilot pesawat beserta penumpangnya tewas dalam kecelakaan itu.[15]
Kebakaran Hutan Gunung Pulag
suntingPada 20 Januari 2018, Taman Nasional Gunung Pulag menghentikan sementara aktivitas pendakian di Gunung Pulag menyusul kebakaran hutan di bagian gunung. Menurut penyelidikan awal, api diduga muncul dari ledakan kompor gas butana yang dibawa oleh seorang pendaki. Petugas pemadam kebakaran di lokasi berhasil memadamkan api pada hari itu.[16][17] Sejumlah tuntutan kemudian dilayangkan terhadap para pelaku kebakaran. Petugas jagawana memperkirakan bahwa dibutuhkan setidaknya 6 bulan hingga 1 tahun sebelum tempat tersebut pulih seperti sediakala.[18]
Referensi
sunting- ^ a b de Ferranti, Jonathan; Maizlish, Aaron. "Philippine Mountains - 29 Mountain Summits with Prominence of 1,500 meters or greater". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-02-17. Diakses tanggal 6 November 2021.
- ^ TagalogLang, Author (25 Juli 2015). "Highest Mountains of the Philippines!". TAGALOG LANG. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-23. Diakses tanggal 6 November 2021.
- ^ Lasco, Gideon (24 Januari 2016). "The 10 highest mountains in the Philippines (2016 update)". Pinoy Mountaineer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-22. Diakses tanggal 6 November 2021.
- ^ "Benguet folk to appease Mount Pulag spirits". The Manila Times. 10 Februari 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-21. Diakses tanggal 6 November 2021.
- ^ Cariño, Delmar (27 April 2009). "Respect mummies, Pulag trekkers told". Philippine Daily Inquirer. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 April 2009. Diakses tanggal 6 November 2021.
- ^ "Proclamation No. 75; Declaring As Mount Pulag National Park Certain Parcels of Land of the Public Domain Embraced and Situated in the Municipalities of Buguias and Kabayan in Benguet, Kiangan in Ifugao and Kayapa in Nueva Viscaya, Island of Luzon". Official Gazette of the Republic of the Philippines. 20 Februari 1987. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-19. Diakses tanggal 6 November 2021.
- ^ a b Leprozo, Jr., Dave (25 Desember 2009). "Mapping out Mount Pulag". GMA News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Oktober 2016. Diakses tanggal 6 November 2021.
- ^ McShane, Thomas O.; Wells, Michael P. (28 Juli 2004). Getting Biodiversity Projects to Work: Towards More Effective Conservation and Development (dalam bahasa Inggris). Columbia University Press. hlm. 186. ISBN 978-0-231-52972-3. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-10. Diakses tanggal 2021-11-06.
- ^ "Mt. Pulag temperature drops to 1 degree Celsius". ABS-CBN News. 19 Januari 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-06. Diakses tanggal 6 November 2021.
- ^ "Mt. Pulag freezes below zero". The Philippine Star. 29 Desember 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-08-01. Diakses tanggal 6 November 2021.
- ^ "Climate: Modelled Mount Pulag – Climate graph, Temperature graph, Climate table". meteoblue.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-10. Diakses tanggal 6 November 2019.
- ^ a b "Mt. Pulag National Park". UNESCO World Heritage Centre (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-10. Diakses tanggal 6-11-2021.
- ^ Bengwayan, Michael A. (5 Maret 2019). "Companies Rush To Patent Wildlife Of The Philippines - OpEd". Eurasia Review (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-26. Diakses tanggal 06-11-2021.
- ^ Bengwayan, Michael A. (29 Juli 2018). "PHL biodiversity under siege from biopirates". Business Mirror (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-28. Diakses tanggal 06-11-2021.
- ^ Yagumyum, Rudy (16 April 2009). "PAF provides more details on presidential chopper crash". ABS-CBN News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-12-08. Diakses tanggal 6 November 2021.
- ^ Comanda, Zaldy (21 Januari 2018). "Mt. Pulag closed to hikers due to forest fire". Manila Bulletin. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-06. Diakses tanggal 6 November 2021.
- ^ "Hikers, trekkers barred from Mount Pulag after forest fire". ABS-CBN News. 20 Januari 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-21. Diakses tanggal 6 November 2021.
- ^ Agoot, Liza (20 Januari 2018). "Activities at Mt. Pulag suspended due to forest fire". Philippine News Agency. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-22. Diakses tanggal 6 November 2021.
Pranala luar
sunting- Taman Nasional Gunung Pulag Diarsipkan 2022-12-10 di Wayback Machine.