Gunung Niut

gunung di Indonesia

Gunung Niut adalah sebuah gunung yang terletak di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Landak dan kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Gunung ini adalah gunung kedua tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat dengan ketinggian mencapai 1.701 meter di atas permukaan air laut. Gunung Niut berada di bagian barat dari Pegunungan Bengkayang. Beberapa puncak disekitarnya antara lain Puncak Setawi, Puncak Berembang dan Puncak Keliung. Sementara Gunung Disekitarnya diantaranya Gunung Anggah, Gunung Semedun, Gunung Panggah, Gunung Sinjang, Gunung Sekaju, Gunung Sebabak, Gunung Bengkarun, Gunung Damus, dan Gunung Seraang. Gunung Niut juga merupakan tugu Triangulasi berkode P 123 setinggi 1,5 m. Secara administrasi, Gunung Niut berada di Desa Tengon Pelaik, Kecamatan Air Besar, Kabupaten Bengkayang. Gunung Niut juga dilindungi melalui Cagar Alam Niut-Penerissen (CAGN-P). Sungai-sungai yang berhulu di Gunung Niut diantaranya Sungai Tanggi, Sungai Katok, Sungai Sentai, Sungai Gotol, Sungai Sekayan, Sungai Biang dan Sungai Senbelida.

Gunung Niut
Titik tertinggi
Ketinggian1.701 m (5.581 kaki)
Koordinat1°00′09″N 109°55′59″E / 1.002454°N 109.933148°E / 1.002454; 109.933148
Geografi
LetakKabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Indonesia
PegununganPegunungan Bengkayang
Geologi
Jenis gunungStrato

Geologi

sunting

Gunung Niut merupakan gunung vulkanik purba tak aktif di Indonesia. Di wilayah ini tersusun atas Formasi Gunung Api Niut dengan batuan Basalt, Plistosen–plistosen, Kapur dan Intrusif serta Plutonik Basa. Selain itu disebalah barat terdapat susunan Batupasir Kayan dan Formasi Pedawan dengan batuan Serpih, batu pasir, batulumpur karbonan, sedikit sisipan batugamping di kaki gunung sebelah timur.

Pendakian

sunting

Indonesia Jalur pendakian menuju Gunung Niut terdapat tiga jalur. Yaitu Jalur Dawar, Serimbu, Tamong, Sungkung dan Balai Karangan. Namun jalur Dawar di Dusun Dawar, Desa Pisak, Kecamatan Tujuh Belas, Kabupaten Bengkayang menjadi jalur paling mudah dan direkomendasikan. Pendakian dimulai dari Pondok Pendaki sebagai Starting Poin. Perjalanan diawal masih dengan kontur yang tidak rapat menuju Pintu Rimba yang merupakan batas perkebunan warga dengan kawasan Cagar Alam Gunung Niut – Penerissen (CAGN-P). Antara Starting Poin – Pintu Rimba berjarak ± 6 km dengan waktu tempuh 1,5 jam. Di Pintu Rimbaada Camp yang dibangun oleh pihak BKSDA sebagai penanda batas kawasan. Jika irama pendakian cepat cukup 4 hari untuk mendaki Gunung Niut, dengan catatan setiap harinya harus 8 jam perjalanan yang ditempuh.

Ketika sudah masuk kedalam Pintu Rimba pendakian berlanjut menuju Pos Sungai Tanggi untuk dijadikan camp malam pertama. Pos Sungai Tanggi berada tepat di persimpangan tiga sungai dengan lebar setiap sungai 10 – 20 m tergantung debit air yang turun dari gugusan pegunungan. Sebelum tiba di Pos Sungai Tanggi, kontur yang dilewati semakin rapat naik turun. Perjalanan akan menyeberangi Sungai Katok dengan lebar hingga 40 m, dan dua anak Sungai Katok dengan lebar 10 m. Setelah itu barulah menyerangi Sungai Tanggi. Jika mendaki musim hujan bersiaplah untuk melakukan penyebrangan basah di dua sungai besar yaitu Sungai Katok dan Sungai Tanggi.

Dari Pos Sungai Tanggi pendakian berlanjut menuju Pos 1.300. Untuk menuju Pos 1.300 mdpl tingkat kesulitan (grade) pendakianpun bertambah, ada tujuh kali tanjakan dan turunan disertai medan terjal sehingga harus mengitari untuk mendapatkan punggungan. Sedangkan vegetasinya sendiri masih tak jauh berbeda dengan hari pertama, hanya saja ada yang sedikit istimewa disini yaitu hutan cemara gunung yang akan dilewati sekitar 500 m. Summit attack dari Pos 1.300 memerlukan waktu 2-3 jam dengan kontur rapat. Teknik scrambling akan digunakan disini, saat menuju puncak webbing sebagai alat bantu sangat diperlukan. Selain itu akar-akar pepohonan yang ada dijalur sangat membantu untuk menyeimbangkan tubuh sembari kaki menanjak naik.[1]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Jalur Pendakian Gunung Niut". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-05. Diakses tanggal 2016-08-12. 

Pranala luar

sunting